Bukankah Allah telah memberikan ruang-ruang untuk mendalami passion kita? Namun, kenapa terkadang orang-orang hendak menarik-narik kita agar masuk ke dalam ruangnya dan dari rautnya berkata,"ini jalan yang terbaik untukmu."
Aku tidak menyalahkan, tapi setiap orang punya jalannya masing-masing. Ketika suatu saat engkau mengerti, percayalah kita akan dipertemukan pada jalan masing-masing dan yang terpenting adalah setiap kita memiliki peran untuk bangsa ini.
sebutir niat yang pernah kita sebarkan
menjelajahi ruang dan waktu
dan kita tak pernah tau
kapan kan bertemu
duniaku, duniamu
sama-sama melaju
ada mimpi yang sama-sama kita miliki
perbedaan bukanlah sekat yang mengharuskan kita
untuk menjauhi apa yang kita tanam di suatu jalan
dan percayalah kita pasti akan ada
di saat hujan mulai reda dan mencipta pelangi setelahnya
Formulir Kontak
Popular Post
related Post
Total comment
Caving di Goa AC, Ciampea, Kab. Bogor.
- Diposting oleh : Triana Irsyad
- di : Rabu, 17 Desember 2014
- 2 Comments
Allah,
terima kasih engkau telah memanjakan kami dengan pesona alammu.
Minggu
14 desember 2014 adalah hari dadakan dan superrrr buru-buru. Haha
Pukul
08.30 saya di whatsapp Zakia.
Tri mau ikut susur goa?
Jam 9 di Ciampea.
Aku
langsung nanya
Sama siapa?
Lansung
dibalas
Sama anak-anak
cakrawala.
Aku langsung mau, padahal sedang
ngerjain laporan ENG(Evaluasi Nilai Gizi), dan itu belum kelar, haha. Kapan
lagi coba, ada kesempatan menantang seperti ini. Aku langsung menutup laptop
dan bersiap. Dan baru sempat makan, buru-buru. Haha. Terbukti pas bertemu Zakia
aku masih ngucah makanan yang tersisa dimulut. You know what? Aku pake sendal
dan pas ketemu Ipung aku langsung ditanyain.
Kok gak pake sepatu Tri?
Iya sengaja, kita kan susur goa, ntar
basah kan? (Dipikiranku susur goa seperti yang pernah dilakukan Rinda (sesama
teman gizi), menelusuri goa dengan boats dengan mengikuti aliran sungai. Dan dugaanku
salah total. Ternyata kami harus mendaki dulu kemudian bertemu goa dan pakai harnes untuk menuruni goa yang
kedalamannya lebih kurang 30 meter. Waw, I
don’t have prepare. Biasanya sebelum naik gunung aku ada latihan fisik
dulu, tapi untuk kali ini, no prepare.
Kondisi dinding-dinding goa yang agak
licin sedikit menjadi kendala saat menuruni. Tapi alhamdulillah tidak cukup
lama untuk sampai di perut goa yang super menakjubkan. Kami berkumpul dan
makan-makanan yang dibawa bareng-bareng. Setelah itu kami menelusuru lobang
yang ada di goa itu. Awalnya aku mikir, gak muat itu kan lobangnya kecil. Dan
yang sudah biasa ke sana bilang, bisa ko. Beberapa teman sudah masuk duluan,
disusul oleh Zakia kemudian aku. Awalnya aku kejepit karena gak tau teknik
masuknya, salah satu kaki aku tekukkan, si kakak yg udah duluan bilang, kakinya
langsung bersamaan dimasukin. Well, akhirnya berhasil. Dan kami merangkak
kemudian berjalan menepi ke dinding goa, daaaan.. traarararaa. Surprise. Ada stalakmit dan stalaktit
di sana, cantik banget. Si Zakia bilang harta karun di dalam goa. Aku setuju.
Indah banget soalnya. Pengen nyentuh tapi gak dibolehin, katanya biar strukturnya
itu tidak mati. Trus ada walet juga terbang di atas kepala kami. Headlamp tentunya sangat dipergunakan
dalam kondisi ini. Gak mau meraba-raba
dalam gelap kan? LOL.
