Formulir Kontak

 

Duniaku, duniamu

Bukankah Allah telah memberikan ruang-ruang untuk mendalami passion kita? Namun, kenapa terkadang orang-orang hendak menarik-narik kita agar masuk ke dalam ruangnya dan dari rautnya berkata,"ini jalan yang terbaik untukmu."
Aku tidak menyalahkan, tapi setiap orang punya jalannya masing-masing. Ketika suatu saat engkau mengerti,  percayalah kita akan dipertemukan pada jalan masing-masing dan yang terpenting adalah setiap kita memiliki peran untuk bangsa ini.

sebutir niat yang pernah kita sebarkan
menjelajahi ruang dan waktu
dan kita tak pernah tau
kapan kan bertemu
duniaku, duniamu
sama-sama melaju


ada mimpi yang sama-sama kita miliki
perbedaan bukanlah sekat yang mengharuskan kita
untuk menjauhi apa yang kita tanam di suatu jalan
dan percayalah kita pasti akan ada
di saat hujan mulai reda dan mencipta pelangi setelahnya

Total comment

Author

Triana Irsyad

Caving di Goa AC, Ciampea, Kab. Bogor.



Allah, terima kasih engkau telah memanjakan kami dengan pesona alammu.
Minggu 14 desember 2014 adalah hari dadakan dan superrrr buru-buru. Haha
Pukul 08.30 saya di whatsapp Zakia.
Tri mau ikut susur goa? Jam 9 di Ciampea.
Aku langsung nanya
Sama siapa?
Lansung dibalas
Sama anak-anak cakrawala.
Aku langsung mau, padahal sedang ngerjain laporan ENG(Evaluasi Nilai Gizi), dan itu belum kelar, haha. Kapan lagi coba, ada kesempatan menantang seperti ini. Aku langsung menutup laptop dan bersiap. Dan baru sempat makan, buru-buru. Haha. Terbukti pas bertemu Zakia aku masih ngucah makanan yang tersisa dimulut. You know what? Aku pake sendal dan pas ketemu Ipung aku langsung ditanyain.
Kok gak pake sepatu Tri?
Iya sengaja, kita kan susur goa, ntar basah kan? (Dipikiranku susur goa seperti yang pernah dilakukan Rinda (sesama teman gizi), menelusuri goa dengan boats dengan mengikuti aliran sungai. Dan dugaanku salah total. Ternyata kami harus mendaki dulu kemudian bertemu goa dan pakai harnes untuk menuruni goa yang kedalamannya lebih kurang 30 meter. Waw, I don’t have prepare. Biasanya sebelum naik gunung aku ada latihan fisik dulu, tapi untuk kali ini, no prepare.
Kondisi dinding-dinding goa yang agak licin sedikit menjadi kendala saat menuruni. Tapi alhamdulillah tidak cukup lama untuk sampai di perut goa yang super menakjubkan. Kami berkumpul dan makan-makanan yang dibawa bareng-bareng. Setelah itu kami menelusuru lobang yang ada di goa itu. Awalnya aku mikir, gak muat itu kan lobangnya kecil. Dan yang sudah biasa ke sana bilang, bisa ko. Beberapa teman sudah masuk duluan, disusul oleh Zakia kemudian aku. Awalnya aku kejepit karena gak tau teknik masuknya, salah satu kaki aku tekukkan, si kakak yg udah duluan bilang, kakinya langsung bersamaan dimasukin. Well, akhirnya berhasil. Dan kami merangkak kemudian berjalan menepi ke dinding goa, daaaan.. traarararaa. Surprise. Ada stalakmit dan stalaktit di sana, cantik banget. Si Zakia bilang harta karun di dalam goa. Aku setuju. Indah banget soalnya. Pengen nyentuh tapi gak dibolehin, katanya biar strukturnya itu tidak mati. Trus ada walet juga terbang di atas kepala kami. Headlamp tentunya sangat dipergunakan dalam  kondisi ini. Gak mau meraba-raba dalam gelap kan? LOL.
