Formulir Kontak

 

Sambungan Tulisan Malam Minggu Random

Halloooo mbloooo. 
Malam minggu masih sendiri??
Tenang, ada waktu yang tepat, waktu terbaik, pasangan hidup terbaik, dan imam dunia akhirat terbaik akan menemani hidupmu. Percayalah! Hehe. Buat yang udah halal maka bersyukurlah.

Hari ini aku mau menulis "cinta".
Bukan cinta kepada pasangan ya.
Jadi aku ingin menulis cinta yang bertebaran di dunia ini. Ada banyak cinta, diantaranya kepada orangtua, saudara, sahabat, teman, tumbuhan, hewan peliharaan dan lain-lain. Tapi kali ini lebih spesifiknya ke sahabat aja ya.

Kalian punya sahabat bukan?
Sahabat yang beragam, beda karakter, beda cara pikir, beda daerah asal, berbeda cara mengungkapkan cintanya dan lain-lain.
Aku memiliki sahabat yang memiliki cara mengungkapkan cinta yang berbeda, kuy cek di bawah ini:

•Ada yang tau banget aku tanpa mesti bercerita (jago baca kondisi dan raut muka).

•Ada yang tau banget apa yang aku seneng (pengertian banget).

•Ada yang suka ngasih sesuatu tapi mungkin kadang lagi gak aku butuhkan (ini luar biasa, pengen bilang butuh yang lain tapi gak enak).

Tapi kalo dikasih buku, bunga, coklat aku selalu senang. Hehe

•Ada yang suka kepo (kadang nyenengin kadang gak, tergantung mood).

•Ada yang suka kritik (kalo membangun alhamdulillah, kalo bikin down please jangan, haha)

•Ada yang suka meluk (well, aku fine-fine aja sih, tapi kalo lagi pusing bikin risih, dikit)

•Ada yang menyebalkan, "sok" cuek (padahal aku tau dia selalu peduli), dan terkadang sengaja membuat jengkel, marah (Sengaja!!) Huft... dan biasanya habis berantem makin lengket. Well, itu taktik pendekatan kah? Ini rata-rata dilakukan oleh sahabat golongan darah O.

Aku mencintai mereka, dan terkadang aku melakukan hal-hal yang romantis (ini masih normal kok) sebentuk cara untuk berterima kasih kepada mereka.

O ya, aku termasuk pilih-pilih dalam berteman apalagi sahabat. Bukan berdasarkan kekayaan, jabatan, atau kepintaran mereka. Tapi aku lebih mengutamakan "kenyamanan, keamanan, dan kebaikan mereka". Sepintar apapun kalo ngomongnya sering nyakitin, buat apa? Toh pas ujian juga gak dapat contekan, haha. Sekaya apapun, sering ditraktir, tapi tidak menghargai cara kita menjalankan sesuatu, buat apa?
Dan kenapa "keamanan" juga salah satu kriteria dalam mencari teman? Karena jika kita berteman dengan seseorang, kemudian diajak ke tempat yang merugikan kita atau membuat kita tidak tenang, apa masih tetap dipertahankan?
Semua tergantung kalian sih yang jalaninya. Kalo aku sebisa mungkin sangat menjaga pergaulan tapi TIDAK membatasi bergaul dengan siapapun. Aku percaya setiap orang selalu memberikan pelajaran berharga meskipun tanpa mereka ketahui. Setuju?

Nah, bagaimana sahabatmu mengungkapkan cintanya? ayo ingat-ingat lagi. Hehe.

Ok, segini dulu ya. Sampai jumpa di tulisan berikutnya.

O ya, di tahun 2018 yang akan datang ada banyak hal yang akan aku lakukan yang mungkin akan menyita waktu, materi, tenaga, dan pikiran. Mohon doanya, untuk setiap rencana yang baik-baik ini. Semoga yang terbaik juga buat kalian. See u on top!

