Formulir Kontak

 

Semua atas izin Allah

Tri Oktiana Irsyad lahir di Pariaman, Sumatra Barat. Menyelesaikan pendidikan DIII Gizi di Poltekkes Kemenkes Padang dan kini tengah menempuh jenjang  S1 Ilmu Gizi IPB (Institut Pertanian Bogor). Tri memiliki kecintaan pada puisi dan prosa dan telah menerbitkan 2 buku antologi tunggal (2013 dan 2015), 23 buku antologi bersama (2013), beberapa tulisan dan opininya, serta profil kecintaannya menulis puisi pernah dimuat di media cetak maupun media online serta beberapa kali menjadi pemenang dan terpilih dalam beberapa kategori tulisan terbaik.  Prestasi lainnya ialah menjadi finalis 15 besar duta wisata Cik Uniang Cik Ajo kota Pariaman (2011), model halaman Expresi Padang Ekspress (2012), Juara 2 lomba volly antar jurusan di Poltekkes Kemenkes Padang Desember (2010). Selain menulis, Tri juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di kampus dan kegiatan kerelawanan. Selama di DIII Tri pernah menjabat sebagai sekeretaris 1 Dewan Legislatif Mahasiswa (2011-2012) dan aktif dalam beberapa kegiatan, diantaranya: ATS ESQ Leadership (2010), seksi acara RAT HMJ (2011), seksi acara (koordinator penyuluhan) Kemah Bakti Masyarakat (2011), Koordinator Humas Penerimaan Angkatan Baru (2011), Panitia Seminar Iptek Mutakhir (2011), Pengawas Penerimaan Angkatan Baru bersama seluruh anggota DLM, BEM, dan HMJ (2011), Pengawas SIPENMARU (seleksi penerimaan mahasiswa baru) (2011) bersama dosen dan staf, Ketua PKL (Praktek Kerja Lapangan) jurusan di RSAM Bukittinggi, Dinkes dan Puskesmas Batusangka (2012) dan kegiatan lainnya. Selama di IPB, Tri tergabung dalam beberapa UKM, diantaranya: staf divisi usaha Kopma (Koperasi Mahasiswa IPB) (2014-2015), pengajar dan staf divisi kreatif  Sanggar Juara (2014-2015) dan anggota dari divisi primata UKF (Uni Konservasi Fauna) (2013-2014). Selain itu juga tergabung dalam dalam beberapa kegiatan, diantaranya: bakti sosial yang diadakan I-Ped (2014), panitia divisi acara Sanggar Juara Festival (2014), aksi penanaman pohon bersama komunitas Sahabat Cakrawala (2015) dan mengikuti pelatihan dan seminar yang diadakan Direktorat Kemahasiswaan IPB (2015), pendakian ke puncak gunung Pangrango, gn.Munara, pinggang gn.Salak, susur goa dan beberapa kegiatan lainnya bersama komunitas Sahabat Cakrawala, Poporose, dan Pendaki Bogor . 
Tri merupakan CEO dan pendiri grup Kanopi Gizi yang bertujuan dalam peningkatan kepedulian masyarakat terhadap gizi, melalui tulisan dan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat. Selain itu,ia juga pernah mengikuti berbagai kompetisi mahasiswa seperti PKM (Program kreativitas Mahasiswa) yang didanai oleh Dikti, Commodities and Derivatives Exchange Competition kerjasama Bappebti dengan Fakultas Ekonomi Managemen IPB, dan menjadi peserta undangan pada kegiatan open lecture “CROWD-Everything: Creative New Innovation and Companies Together with the Crowd, oleh prof.Dr. Johan Fuller  dari Universitas Insbrueck Austria, dalam rangka pengembangan IPB open Innovation Community antara IPB-PT.HYVE Inovasi Indonesia, Juara 2 lomba tulis puisi the 8th Espent FEMA-IPB, Juara 3 lomba tulis cerpen the 8th espent FEMA-IPB, ditunjuk sebagai Kontingen fema (tulis puisi dan tulis cerpen) IPB Art Contest 2015, juara 1 tulis puisi IPB Art Contest 2015, lomba cipta lagu Media Gizi Seimbang Pergizi Pangan Indonesia serta kegiatan lainnya. Selain itu ia mendapat penghargaan menjadi salah satu mahasiswa berprestasi di tingkat fakultas dengan dua kategori; mahasiswa berprestasi dalam bidang penelitian dan satu lagi mahasiswa berprestasi dalam kepenulisan.  Untuk kontak lebih jauh bisa dihubungi melalui e-mail ke: trioktiana@yahoo.co.id, atau bisa juga di account facebook Tri Oktiana Irsyad