Berhubung kami sampai di puncak sudah masuk waktu zuhur, kami berniat untuk menjamak dengan ashar pas keluar dari goa. Dan subhannallah ternyata sesampai di dalam goa kita baru bisa naik setelah menunggu antrian jam 17.30 WIB. Alhamdulillah kami sudah menjamak shalat sebelum naik ke atas goa (pengalaman pertama shalat di dalam goa-Goa AC. Amazing!)
Hal yang bikin kaget pas nunggu giliran naik adalah ada tas yang jatuh dari atas, kami yang berkumpul reflek menjauh. Aku bingung mau kemana, kalo mau mundur kena Zakia yang lagi duduk pasrah sambil menutup kepala untuk perlindungan (sorry Njek rada lebay) Trus tiba-tiba Maya yang lebih tinggi dari aku mendekap sambil menutup kepala aku. Wahaha, si dia melindungi aku. Untung cewek, kalo cowok, awas lo! Makasi Maya...
Pas naik ternyata usaha harus super ekstra.  Lututku sedikit terbentur, dikit doang sih, haha, sengaja nulis biar keliatan gitu benar-benar ada tantangannya. Pas nyampe atas ternyata sudah gelap. Terima kasih teman-teman cakrawala, ketika aku hampir nyampe di mulut goa semua tangan mengulur untuk memberikan bantuan, plus jepret-jepret (berasa seleb), haha. Aku langsung disodorkan maya air minum, dia duluan naik dari aku. Lalu langsung dibantuin membuka harnes (manja banget :p). Lagi-lagi thanks to Maya. Udah jadi fotografer kami juga. Kami turun dan Angga yang memandu kami (anak Cakrawala apa anak Pendaki Bogor ya?? hehe) dia bilang,”Ada bonus buat kalian”
“Apa Ngga?”
“Kita nanjak lagi.”
‘Ha?”
“Gak tinggi banget kok. Kita ke puncak roti.”
Kami mengikuti Angga. Kemudian kami berempat duluan, Angga, aku, Zakia, dan 1 orang anak Pemdaki Bogor (lupa namanya, hehe). Setelah itu disusul sama rombongan. Kita naik lagi, tapi alhamdulillah track yang ini gampang. Batu-batunya banyak yang bisa dijadikan pegangan, kalo anak-anak cakrawala bilang sih itu namanya poin.
Dan sesampai dipuncak. Kami disuguhkan hamparan kerlap-kerlip cahaya di bumi bogor. Indaaaaah bangeet. Di atas batu kapur kita melabuhkan penat. Di saat itu aku bersyukur. Tuhan, engkau tunjukkan setetes pesona yang kutau ada yang lebih indah dari yang pernah kutau.
Allah, terima kasih engkau telah memanjakan kami dengan pesona alammu.










Total comment

Author

Triana Irsyad

¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Oh, Melodi
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
                  

iramanya begitu merasuk
membakar hening yang tengah mengering
tapi aku yakin
bila nyanyian berdansa, akan tiba jua

sekarang aku berjalan menelusuri ritme lama
kecuali rumor yang masih kabur
untuk itu aku bersenandung
merangkai seuntai nada tempo dulu

pernah tidak aku dusta? tapi kau malah tak pecaya

Padang,  Februari 2012










¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Padangku Sayang
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


sudah tiga tahun lamanya aku menimba ilmu di sini,
banyak kudapatkan cerita baru
tentang cinta, sahabat, dan perjalanan

panas kota Padang, banjir, sedikit macet ya hanya sedikit
ramainya asap kendaraan
bus-bus berpacu mengejar setoran
membuntuti kota metropolitan
Padangku sayang, tetaplah berpangku pada adat
majulah bersama adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
dan alam takambang jadi guru