Berhubung kami sampai di puncak sudah
masuk waktu zuhur, kami berniat untuk menjamak dengan ashar pas keluar dari
goa. Dan subhannallah ternyata sesampai di dalam goa kita baru bisa naik
setelah menunggu antrian jam 17.30 WIB. Alhamdulillah kami sudah menjamak shalat
sebelum naik ke atas goa (pengalaman pertama shalat di dalam goa-Goa AC.
Amazing!)
Hal yang bikin kaget pas nunggu giliran
naik adalah ada tas yang jatuh dari atas, kami yang berkumpul reflek menjauh.
Aku bingung mau kemana, kalo mau mundur kena Zakia yang lagi duduk pasrah
sambil menutup kepala untuk perlindungan (sorry Njek rada lebay) Trus tiba-tiba
Maya yang lebih tinggi dari aku mendekap sambil menutup kepala aku. Wahaha, si
dia melindungi aku. Untung cewek, kalo cowok, awas lo! Makasi Maya...
Pas naik ternyata usaha harus super
ekstra. Lututku sedikit terbentur, dikit
doang sih, haha, sengaja nulis biar keliatan gitu benar-benar ada tantangannya.
Pas nyampe atas ternyata sudah gelap. Terima kasih teman-teman cakrawala,
ketika aku hampir nyampe di mulut goa semua tangan mengulur untuk memberikan
bantuan, plus jepret-jepret (berasa seleb), haha. Aku langsung disodorkan maya
air minum, dia duluan naik dari aku. Lalu langsung dibantuin membuka harnes
(manja banget :p). Lagi-lagi thanks to Maya. Udah jadi fotografer kami juga. Kami
turun dan Angga yang memandu kami (anak Cakrawala apa anak Pendaki Bogor ya?? hehe)
dia bilang,”Ada bonus buat kalian”
“Apa Ngga?”
“Kita nanjak lagi.”
‘Ha?”
“Gak tinggi banget kok. Kita ke puncak
roti.”
Kami mengikuti Angga. Kemudian kami
berempat duluan, Angga, aku, Zakia, dan 1 orang anak Pemdaki Bogor (lupa
namanya, hehe). Setelah itu disusul sama rombongan. Kita naik lagi, tapi
alhamdulillah track yang ini gampang.
Batu-batunya banyak yang bisa dijadikan pegangan, kalo anak-anak cakrawala
bilang sih itu namanya poin.
Dan
sesampai dipuncak. Kami disuguhkan hamparan kerlap-kerlip cahaya di bumi bogor.
Indaaaaah bangeet. Di atas batu kapur kita melabuhkan penat. Di saat itu aku
bersyukur. Tuhan, engkau tunjukkan setetes pesona yang kutau ada yang lebih
indah dari yang pernah kutau.
Allah,
terima kasih engkau telah memanjakan kami dengan pesona alammu.
Popular Post
related Post
Total comment
Puisi-Puisi Tri Oktiana dalam buku Bingkisan Perjalanan (part 7)
- Diposting oleh : Triana Irsyad
- di : Sabtu, 15 November 2014
- 0 Comments
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Oh, Melodi
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
iramanya
begitu merasuk
membakar hening yang tengah mengering
tapi aku yakin
bila nyanyian
berdansa, akan tiba
jua
sekarang aku
berjalan menelusuri ritme lama
kecuali rumor
yang masih kabur
untuk
itu aku bersenandung
merangkai seuntai nada tempo dulu
pernah tidak aku
dusta? tapi kau malah tak
pecaya
Padang, Februari 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Padangku Sayang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
sudah tiga tahun lamanya aku menimba ilmu
di sini,
banyak kudapatkan cerita baru
tentang cinta,
sahabat, dan perjalanan
panas kota Padang,
banjir, sedikit macet—
ya hanya sedikit
ramainya asap
kendaraan
bus-bus berpacu
mengejar setoran
membuntuti kota
metropolitan
Padangku sayang,
tetaplah berpangku
pada adat
majulah bersama adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah
dan alam takambang jadi guru
Padang, September 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pagi yang
Terlewatkan
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
dingin menggigit
kulitku
kala aku
ingin berdiri
pagi yang dingin
mengalihkan pandangan
gelombang itu
semakin membuat
tulang kakiku baku
kutarik bentangan
selimut
hingga terlelap
aku lalai di hari pagi
bayang-bayang asa tersingkir
aku menikmati
tidur di musim dingin