Total comment

Author

Triana Irsyad

Bismillah. Happy weekend everyone!!
Di minggu pagi ini aku ingin berbagi tulisan mengenai mimpi-mimpiku. Jujur aku punya banyak sekali mimpi. Terkadang aku agak bingung mana yang harus didahulukan, dan aku harus memilih mana yang prioritas terlebih dahulu.
Bisa dikatakan mimpiku itu cukup besar, tidak mudah untuk diwujudkan. Namun, aku percaya pada kutipan "bermimpilah setinggi bintang di langit kalau pun kau jatuh kau masih berada diantara bintang-bintang" (kalimat penyemangat dari Bapak Soekarno).
Naik turunnya kehidupan sudah pernah kualami, tapi mungkin dibandingkan dengan orang lain aku masih merasa permasalahan yang aku hadapi masih standar, meskipun pada masa itu melaluinya terasa berat banget.
Aku bisa menyimpulkan seperti ini karena ketika mengamati dan mendengarkan cerita orang-orang, biasanya aku membandingkan dengan kehidupanku. Luar biasa hebat mereka dalam menghadapi dan mengatasi masalahnya. Dan kadang aku bertanya dalam hati, " jika aku seperti dia apakah aku kuat?".
Tapi aku percaya Allah hanya akan menimpa kita dengan ujian yang sanggup kita lalui dan tidak akan melampaui dari kapasitas kita.
Jadi pada intinya setiap orang itu tentu mendapatkan ujian untuk kenaikan level hidup mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik. So, La Tahzan innallaha ma'ana (jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita) :)
O ya, aku menuliskan mimpi-mimpiku di blog bukan bertujuan untuk pamer (nih, mimpi gue hebat kan, lo punya gak? BIG NO!). InsyaAllah aku GAK se-sombong itu, meskipun kadang agak belagu (maafkan, hehe).

Sisi positif ketika orang-orang tau dengan mimpi kita adalah:
1. Kita tidak bisa menebak tiba-tiba ada orang yang mengajak kita untuk berjalan menggapai mimpi kita.
2. Ada info dari teman-teman dan sahabat untuk berangkat ke ruang mimpi kita
3. Ada support dari orang-orang terkasih.
4. Ada doa diam-diam yang mungkin tidak kita ketahui (makasi banyak semoga doa serupa untuk yang mendoakan, aamiin).
5. Pengingat ketika kita lupa pernah punya mimpi seperti ini.

Mungkin ada sisi negatifnya juga seperti, kita akan:
1. Diledek
2. Dicemooh (apalagi bagi orang yang tidak mampu dalam hal finansial)
3. Semangat kita dipatahkan, terkadang oleh orang yang kita anggap sahabat (berarti dia bukan sahabat, wkwk)
4. Dihalang-halangi atau sengaja dan bisa juga tidak sengaja membuat kita lupa pada mimpi kita, dll.

Menurutku setiap orang punya hak untuk berkomentar, tapi kembali lagi ke diri kita mau ambil sisi yang positif apa negatif? Toh dalam hidup selalu ada komentar-komentar seperti demikian.
Kalo aku secara personal, jika ada komentar negatif terlalu berlebihan diberikan orang lain kepadaku baik itu dari teman atau lingkungan, aku biasanya menjaga jarak atau bisa jadi menjauhi mereka. Bukan berarti memutuskan hubungan silaturrahmi ya. Tapi aku percaya suatu saat mereka akan menyesal karena telah berbuat demikian, semoga mereka segera tersadarkan, hihi.
Kesimpulannya menjauhi yang tidak baik dan mencari orang-orang baru yang lebih baik.
O ya inilah mimpi-mimpiku, semoga segera terealisasi:
1. Ingin kuliah bisnis di luar negeri (Jerman/ Inggris)
2. Ingin punya perusahaan F & B ( food and beverage) dan juga di bidang fashion
3. Umroh bersama orangtua
4. Punya rumah dan mobil dalam waktu dekat
5. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Hehe

Upayaku dalam meraihnya adalah menabung, investasi, belajar dari yang berpengalaman, dari buku, sosial media, belajar memulai (trial and error), ikut komunitas, memperlancar bahasaku, dan berdoa.