Padang,  September 2012








¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pagi yang Terlewatkan
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


dingin menggigit kulitku
kala aku ingin berdiri
pagi yang dingin mengalihkan pandangan
gelombang itu semakin membuat tulang kakiku baku
kutarik bentangan selimut
hingga terlelap

aku lalai di hari pagi
bayang-bayang asa tersingkir
aku menikmati tidur di musim dingin
terlelap dalam impian
ketika musim itu berakhir
aku terbangun
kesempatan yang panjang telah telewatkan
tersisa dingin yang membeku

Padang,  2011






¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Paras Bunda (2)
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


di bulan Oktober, aku menangis
tangis bahagia pertama yang kudendangkan untuk bunda
di rahimnya aku bertumbuh
rahim bunda yang subur tempat aku tidur dan dan berputar dulu
makan bersama tali pusar bunda
kini kulitku menggenggam atmosfer udara
bakti bidan menidurkanku di perut bunda,
mengecap kolustrum, senyawa dahsyat yang dipersiapkan Tuhan
untuk tubuh mungilku yang belum tau apa-apa dan untuk apa aku hidup
tubuhku kemerahan tak gigil di pelukan bunda
mengecap ASI, bunda
paras bunda di bulan Oktober dulu
bercucuran keringat, pengorbanan melahirkan
Bunda, kucium wajahmu dengan halus
satu bukti cintaku padamu

Padang, 08 April 2012



¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pasir Putih Carocok
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


jejakku terukir di pesona rupawan air dan pasir putih
menyatu dengan harmoni alam
pasir putih yang terbentang lembut dan menawan
butiran pasir berkilau pantai Carocok
jernih air yang kusentuh
alam bernyanyi syahdu
seindah nyanyian pantai Sanur
angin bersiul
nyiur bernyanyi
candu aku pada Banana Boat*
kusentuh hamparan air asin di tengah laut
ombak berdansa damai
Oh, amboi pemandangan yang memukau
wisatawan melempar senyum kebanggaan
Terima kasih alam, lagi-lagi ‘kau memanjakanku dengan pesonamu

Pantai Carocok, 23 Desember 2012
*Banana Boat adalah permainan menggunakan perahu karet tunggal, kita akan ditarik oleh speed boat berkeliling pantai.




¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pelabuhan Penutup
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


syarat suara telah kau lantunkan
mata ini memancarkan sinyal-sinyal kerinduan
berguguran rasa ini, menyaksikan kau berpegangan
walau jiwa menjerit
kau anggap gurauan tak berarti
permadani kerinduan ini telah kembali tanpa membawa kau kesisiku
nafas ini seakan berhenti mendengar cerita klasik tentangmu
terpejam hanya akan menyiksa
air mata tak bisa kubendung lagi
bayangmu memberikan arti palsu
mawar putih yang kurangkai hanya akan layu, tak berguna
bunga- bunga ini akan terhempas begitu saja
senyum yang bertanda licik
bayang-bayang kepalsuan
jawaban terkubur dalam dalam peti pengharapan

Padang, 05 April 2012



¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pelangi, Seorang Diri
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


reunian ditengah ramainya waktu
aku melangkah risau
bercermin di tengah rona manja
tiada bertepi dalam amuk masa
berlabuh harap
bila amuk telah redam
saatnya aku diam
menunggu kemarau yang panjang menyusul hujan
aku kembali diam
menghardik mata sembab
matahari mulai menutup diri hingga aku pergi menggapai pelangi seorang diri

Padang, 10 April 2012









¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pelepas Rindu
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
: Mengenang alm. Afrah Hayani


malam kemarin kau datang untuk beradu rindu
telah tiga tahun lamanya meninggalkan tawa dan bahasa
melekat erat di memoriku pada peristiwa 30 September 2009, goyangan dahsyat menelan ragamu
kini aku merindumu di masa silam
segenap kecantikan bahasa tubuhmu
kau simpan kekal di hari itu
tinggal sebuah potret tawa yang akan selalu menjadi kenangan termanis semasa berkawan denganmu
salam rindu kawanku, kelak kita bertemu kembali dalam dimensi baru