terlelap dalam
impian
ketika musim itu
berakhir
aku terbangun
kesempatan yang
panjang telah telewatkan
tersisa
dingin yang membeku
Padang, 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Paras Bunda (2)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
di bulan Oktober,
aku menangis
tangis bahagia
pertama yang
kudendangkan untuk bunda
di rahimnya aku bertumbuh
rahim bunda yang
subur tempat aku tidur dan dan berputar dulu
makan bersama tali
pusar bunda
kini kulitku menggenggam
atmosfer udara
bakti bidan
menidurkanku di perut bunda,
mengecap
kolustrum, senyawa dahsyat yang
dipersiapkan Tuhan
untuk tubuh mungilku
yang belum tau apa-apa dan untuk apa aku hidup
tubuhku kemerahan tak gigil di pelukan bunda
mengecap ASI, bunda
paras bunda di
bulan Oktober dulu
bercucuran
keringat, pengorbanan melahirkan
Bunda, kucium wajahmu dengan halus
satu bukti
cintaku padamu
Padang, 08 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pasir Putih Carocok
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
jejakku terukir di pesona rupawan air dan pasir putih
menyatu dengan harmoni alam
pasir putih yang terbentang lembut dan menawan
butiran pasir berkilau pantai Carocok
jernih air yang kusentuh
alam bernyanyi syahdu
seindah nyanyian pantai Sanur
angin bersiul
nyiur bernyanyi
candu aku pada Banana Boat*
kusentuh hamparan air asin di tengah laut
ombak berdansa damai
Oh, amboi pemandangan yang memukau
wisatawan melempar senyum kebanggaan
Terima kasih alam, lagi-lagi ‘kau memanjakanku dengan
pesonamu
Pantai
Carocok, 23 Desember 2012
*Banana Boat adalah
permainan menggunakan perahu karet tunggal, kita akan ditarik
oleh speed boat berkeliling pantai.
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pelabuhan Penutup
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
syarat suara telah kau lantunkan
mata ini memancarkan sinyal-sinyal kerinduan
berguguran rasa ini, menyaksikan kau
berpegangan
walau jiwa menjerit
kau anggap gurauan tak berarti
permadani kerinduan ini telah
kembali tanpa membawa kau kesisiku
nafas ini seakan berhenti mendengar
cerita klasik tentangmu
terpejam hanya akan
menyiksa
air mata tak bisa kubendung lagi
bayangmu memberikan arti palsu
mawar putih yang kurangkai hanya
akan layu, tak berguna
bunga- bunga ini akan terhempas
begitu saja
senyum yang bertanda licik
bayang-bayang kepalsuan
jawaban terkubur dalam dalam peti
pengharapan
Padang,
05 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pelangi, Seorang Diri
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
reunian ditengah
ramainya waktu
aku melangkah
risau
bercermin di
tengah rona manja
tiada bertepi
dalam amuk masa
berlabuh harap
bila amuk telah
redam
saatnya aku diam
menunggu kemarau
yang panjang menyusul
hujan
aku kembali diam
menghardik mata
sembab
matahari mulai
menutup
diri hingga aku pergi menggapai pelangi seorang diri
Padang, 10 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pelepas Rindu
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
: Mengenang
alm. Afrah Hayani
malam kemarin kau
datang untuk beradu rindu
telah tiga tahun lamanya meninggalkan tawa
dan bahasa
melekat erat di
memoriku pada peristiwa 30 September
2009, goyangan dahsyat menelan ragamu
kini aku merindumu
di masa silam
segenap kecantikan
bahasa tubuhmu
kau simpan kekal
di hari itu
tinggal sebuah
potret tawa yang akan selalu menjadi kenangan termanis semasa berkawan denganmu
salam rindu
kawanku, kelak kita bertemu kembali dalam dimensi baru
Padang, 04 November 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pemain Sandiwara
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
kala kumerasa
melirik hati tak
ada
entah hanya sebuah
rasa
lihatlah diri ini bukan
apa-apa
kepedulian kupinta
namun tak ada
semua ini salah
siapa?