Ok, sekian dulu ya. Jangan lupa tuliskan mimpimu juga.
Note: aku selalu punya buku jurnal untuk menuliskan resolusi tahunan dan mimpi jangka panjang (ada sekitar 100 mimpi). So you guys jangan pernah takut untuk memulai mimpi. Justru dengan bermimpi kamu akan mempunyai tujuan hidup di dunia maupun untuk akhirat. Ok! Makasi ya sudah mampir. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

Total comment

Author

Triana Irsyad

Ma, terima kasih.
Di akhir bulan ini niatku untuk pulang ke rumah aku urungkan
Terima kasih sudah datang bersama papa ke sini
Bertepatan juga di hari ibu
Aku tidak tahu apa yang paling membuatmu bahagia
Tapi aku tau, ada satu hal yang ingin kupenuhi dalam waktu dekat yang akan membuatmu merasa lega dan tidak terlalu mengkhawatirkanku lagi
InsyaAllah akan ada waktu yang tepat

Ma, terima kasih masih cerewet menyuruhku makan
Terima kasih datang di saat aku sakit
Saat dimana aku memang benar-benar butuh kehangatan

Ma, ini bukan sebentuk puisi
Tapi curahan terima kasih yang tak akan mampu membalas jasa-jasamu
Baru bisa seperti ini ma
Belum terlalu jauh
Tapi insyaAllah aku akan melangkah lebih jauh untuk menjadi terbaik sesuai kapasitasku
Aku akan menjadi manusia terbaik dan membanggakan
Manusia yang memberikan manfaat untuk orang lain
Manusia yang berkontribusi
Dan pribadi yang dicintai

Aku sayang mama dan juga papa

~Tri

Total comment

Author

Triana Irsyad

Ada banyak cerita diantara kita. Ada sedih tawa dan semacamnya. Kita dipertemukan, dan bisa jadi kita akan dipisahkan oleh jarak dikemudian hari. Tapi percayalah, namamu terukir indah di hati, wahai kawan sejati.
Kali pertama mengenal sosok dia adalah pada saat daftar ulang di kampus baru. Ada banyak orang baru yang aku temukan. Tapi seperti yang pernah kuceritakan, aku bisa merasakan kehadiran seseorang yang bisa dijadikan sahabat. Bahkan tanpa harus mengenal dalam waktu yang cukup lama.
Saat pertama kali mengenalmu, seperti biasa aku selalu lupa nama. Tapi raut wajah aku tak pernah lupa.
Kesan pertama yang kudapatkan adalah kamu orang yang cuek. Bahkan hingga beberapa bulan berkawan. Tapi aku bisa merasakan kamu peduli. Entah kenapa aku begitu yakin. Sempat waktu itu aku komplain dan bertanya"sebenarnya kamu menganggap aku sahabat kamu gak sih?" (kalo ingat ini aku merasa konyol, haha. Seolah pengen banget diakuin jadi sahabat. Padahal bisa jadi kamu waktu itu belum menganggap aku sahabat kamu. Atau mungkin aku yang terlihat cuek? Seolah tidak butuh bantuan padahal sebenarnya butuh. Jujur, aku tidak terlalu senang setiap apa-apa mesti dibilang. Aku senang dengan orang yang peka. Dan lambat-laun ternyata aku bisa mengenal dan mengerti karaktermu. Terima kasih juga kamu telah mulai mengenalku.