Padang, 04 November 2012









¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pemain Sandiwara
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


kala kumerasa
melirik hati tak ada
entah hanya sebuah rasa
lihatlah diri ini bukan apa-apa
kepedulian kupinta
namun tak ada
semua ini salah siapa?
diri yang terluka
atau orang lain semata?
kusadari hidup hanya sandiwara
kita sebagai pemainnya
dan Tuhan penulis skenario yang sempurna
apapun jalannya
akan ada keajaiban yang tumbuh untuk kita

Padang,  2009







¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pengembara Cinta
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


jariku menunjukmu
sejengkal ambisimu
layaknya aku banting dengan tanganku
permata semangatmu tergoyahkan oleh angin pasaran
liang cintamu telah tertimbun batu
yang ada hanya kesenangan
dan kini badai menampar pembelaanmu

Hai pengembara cinta!
kau adalah si katak tak bernyali
yang layak berada dalam dongeng
sayembara cintamu hanya berani engkau titahkan pada pengawal
untuk merajut permaisuri-permaisuri anggun
pantaskah engkau menjabat pendekar cinta?

Padang,  2007






¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Perjalanan
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


aku bahagia, perjalanan
setengah hari pencarian memilukan
tangis tawa kuaduk jadi warna
tangan tak sampai, hati ini bertanya
seperti inikah hidup?
tebakan terencana terpuruk pada lobang kekhawatiran
berselang waktu, sesaat
tangis itu menjadi tawa
terpaksa aku mengangkat mimpi yang pernah terkubur
rangkaian cerita baru
sekarang lebih kuat rasanya aku berlari
dan semoga sayapku bisa kukepakkan kembali

Padang,  23 Oktober 2012









¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Pesan
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


lewat untaian kata kita bersua
bernostalgia tanpa suara
berekspresi pada tempo lama
lambat laun terasa getaran merambat
halus terangkai
kutunggu balasan singkat nan membahana
pesan media cinta untuk sebuah nama

Padang,  23 Oktober 2012














¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Petikan Gitar untuk Ayah
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


gitar berlekuk coklat itu milikku
ayah yang menghadiahkan
kala itu aku merengek ingin dibelikan

senyumku mengambang
akhirnya kudapatkan
kupetik gitar, kuciptakan lagu untuk ayah
dedikasi atas mainan baru

gitar lekuk coklat menemani malamku untuk berlagu
esok akan kupetik nada baru, Ayah
lagu yang kuberi judul Nada untukmu

Padang, 08 April 2012









¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Petunjuk Nyata
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤

dan semua petunjuk itu adalah nyata
ketika kulihat bulan
maka ia senantiasa memberikan kelembutan
ketika kupandang matahari
maka ia tersenyum memancarkan cahayanya
ketika kuhirup udara
maka ia mengalirkan kehidupan
ketika kupetik bintang
maka ia memberikan sebuah petunjuk
dan ketika bumi ini kupijak maka ia menopang kehidupan
Tuhan, engkau senantiasa ada, bersama kami
di detak jantung kami, di hati dan nadi kami
di kesempurnaan hari yang engkau berikan
izinkan aku untuk memeluk cahaya-Mu
Alqur’an dan sunnah menjadi pedoman hidup
dalam setiap langkah menuju jalan-Mu

Padang,  2011
*) Terinspirasi ketika mengikuti training ESQ Leadership 2011 dan dibacakan ketika acara perpisahan PKL di Tikalak, Pasaman, 2012.




¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Ragaku
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


ini tubuhku 
dibalut beberapa helai lapisan kulit
ini darahku
di isi beragam jenis nutrisi
ini selku
pembangun hidupku
atomlah bagian terkecil pembentuknya
proton, elektron, neutron adalah komponen yang ikhlas menyusunnya
kau tau?
elektronku setiap waktu mengingat Tuhan-nya
dia bertawaf menyebut Asma Allah
malu aku pada-Nya
lalu ketika sujudku datang
komponen dalam nadiku mengisi tempat
yang takkan pernah terisi saat aku berdiri menyombongkan diri
Tuhan maafkan aku
nama-Mu selalu ada dalam detak jantungku

Padang, 2011
*)Terinspirasi ketika belajar Patologi bersama dr. Linda Taufik,  M.Kes

¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Rimba Sore
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


senja menguning dibias mentari
kabut-kabut sore mulai membayangi jalannya trotoar
menembus cakrawala di bumi pertiwi
seranggapun merayap, tak diketahui hendak kemana
sore ini aku berjodoh dengan angin
langit yang tadi pucat, cerah kembali
terbawa salamnya untukmu siang ini
pupus penyesalan yang pagi tadi kulewati
pergolakan dengan jiwa yang mengukir violet sore ini

Padang, 05 April 2012












¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Rokok oh Rokok
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


Rokok itu Nikotin
Rokok itu Uang
Rokok itu Ancaman
Rokok itu Mematikan

Pariaman, 2011

















¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Ruang Hati
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


lentera meredup
senandung irama pemusik mengecil
dentingan lira tak bergema
alunan nada-nada cinta
yang selayaknya didengar
tak lagi mengisi ruang hati
mata tak lagi merasakan
indahnya seleraku ini
hempasan kaset-kaset kehidupan
tak lagi dihiraukan pembeli
kaset buangan diterima dengan hati
aku ingin lentera kembali terang
aku ingin kaset-kaset kehidupan diputar ulang
aku ingin alunan cinta dapat didengar

Pariaman, 2006







¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Sajak Bogor
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


sapaan tanah Bogor, saat mata kaki menjelajahi
aku bertamu hanya sehari
bukan pula di pusaran yang aku jejaki
sebatas bagian, tapi aku menikmati

potret alam tak sempat aku bagi
rintik hujan singkat menjadi saksi
hanya mimpi untuk kembali
tepat di pusaran langit Bogor, ketika aku di sini lagi

Bogor, September 2012












¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Satu Masa
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


Tuhan,
jika telah habis masaku
izinkanlah aku
di waktu hidupku
berbakti pada orangtua

jika telah datang malaikat-Mu
izinkanlah aku
di waktu hidupku
mengumpulkan bekal akhirat

jika belum terbalaskan semua anugrah-Mu
izinkanlah aku
diwaktu hidupku
bertakwa pada-Mu

Pariaman, 2008






¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Sebelum Aku Tenggelam
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


sepi yang terpatri dalam
di jalan sedu sedan langit senja
hingga waktu tertawa miring menatap
di sebuah lahan pemakaman terbuka
untuk harapan-harapan terkubur
penolakan menghirup embun masa datang
bendera putih telah berkibar?
sampaikan salam...

panggil aku sekarang
sebelum aku tenggelam

Padang, 2011










¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Seniman Agung
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


hamparan pegunungan
kilauan pasir
birunya laut
hijau dedaunan
kumpulan awan
sejuknya tiupan angin
itu sebagian kecil kerasi-Nya
pelukis yang mempunyai coretan indah
seniman agung termasyur
sungguh tak tertandingi
seiring bergulirnya waktu
sebagian kreasi-Nya,
diremukkan, diombang-ambingkan
semua pencipta karya pasti murka
bila karya yang begitu sempurna
dirusak semena-mena
jagalah alam kita
demi perhargaan terhadap sang pencipta

Padang, 2008



¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Senja yang Jingga
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


rumput-rumput liar mulai menyapa wajah legam
suara-suaranya begitu mengalun tajam
dalam lekuk senja yang bernyanyi sangar
di hadap tuan yang bermata nanar
singgah di persimpangan jeruji jalanan semesta
alunan melodi di senja yang jingga
melangkah tertatih di awak-awak terkelupas
beraroma cadas bak rembulan tertindas
lebur di jalanan panjang yang singkat