diri yang terluka
atau orang lain
semata?
kusadari hidup
hanya sandiwara
kita sebagai
pemainnya
dan Tuhan penulis
skenario yang sempurna
apapun jalannya
akan ada keajaiban yang tumbuh untuk kita
Padang, 2009
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pengembara Cinta
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
jariku menunjukmu
sejengkal ambisimu
layaknya aku
banting dengan tanganku
permata semangatmu
tergoyahkan oleh angin pasaran
liang cintamu
telah tertimbun batu
yang ada hanya
kesenangan
dan kini badai
menampar pembelaanmu
Hai pengembara
cinta!
kau adalah si
katak tak bernyali
yang layak berada
dalam dongeng
sayembara cintamu
hanya berani engkau
titahkan pada pengawal
untuk merajut
permaisuri-permaisuri anggun
pantaskah engkau
menjabat pendekar cinta?
Padang, 2007
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Perjalanan
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
aku bahagia, perjalanan
setengah hari
pencarian memilukan
tangis tawa kuaduk
jadi warna
tangan tak sampai,
hati ini bertanya
seperti inikah
hidup?
tebakan terencana
terpuruk pada lobang kekhawatiran
berselang waktu,
sesaat
tangis itu menjadi
tawa
terpaksa aku mengangkat mimpi yang
pernah terkubur
rangkaian cerita
baru
sekarang lebih kuat rasanya aku berlari
dan semoga sayapku bisa kukepakkan kembali
Padang, 23 Oktober 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Pesan
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
lewat untaian kata
kita bersua
bernostalgia tanpa
suara
berekspresi pada
tempo lama
lambat laun terasa
getaran merambat
halus terangkai
kutunggu balasan
singkat nan membahana
pesan media cinta
untuk sebuah nama
Padang, 23 Oktober 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Petikan Gitar untuk Ayah
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
gitar
berlekuk coklat itu
milikku
ayah yang menghadiahkan
kala itu
aku merengek ingin dibelikan
senyumku mengambang
akhirnya kudapatkan
kupetik gitar, kuciptakan lagu untuk ayah
dedikasi atas
mainan baru
gitar lekuk coklat menemani malamku untuk
berlagu
esok akan kupetik
nada baru, Ayah
lagu yang kuberi
judul ”Nada
untukmu”
Padang, 08 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Petunjuk Nyata
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
dan semua petunjuk
itu adalah nyata
ketika kulihat
bulan
maka ia senantiasa
memberikan kelembutan
ketika kupandang
matahari
maka ia tersenyum
memancarkan cahayanya
ketika kuhirup
udara
maka ia
mengalirkan kehidupan
ketika kupetik
bintang
maka ia memberikan
sebuah petunjuk
dan ketika bumi
ini kupijak maka ia menopang kehidupan
Tuhan, engkau senantiasa
ada, bersama kami
di detak jantung
kami, di hati dan nadi kami
di kesempurnaan hari yang engkau
berikan
izinkan aku untuk memeluk cahaya-Mu
Alqur’an dan
sunnah menjadi pedoman hidup
dalam setiap
langkah menuju jalan-Mu
Padang, 2011
*) Terinspirasi ketika
mengikuti training ESQ Leadership 2011 dan dibacakan ketika acara perpisahan
PKL di Tikalak, Pasaman, 2012.
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Ragaku
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
ini tubuhku
dibalut beberapa helai lapisan kulit
ini darahku
di isi beragam jenis nutrisi
ini selku
pembangun hidupku
atomlah bagian terkecil pembentuknya
proton, elektron, neutron adalah komponen yang ikhlas menyusunnya
kau tau?
elektronku setiap waktu mengingat Tuhan-nya
dia bertawaf menyebut Asma Allah
malu aku pada-Nya
lalu ketika sujudku datang
komponen dalam nadiku mengisi tempat
yang takkan pernah terisi saat aku berdiri menyombongkan diri
Tuhan maafkan aku
nama-Mu
selalu ada dalam detak jantungku
Padang,
2011
*)Terinspirasi ketika belajar Patologi bersama dr.