Total comment

Author

Triana Irsyad
Allah, berilah aku kesempatan kembali untuk merubah tiket yang sudah di tangan, yang biasa-biasa saja ini menjadi luar biasa. Agar aku bisa memperlihatkan kepada orang-orang bahwa Engkau telah menitipkan sesuatu yang berharga dan tak layak untuk disia-siakan.
Allah, berilah aku kesempatan di waktu-waktu yang tersisa bisa memberikan yang terbaik. Agar aku bisa memperlihatkan tiketku untuk menapaki jenjang yang ketiga.
Allah, berilah kesempatan di akhir cerita yang dulu pernah kurencanakan bisa menjadi cerita bersambung untuk wadah yang akan kutapaki selanjutnya.
Allah, ditengah perasaan bimbang dan bertanya-tanya seperti layaknya dulu yang pernah kulakukan juga. Yakinkan aku bahwa kekhawatiran itu tidak layak aku pelihara karena Engkau penulis skenario yang paling hebat untuk siapapun jua
insyaAllah, mimpi dan rencana ini akan dibukakan oleh Allah jalan terbaiknya
tulislah mimpimu dengan pensil, berikan penghapusnya pada Allah. Biarkan Dia menghapus bagian yang salah dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih indah (Ismail)

Total comment

Author

Triana Irsyad
Jika Allah mengizinkan, dalam waktu dekat ada beberapa keinginan yang ingin kucapai, diantaranya:
1. PKM-P Go to pimnas
2. PKM-GT lolos ketiga-tiganya
3. Menang lomba cipta puisi dan cerpen (lagi)
4. Menang lomba karya tulis Ilmiah
5. Tulisan ilmiah populer dimuat di media cetak nasional
6. IP-4.0
7. Ke luar negeri lagi, bukan utk jalan-jalan tapi ingin mengikuti sebuah forum atau kelas selama 2 atau 3 mingguan di negara kawasan asia
8. Wisuda
9. Merampungkan novel dan diterbitkan Gramedia
10. Menikah, lalu umroh dengan suami dan orangtua
11. Melanjtukan studi di Jerman atau negara eropa yang lain
12. Di tahun 2016 ingin dikarunia seorang anak laki-laki
13. Di tahun 2017 wisuda S2 dan menjadi dosen

Total comment

Author

Triana Irsyad
Seperti halnya kegalauan ketika aku mengambil jurusan ini. Sering aku bertanya apakah ini benar-benar jalan yang kucari? Bahkan hingga tingkat akhir, masih saja merasakan kebimbangan. Ingin melanjutkan ke jenjang S2, ada yang bertanya,” mau akan lanjut kemana? Kemudian aku menjawab,” Aku masih ragu apa akan mengambil jurusan gizi lagi atau tidak. Kenapa muncul keraguan demikian? Banyaknya hal yang aku senangi menjadikanku bimbang. Jalan mana yang hendak kupilih? Antara seni, sastra (puisi dan prosa), berwirausaha, membangun LSM, dosen dan peneliti. Semua butuh fokus yang besar. tidak cukup jika hanya setengah-setengah. Jika ingin menjadi penyair dan novelis, tak ingin sekedar menulis biasa. Jika ingin menjadi pemusik, tak ingin sekedar menghasilkan musik dan lagu biasa. Jika ingin menjadi pengusaha, tak ingin berwirausaha ala kadarnya. Jika ingin membangun LSM,tak ingin sekedar LSM yang meramaikan. Jika ingin jadi dosen,tak ingin jadi dosen tanpa prestasi. Jika ingin menjadi peneliti,tak ingin meneliti sekadarnya. Bahkan aku sering bertanya pada diri sendiri,”sebenarnya passionku apa? Jika melihat beberapa prestasi yang pernah kuraih, lebih banyak prestasi dibidang sastra. Namun, di mata beberapa orang jika aku tidak menjadikan gizi sebagai profesi bisa dikatakan sebuah kekonyolan. Aku cinta ilmu gizi, tapi aku juga mencintai sastra. Aku menyukai penelitian. Namun, ketika aku hendak menghabiskan waktu di ilmu gizi, aku lupa untuk berpuisi dan berimajinasi menyusun kata. Terasa ada yang kosong. ketika aku mencoba untuk menjadi yang terbaik di jurusan,aku merasa lelah untuk mengejar menjadi yang terbaik. Aku tidak bisa mencintai semua mata kuliah yang ada di jurusan sehingga aku tidak bisa mencapai IP-4.0. Sedang untuk puisi dan prosa,aku tak pernah mengikuti sekolah khusus tentang itu. Aku hanya membaca karya orang-orang, tapi kenapa aku bisa memenangkan berbagai lomba? Di sisi lain, setiap waktu ide datang bermunculan untuk berwirausaha. Setiap kali juga muncul keinginan mengembangkan NGO (LSM) yang tengah dirintis. setiap waktu juga muncul ide untuk meneliti dan setiap melihat adik-adik angkatan yang sangat berpotensi, muncul juga keinginan menjadi seorang dosen.
Tuhan, jalan mana yang harus kupilih? Aku ingin total menggeluti satu bidang. Dipikir-pikir, jika aku mengambil di salah satu bidang, aku yakin bisa menjalaninya, namun yang menjadi pertanyaan adalah pilihan mana yang akan membuatku paling bahagia?
Di atas hujan kebimbangan, ada pelangi kepastian yang kunantikan. Pelangi yang siap mengantarkanku kepada pilihan masa depan
-tri, tulisan dalam kebimbangan.