O ya, aku banyak berhutang budi sama kamu. Bisa dikatakan hampir semua resolusi yang aku tulis menjadi kenyataan berkat bantuan kamu. Memang benar selalu ada Tuhan yang memberi jalan. Dan Tuhan mengirim kamu untuk memberikan bantuan. Terima kasih. Bahkan sampai saat ini bantuan dari kamu selalu datang. Di saat aku bercerita, aku ingin ikut ini, ikut itu, dan lain sebagainya. Kamu selalu memberikan referensi dan meluangkan waktu untuk berdiskusi. selain pintar kamu juga hebat. Sekali lagi terima kasih. Mohon maaf jika aku tidak bisa melakukan seperti yang kamu lakukan. Tapi percayalah, aku mencoba untuk membantu dengan hal-hal yang bisa kulakukan dan mungkin terkadang aku agak menyebalkan. Misalnya saja saat ngasih solusi kadang pada waktu yang kurang tepat. Aku ingat waktu kamu pernah ada masalah, aku gak sabar melihat masalahmu pergi dan aku "agak memaksa" agar kamu bisa ceria lagi. Alhasil kamu jadi marah. Semestinya aku harus banyak belajar agar bisa menjadi terbaik seperti kamu.
Terima kasih ya menjadi bagian dan memberi ruang untuk aku berekspresi.

Makasi Nurzakiah Ulfah

Total comment

Author

Triana Irsyad

Selamat malam. Berhubung dilanda insomnia, aku memutuskan untuk menulis di blog.
Judul postingan kali ini cukup panjang ya.
Kita mulai pembahasannya.
Semakin lama menjalani kehidupan akan semakin banyak pelajaran berharga yang kita dapatkan. Dari hal kecil hingga hal besar. Ada yang disangka bahkan ada pula yang tidak disangka-sangka. Misalnya saja dalam berteman. Jujur dulu aku tipikal anak yang sulit bergaul, sulit beradaptasi, dan terlalu tertutup. Seiring berjalannya waktu, aku mendapat pemahaman bahwa karakter ini tidak baik untuk dipelihara karena akan menghalangi kemajuan.
Mulailah aku belajar dari buku, mengamati orang-orang dan membiasakan untuk "berbicara". Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Namun, karena sifat dasarku agak keras kepala, sisi baiknya aku pantang menyerah untuk mencoba. Dimulai dari beropini di kelas, melalui tulisan, dan berbicara di depan cermin (seperti orang gila), alhamdulillah perlahan-lahan membuahkan hasil. Meskipun sampai sekarang masih tahap proses belajar menjadi pribadi yang dicari dan disenangi. Aku yakin, selagi masih ada umur, kita belum pernah mencapai sempurna, itulah guna belajar hingga hayat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan menjadi kebaikan.
Begitu pula dengan karakter orang-orang. Jujur sewaktu masih di kampung halaman karakter atau kepribadian tidak terlalu beragam, mungkin hal ini dipengaruhi salah satu oleh faktor lingkungan dan budaya yang masih bisa dikatakan belum terlalu mencolok dalam perbedaan.
Setelah aku menginjakan kaki di Bogor, aku menemukan keberagaman, dari aceh hingga papua. Benar-benar miniatur Indonesia. Aku pun semangat untuk mengenal mereka. Namun tidak gampang untuk beradaptasi. Aku mengalami syok budaya beberapa waktu (tidak terlalu lama). Beruntung ada orang-orang baik yang mungkin tanpa atau dengan sengaja memberi aku ruang untuk menyelami kehidupan yang beragam tersebut. Aku didampingi dan diberi masukan-masukan dan penjelasan. Ya, semakin banyak mengenal semakin banyak belajar. Setiap orang yang kita temui pasti akan memberi pelajaran yang berharga. Entah itu cara ia bersikap yang patut kita contoh atau mungkin cara dia yang kurang baik yang bisa kita ambil pelajaran agar kita tidak seperti demikian. Selalu ada ruang untuk menyimpulkan hal yang baik-baik. Oleh sebab itu, perbanyaklah teman dan banyak-banyaklah belajar darinya. Setiap manusia unik dengan perilaku dan sikapnya yang bisa kita ambil sisi positifnya. Sekian, makasi sudah berkunjung :)

Total comment

Author

Triana Irsyad

Selamat malam,
Aku sedari tadi bersandar diantara bayang
Menyibak-nyibak mencari potongan
Mungkin rangkaian yang hilang akan kutemukan
Tapi belum juga tanda diperlihatkan