Linda Taufik, M.Kes
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Rimba Sore
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
senja menguning dibias mentari
kabut-kabut sore mulai membayangi
jalannya trotoar
menembus cakrawala di bumi pertiwi
seranggapun merayap, tak diketahui
hendak kemana
sore ini aku berjodoh dengan angin
langit yang tadi pucat, cerah
kembali
terbawa salamnya untukmu siang ini
pupus penyesalan yang pagi tadi
kulewati
pergolakan dengan jiwa yang mengukir
violet sore ini
Padang,
05 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Rokok oh Rokok
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Rokok itu Nikotin
Rokok itu Uang
Rokok itu Ancaman
Rokok itu
Mematikan
Pariaman, 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Ruang Hati
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
lentera meredup
senandung irama
pemusik mengecil
dentingan lira tak
bergema
alunan nada-nada
cinta
yang selayaknya
didengar
tak lagi mengisi
ruang hati
mata tak lagi
merasakan
indahnya seleraku
ini
hempasan
kaset-kaset kehidupan
tak lagi
dihiraukan pembeli
kaset buangan
diterima dengan hati
aku
ingin lentera kembali terang
aku
ingin kaset-kaset kehidupan diputar ulang
aku
ingin alunan cinta dapat didengar
Pariaman, 2006
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Sajak Bogor
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
sapaan tanah Bogor,
saat mata kaki menjelajahi
aku
bertamu hanya sehari
bukan pula di pusaran yang aku jejaki
sebatas bagian, tapi aku menikmati
potret alam
tak sempat aku bagi
rintik hujan singkat menjadi saksi
hanya mimpi untuk kembali
tepat di pusaran langit Bogor, ketika aku di sini lagi
Bogor, September 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Satu Masa
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Tuhan,
jika telah habis
masaku
izinkanlah aku
di waktu hidupku
berbakti
pada orangtua
jika telah datang
malaikat-Mu
izinkanlah aku
di waktu hidupku
mengumpulkan bekal
akhirat
jika belum
terbalaskan semua anugrah-Mu
izinkanlah aku
diwaktu hidupku
bertakwa pada-Mu
Pariaman, 2008
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Sebelum Aku Tenggelam
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
sepi yang terpatri
dalam
di jalan sedu sedan langit senja
hingga waktu tertawa miring menatap
di sebuah lahan pemakaman terbuka
untuk harapan-harapan terkubur
penolakan menghirup embun masa datang
bendera putih telah berkibar?
sampaikan salam...
panggil aku sekarang
sebelum aku tenggelam
Padang, 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Seniman Agung
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
hamparan pegunungan
kilauan pasir
birunya laut
hijau dedaunan
kumpulan awan
sejuknya tiupan
angin
itu sebagian kecil kerasi-Nya
pelukis yang
mempunyai coretan indah
seniman agung
termasyur
sungguh tak
tertandingi
seiring
bergulirnya waktu
sebagian kreasi-Nya,
diremukkan,
diombang-ambingkan
semua pencipta
karya pasti murka
bila karya yang
begitu sempurna
dirusak
semena-mena
jagalah alam kita
demi perhargaan
terhadap sang pencipta
Padang,
2008
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Senja yang
Jingga
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
rumput-rumput liar mulai menyapa wajah legam
suara-suaranya begitu mengalun tajam
dalam lekuk senja yang bernyanyi sangar
di hadap
tuan yang bermata nanar
singgah di persimpangan jeruji jalanan semesta
alunan melodi di senja yang jingga
melangkah tertatih di awak-awak terkelupas
beraroma cadas bak rembulan tertindas
lebur di jalanan panjang yang singkat
Pariaman,
13 Februari 2013
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Senyuman Kotak
Obat
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
lorong masa
depan telah datang,
sebuah asa yang menggantung
bola mata
biru bersemayam
rembulan
penantian panjang,
yang ingin
digenggam
kulambungkan
kepercayaan pada
sebuah kotak obat
sekilas aku
menyelami label-label harapan
beribu alasan
untuk tetap tersenyum
ingin kuajak
pelangi murung untuk berbincang bersama
kotak obat ini
bisa bicara
tapi pelangi bermata biru membenamkan mata
bimbang ia akan senyuman kotak obat
oh pelangiku, sedetik saja pandanglah label harapan
tentu kau akan ikut tersenyum
percayalah, kotak obat akan menepati janji
Padang, 07 Juli 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Sepenggal Hidup
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
tinggal lebih
kurang 3 jam lagi untuk melepas usiaku yang belasan tahun.