Pariaman, 13 Februari 2013












¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Senyuman Kotak Obat
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


lorong masa depan telah datang, sebuah asa yang menggantung
bola mata biru bersemayam rembulan
penantian panjang, yang ingin digenggam
kulambungkan kepercayaan pada sebuah kotak obat
sekilas aku menyelami label-label harapan
beribu alasan untuk tetap tersenyum
ingin kuajak pelangi murung untuk berbincang bersama
kotak obat ini bisa bicara
tapi pelangi bermata biru membenamkan mata
bimbang ia akan senyuman kotak obat
oh pelangiku, sedetik saja pandanglah label harapan
tentu kau akan ikut tersenyum
percayalah, kotak obat akan menepati janji

Padang, 07 Juli 2012







¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Sepenggal Hidup
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


tinggal lebih kurang 3 jam lagi untuk melepas usiaku yang belasan tahun.
tidak pernah menyangka,
aku telah berlalu menghirup udara pagi yang sejuk 19 tahun lamanya
ini adalah rahmat yang tiada pernah mampu untuk kubalas, Tuhan
selain mengabdikan diri pada-Mu
Tuhan, berkahilah umurku,
sebagaimana engkau memberkahi umur  tauladan kami,
Nabi Muhammad SAW
hari-hariku selalu aku upayakan menjadi lebih baik untuk bertaqwa pada-Mu
beriman kepada-Mu
dan takkan berpaling dari kebenaran yang telah engkau tetapkan
berkahilah hidupku, keluargaku, saudara-saudaraku, dan semua umat Nabi Muhammad di muka bumi ini, Tuhan

Padang,  28 Oktober 2011 (21:18)



¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Suara Cinta
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


bersama kenangan yang mengabur di lain waktu
aku tersenyum manis di kesendirian sore yang hangat
bila nanti diantara kita takkan tertulis kisah apa-apa
ingatlah waktu ketika aku pernah jujur tentang perasaan ini
waktu yang kita lewati bukan sepanjang langit yang terbentang
tapi setiap jarum jam berputar,
itulah detik-detik aku bersyukur mendengar suaramu

kau tau apa yang membuat jalanan menjadi biru ataupun merah
bukan karena setetes warna yang mengambang
tapi keyakinan kedatangan rombongan peri-peri bersayap
semua hitam tenggelam
mungkin, pada waktunya kita berhadapan pada tawa masing-masing
karena cinta dipilih, bukan memilih

Padang, 25 Juni 2012



¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Suara Manusia Gerobak
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤

Kawan, sekarang aku bukan ingin mati
sekarat makanpun aku lalui
pekat abu kota sudah lama kutemani
jadi jangan tanya lagi

kawan, jika kau lupa aku siapa
lihatlah gerobak lusuh itu
aku hidup di sana
bersama ayah dan bunda
si manusia gerobak, kata mereka

oh, aku hidup beratap langit beralas bumi
dan sekali-kali diusir
untuk sekedar merapikan wajah-wajah kota
aku bukan sama dengan  tunawisma, pengemis dan sebagainya
bukankah aku bagian dari kalian, kawan?
menyambung hidup atau sekedar menghirup asap hitam kota

Pariaman, 04 Mei 2013
*)Manusia Gerobak adalah sebutan untuk orang-orang yang tinggal di gerobak.  Menurut data ada sekitar 2500 jumlahnya di Indonesia.

¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Syair untuk Papa
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


Papa engkau adalah idola kami
tiada pernah engkau risau
akan mengalirnya waktu dalam membesarkan anakmu
guratan senyum ikhlas selalu menghiasi wajahmu
tiap tetes peluh yang mengalir di kulitmu
adalah semangat kami dalam upaya menggapai mimpi
bukan satu dua tiga kali engkau rela terjatuh

engkau hadir sebagai panutan bagi kami
dalam setiap doa kami selipkan namamu
melantunkan harapan agar engkau sehat selalu dan bahagia
tiap waktuku adalah bersyukur
karena telah menjadi bagian dari hidupmu
di setiap nafasmu pasti ada doa yang besar
agar kami tumbuh menjadi berguna
kelak akan kubuat engkau tersenyum bahagia

Padang, 30 Juni 2012




¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Tabuik, Pesta Rang Piaman*)
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


puncak Tabuik nan elok dihiasi payung besar dibalut beludru
macam-macam ritual dilaksanakan
membuat daraga 1 Muharram, maambiak tanah
hari-hari selanjutnya, maambiak batang pisang, maatam,mangarak panja, mengarak saroban
naik pangkek
yang paling ditunggu  festival  Tabuik,
aku dan kawan menanti Tabuik dibuang ke laut 10 Muharram
hingga petang datang saat yang dinanti datang
bacirabuik urang maambiak sisa tabuang**
tahun depan akan terulang, pasti lebih meriah dari sekarang

Padang, 14 November 2012
* Tabuik, pesta orang Pariaman
**Orang berbondong mengambil sisa-sisa Tabuik yang sudah dibuang





¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Tarian Hujan
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


malam sekedar rindu menyelimuti raga
di segenap penjuru langit tergantung awan hitam
siap menggelar hujan
nyata bersama kerinduan
tersanjung doa disekujur perjalanan perjuangan
di kota budaya kukenali berbagai jalur kehidupan
lalu di sini kita berpisah
aku dan kamu, kawan
di hening kulantunkan segenap cahaya perjumpaan
tatkala dalam detik-detik kisah perbincangan
kini menggigil hatiku
masih ingin aku berbagi tawa dan kata.
pada hujan kusampaikan salam
di tiap tetes kerinduan
esok kita pasti kembali, setelah hujan reda
di pusaran kota budaya, kawan

Batu Sangkar, 03 Juli 2012





¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Tarian Keraton
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


lenggak-lenggok tarian khas kerajaan
di atas panggung sederhana yang kental aroma keraton
bunyi gamelan berkolaborasi dengan gendang
arsitektur lama dan berwarna
salam penyambutan pada wisatawan lokal dan mancanegara
dengan pemandu keraton dua bahasa

di sini aku melabuhkan hati
pada budaya dan keasrian lokal
aset Indonesia masa lampau akan mendatang
anugrah sang pencipta melalui tangan-tangan seniman terpercaya

aku mencintai tanah ini
dan Keraton Jogjakarta

Jogjakarta, 22 November 2011





¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Telah Berlari
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


angin malam
berhembus ke dahiku
oh..terasa baku
jalan yang kulalui
seakan telah berlari
karena kau tak ada di sini

desiran ombak
desiran angin
bersenandung di telingaku
seakan menertawakan
karena aku berdiri sendiri

nyiur melambaikan tangannya
daun terbang
menjauhi
juga kau
perlahan lari dariku

Padang, 2006



¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Tulisan Kesetiaan
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


bila kau ingin menyaksikan
betapa megahnya perasaan yang kupersembahkan
maka lihatlah lagi milyaran bintang
masih belum cukup untuk mengatakan,
bahwa aku mencintai.
Bila masih jua kau ragukan rasa ini
lihatlah padang yang ditumbuhi rerumputan hijau dan ilalang
milyaran dedaunan belum mampu melambangkan,
betapa luasnya kasih ini,
seperti inilah hembusan cinta di nafas ini

Padang, 02 April 2012










¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Waktu, Tempat, Sendiri
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


masih di sini
menyelam dalam nuansa nostalgia,
lengkung perubahan bertumbuh, bukan soal usia
mungkin Waktu

kumbang itu merubah warna, bukan waktu
perkara Tempat
Sendiri, menyantap kehidupan dunia asing
gulungan warna jadi tiga

Padang, 06 Oktober 2011











Total comment

Author

Triana Irsyad