Selamat malam,
Aku masih menghitung waktu
Setahun atau dua tahun berlalu
Tapi sekarang tidak lagi menggebu
Nasibku sudah terjamin waktu
Aku tidak ragu

Selamat malam,
Ini jumatku yang ke sekian
Kepercayaanku kepada Tuhan sudah bisa dipastikan
Tuhan maha penyayang
Aku tak lagi menerawang

Selamat malam,
Malam yang panjang
Menjawab pertanyaan yang berulang-ulang

Jakarta, 22 Desember 2017

Total comment

Author

Triana Irsyad

Jalan

Sejatinya hidup itu adalah per"jalan"an. Eaaa, dalem banget kalimat pembukanya, hahaha. 😂
Aku menulis ini saat berada di stasiun Bogor. Sambil menunggu kedatangan Zakiah (sahabat terbaik yang pernah kumiliki), euuyyy dalem lagiii.
Sebenarnya dari kemaren aku niatnya mau keliling Depok buat nyari tas dan buku (kayak anak sekolahan ya). Tapi batal karena Ratna gak jadi nemenin berhubung dia harus menyelesaikan laporan akhir bulan.
Tadi pagi kepikiran buat jalan sendiri aja. Tapi iseng wa Zakiah, nanyain dia hari ini kemana. Taunya lagi di Bogor. Aku cerita  rencanaku mau ke Gramed, eh malah "dipaksa" buat ke Gramed Bogor, hoho. Akhirnya aku manut. Daripada jalan sendiri dan belum tentu dapat apa yang dicari. Setidaknya kalo ada temen, nanti pas bingung milih, ada yang bantu ngasih masukan dalam milih-milih.
Sekalian silaturrahmi dengan dia (dia lagi, dia lagi, hahah).
Seperti biasa, kalo lagi jalan, aku nyempetin buat "pengamatan" manatau dapat inspirasi buat bisnis.
Oya, aku kenalin dulu ya.. Zakiah ini adalah sahabat yang aku temukan (kayak cerita orang hilang) sewaktu aku kuliah di IPB. Kami sejurusan, sama-sama dari jurusan Ilmu Gizi. Dia BAIK BANGET. Selalu ada waktu buat aku, gak pernah maksa (kecuali hari ini), ngerti banget karakterku, dan selalu "punya cara" buat membantuku dalam berbagai hal. Pokoknya the best deh.
pengen nulis lebih banyak lagi, tapi Zakiah sudah datang. Hehe. See you! Mudah-mudah dapat apa yang dicari.