tidak pernah
menyangka,
aku telah berlalu
menghirup udara pagi yang sejuk 19 tahun lamanya
ini adalah rahmat yang tiada pernah
mampu untuk kubalas,
Tuhan
selain mengabdikan
diri pada-Mu
Tuhan, berkahilah
umurku,
sebagaimana engkau
memberkahi umur tauladan kami,
Nabi Muhammad SAW
hari-hariku selalu
aku upayakan menjadi lebih baik untuk bertaqwa pada-Mu
beriman kepada-Mu
dan takkan
berpaling dari kebenaran yang telah engkau tetapkan
berkahilah
hidupku, keluargaku,
saudara-saudaraku, dan semua umat Nabi Muhammad di muka bumi ini, Tuhan
Padang,
28 Oktober 2011 (21:18)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Suara Cinta
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
bersama kenangan
yang mengabur di lain waktu
aku tersenyum
manis di kesendirian sore
yang hangat
bila nanti
diantara kita
takkan tertulis kisah apa-apa
ingatlah waktu ketika
aku pernah
jujur tentang perasaan ini
waktu yang kita
lewati bukan sepanjang langit yang terbentang
tapi setiap jarum jam berputar,
itulah detik-detik aku bersyukur mendengar suaramu
kau tau apa yang membuat jalanan menjadi biru ataupun
merah
bukan karena setetes warna yang mengambang
tapi keyakinan kedatangan rombongan peri-peri bersayap
semua hitam tenggelam
mungkin, pada
waktunya kita berhadapan
pada tawa
masing-masing
karena cinta dipilih, bukan memilih
Padang, 25 Juni 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Suara Manusia
Gerobak
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Kawan, sekarang aku bukan ingin
mati
sekarat makanpun aku lalui
pekat abu kota sudah lama
kutemani
jadi jangan tanya lagi
kawan, jika kau lupa aku siapa
lihatlah gerobak lusuh itu
aku hidup di sana
bersama ayah dan bunda
si ‘manusia gerobak’, kata mereka
oh, aku hidup beratap langit
beralas bumi
dan sekali-kali diusir
untuk sekedar merapikan
wajah-wajah kota
aku bukan sama dengan tunawisma, pengemis dan sebagainya
bukankah aku bagian dari kalian,
kawan?
menyambung hidup atau sekedar
menghirup asap hitam kota
Pariaman,
04 Mei 2013
*)Manusia Gerobak adalah sebutan untuk orang-orang
yang tinggal di gerobak. Menurut data
ada sekitar 2500 jumlahnya di Indonesia.