Total comment

Author

Triana Irsyad
Berbicara tentang respect. Kadang kita bersikap sebagai manusia yang tidak sadar betapa pentingnya sebuah sikap menghargai. Ketika ada orang yang terlihat kurang dari kita, kita sewena-wena bersikap dan berujar di depan dia. Seolah-olah ia tat patut untuk dihargai. mungkin ia tampak biasa mendengar dan memandang kita,namun terkadang kita tidak tahu betapa sedihnya ia karena ucapan dan sikap kita yang kurang baik kepadanya. Kita suka membeda-bedakan antara si cantik dan si jelek, si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh. Namun terkadang kita lupa,di sisi lain manusia yang kita lihat kurang beruntung ini masih memiliki kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik dan lebih sempurna dari kita. mungkin sekarang kita bebas menghina dia, namun taukah teman? Tuhan tidak akan tinggal diam,suatu saat ada masanya di mana kita sadar bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama di mata Tuhan
tri, tulisan dalam perenungan

Total comment

Author

Triana Irsyad
Kenapa saya tertarik menulis judul ini? Semua berawal dari upaya saya dan tim untuk mencari solusi dalam penelitian PKM kami. Kami terkendala dalam salah satu uji yaitu tiosianat. Kami sudah mencari banyak solusi untuk uji ini, namun tak kunjung jua menemukan jalan keluarnya. Sudah beberapa laboratorium kami kunjungi, namun jawaban mereka tetap sama,”kami belum pernah melakukan uji itu.” Yah, itu bukan akhir dari segalanya. Masih ada kesempatan untuk memodifikasi prosedur bukan? Ya,itu salah satu pilihan agar penelitian kami sesegera mungkin dapat selesai dan menghasilkan yang terbaik. Kami telah menemui laboran yang kompeten untuk membantu kami dalam menganalisis kandungan tiosianat. Kendala lain yang kami temui adalah, beberapa bahan tidak ada di labor tersebut. Alhasil kami diminta untuk mencari tempat penjualan bahan yang diperlukan. Waktu itu karena saya masuk jam 7 pagi, saya belum sempat menemui laboran lain untuk menanyakan tempat bahan yang saya cari. Kemudian saya mengirim BBM ke Deya,GM 48 IPB. Gak disangka, dia sepertinya banyak menanyakan ke orang yang menurut dia mengetahui tempat itu, terbukti beberapa tempat yang ia rekomendasikan serta beberapa contact person yang dia kirimi (makasi banyak ya Deya). Kemudian Naufal, dia bukan anggota tim tapi sewaktu saya dan bang Jhonson melakukan persiapan awal untuk penelitian tadi pagi, dia turut membantu kami dalam membersihkan alat-alat (makasi ya Naufal). Lalu teman-teman alih jenis 8, di saat praktikum masih berlangsung namun praktikumnya lagi gabut banget, mereka datang ke lab yang kami gunakan. kemudian mereka bertanya,”adakah yang bisa dibantu?” Kami dengan senang hati dong menerima tawaran mereka. makasi mbak I
rta, Tek Nur, kak Ipit, dan Uuk. Seterusnya kepada orang-orang yang selalu membantu saya dalam hal ini, meminjamkan alat dengan senang hati, menemani saya pas lagi butuh teman mengurus ini itu meskipun bukan sebagai anggota yang terlibat.

Total comment

Author

Triana Irsyad