Total comment

Author

Triana Irsyad

Berbicara soal mimpi, setiap kita tentu memiliki definisi masing-masing. Bisa jadi sama, mirip, atau berbeda. Kamu punya mimpi gak? Punya lah ya. Mimpi di sini lebih kepada mimpi yang berhubungan sama harapan maupun cita-cita. Hari ini saya ingin menulis tentang mimpi saya, mengulas sedikit mimpi saya yang luar biasa banyaknya. Bahkan jika saya fikirkan semua mungkin saya akan bingung memilih mana yang lebih didahulukan. Tapi saya percaya, bermimpi sebanyak-banyaknya akan memperoleh sebanyak-banyaknya harapan untuk meraih kenyataan. Definisi mimpi di postingan ini tentu versi saya.
Menurut saya mimpi adalah sesuatu yang patut diperjuangkan. Salah satu mimpi terbesar saya adalah memiliki perusahaan sendiri. Bukan dikarenakan saya sekarang bekerja di perusahaan. Jauh sebelum itu, saat masih kuliah, tiba-tiba terbesit keinginan untuk memiliki perusahaan suatu saat nanti. Karena dengan memiliki perusahaan sendiri kita bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang banyak, meningkatkan taraf hidup orang-orang termasuk diri kita.
Selain itu bisa menjadi salah satu bentuk kontribusi kita terhadap pemerintah di bidang sosial dan ekonomi. Jika dihubungkan pasti akan banyak sekali ya pembahasan di sini. Mungkin kapan-kapan bisa dibahas lebih lanjut.
Nah, sekarang itu saya sedang belajar untuk menjadi pengusaha yang hebat dan pantang menyerah. Selalu berusaha untuk terus belajar. Diantaranya melalui buku, berkumpul dengan komunitas pebisnis, mengamati jalanan, mencoba peka untuk hal-hal yang sedang maju dan berani menciptakan peluang baru.
Mudahan-mudahan selalu optimis seperti ini setiap harinya.
Salah satu yang memotivasi saya adalah Komunitas Bisnis  Alumni Diploma IPB (alhamdulillah bisa bergabung, padahal saya bukan alumni diploma. Kata kak Zakky gak apa-apa selagi masih anak IPB, diperbolehkan kok. Setiap hari selalu ada materi dari orang-orang yang telah terjun ke dunia bisnis. Dari situ saya banyak belajar dan bisa menanyakan hal-hal yang belum saya ketahui. Salah satu poin yang menarik yang saya copas di sini adalah pesan  dari kak Dewana -Komunitas Bisnis alumni diploma IPB
Dalam bisnis siapkan diri :
1. Amati, tiru dan modifikasi
2. Cari Partner untuk sharing resiko
3. Harga waktu, konversikan dengan uang
4. Lakukan secara maksimal
5. Rekrut karyawan
6. Manfaatkan teknologi terbaru
7. Hindari perang harga dengan menjual kelebihannya
8. Jangan takut mencoba.

Nah, poin secara umum inilah yang nanti bisa kita gunakan untuk memulai bisnis.
O ya, sekarang beberapa brand dari produk saya yang rencananya akan launching diantaranya: Triox.co (unit usaha sandang: baju kaos, dll). Ratrix (unit usaha pangan: teh tarik, thaitea, dll).
Semoga segera terealisasi ya. Mohon doanya :)
Apa mimpi kalian?

Total comment

Author

Triana Irsyad

Rindu, Persahabatan oleh Triana Irsyad

Selamat sore. Hari minggu ini aku tidak melakukan perjalanan kemana-mana. Stay di rumah menikmati kebersamaan dengan keluarga. Agak mendung tapi menyenangkan, sebab lebih terasa sejuk. Biasanya sabtu minggu aku menyempatkan pergi ke tempat-tempat yang aku rencanakan, berliburan atau sekedar berkunjung ke tempat baru untuk melihat sesuatu yang baru pula, manatau bisa dijadikan bisnis, siapa tau.
O ya, sedikit cerita (curhat mungkin), beberapa hari ini aku rindu bertemu dengan beberapa sahabat. Ada yang baru beberapa minggu tidak bertemu, ada yang beberapa tahun. Ingin memeluk mereka dan bercerita kegilaanku yang belum mereka tahu. Aku bersyukur memiliki mereka, yang mengerti dan tidak memaksaku untuk menjadi yang mereka inginkan. Mereka membiarkanku menjadi diri sendiri, selalu mendukung, dan tahu apa yang aku mau. Mereka selalu memberi ruang, dan aku menikmatinya. Mereka tahu bagaimana membuatku tersenyum, mereka tahu kapan aku akan bercerita tanpa harus mereka paksa. Mereka tahu kapan waktu terbaik untuk membiarkanku "sendiri", namun mereka selalu ada. Sudah seperti keluarga. Aku mencintai mereka.
Perlu aku tulis nama mereka di sini?
Hmm, aku rasa mereka merasakannya.
Hallo, kalian yang aku rindukan hingga detik ini. Baik-baik dan jaga kesehatan kalian ya. Sebab aku tidak ingin melihat kalian dalam keadaan tidak baik. Aku sayang kalian.
Terima kasih telah memberi warna dalam kehidupanku, di jalan-jalan yang pernah aku singgahi, tempat kalian pernah ada bersamaku, dan aku bersyukur.
*Dari sahabatmu, love ya

Total comment

Author

Triana Irsyad