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Syair untuk Papa
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Papa engkau adalah
idola kami
tiada pernah
engkau risau
akan mengalirnya
waktu dalam
membesarkan anakmu
guratan senyum
ikhlas selalu menghiasi wajahmu
tiap tetes peluh
yang mengalir di kulitmu
adalah semangat
kami dalam upaya menggapai mimpi
bukan satu dua
tiga kali engkau rela terjatuh
engkau hadir
sebagai panutan bagi kami
dalam setiap doa
kami selipkan
namamu
melantunkan
harapan agar engkau sehat selalu dan bahagia
tiap waktuku
adalah bersyukur
karena telah
menjadi bagian dari hidupmu
di setiap nafasmu pasti ada doa yang
besar
agar kami tumbuh
menjadi berguna
kelak akan kubuat
engkau tersenyum bahagia
Padang, 30 Juni 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Tabuik, Pesta Rang Piaman*)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
puncak Tabuik nan
elok dihiasi payung besar dibalut beludru
macam-macam ritual
dilaksanakan
membuat daraga ‘1 Muharram’, maambiak tanah
hari-hari
selanjutnya, maambiak batang pisang,
maatam,mangarak panja, mengarak
saroban
naik
pangkek
yang paling
ditunggu ‘festival Tabuik’,
aku dan kawan menanti Tabuik dibuang ke laut ‘10 Muharram’
hingga petang datang saat yang dinanti datang
bacirabuik
urang maambiak sisa tabuang**
tahun depan akan terulang, pasti lebih meriah dari
sekarang
Padang,
14 November 2012
* Tabuik,
pesta orang Pariaman
**Orang
berbondong mengambil sisa-sisa Tabuik yang sudah dibuang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Tarian Hujan
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
malam sekedar
rindu menyelimuti raga
di segenap penjuru langit tergantung awan hitam
siap menggelar hujan
nyata bersama
kerinduan
tersanjung doa
disekujur perjalanan perjuangan
di kota budaya kukenali berbagai
jalur kehidupan
lalu di sini kita berpisah
aku dan kamu, kawan
di hening kulantunkan segenap cahaya
perjumpaan
tatkala dalam
detik-detik kisah perbincangan
kini menggigil
hatiku
masih ingin aku berbagi tawa dan kata.
pada hujan
kusampaikan salam
di tiap tetes kerinduan
esok kita pasti
kembali, setelah hujan reda
di pusaran kota budaya, kawan
Batu
Sangkar, 03 Juli 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Tarian Keraton
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
lenggak-lenggok tarian khas kerajaan
di atas panggung sederhana
yang kental aroma keraton
bunyi gamelan
berkolaborasi dengan
gendang
arsitektur lama
dan berwarna
salam penyambutan pada
wisatawan lokal dan
mancanegara
dengan pemandu
keraton dua bahasa
di sini aku melabuhkan hati
pada budaya dan
keasrian lokal
aset Indonesia
masa lampau akan mendatang
anugrah sang
pencipta melalui tangan-tangan seniman terpercaya
aku mencintai tanah ini
dan Keraton
Jogjakarta
Jogjakarta,
22 November 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Telah Berlari
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
angin malam
berhembus ke
dahiku
oh..terasa baku
jalan yang kulalui
seakan telah
berlari
karena kau tak ada
di sini
desiran ombak
desiran angin
bersenandung di
telingaku
seakan
menertawakan
karena
aku berdiri sendiri
nyiur melambaikan
tangannya
daun terbang
menjauhi
juga kau
perlahan lari
dariku
Padang,
2006
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Tulisan Kesetiaan
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
bila kau ingin menyaksikan
betapa megahnya
perasaan yang kupersembahkan
maka lihatlah lagi
milyaran bintang
masih belum cukup
untuk mengatakan,
bahwa aku
mencintai.
Bila masih jua kau
ragukan rasa ini
lihatlah padang
yang ditumbuhi rerumputan hijau dan ilalang
milyaran dedaunan belum mampu melambangkan,
betapa luasnya
kasih ini,
seperti inilah
hembusan cinta di nafas
ini
Padang, 02 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Waktu, Tempat, Sendiri
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
masih di sini
menyelam dalam nuansa nostalgia,
lengkung perubahan
bertumbuh,
bukan soal usia
mungkin Waktu
kumbang itu merubah warna, bukan waktu
perkara Tempat
Sendiri, menyantap kehidupan dunia asing
gulungan warna jadi tiga
Padang,
06 Oktober 2011
Popular Post
related Post
Total comment
Popular Posts
-
Puisi bertema: “Bukittinggi, The Dreamland of Sumatera dalam Kenangan, Kesan, Impian dan Harapan”. Oleh: Tri Oktiana, IDFAM1225U, P...
-
Muda, cerdas, semangat! Mungkin itu adalah sebagian kata yang mengungkapkan seorang Maudy Ayunda. Gadis 18 tahun berprofesi sebagai ...
-
Ulasan Puisi "Ragaku" Karya Tri Oktiana (FAMili Sumbar) Puisi ini cukup unik. Pemilihan diksi yang sederhana tidak membu...
-
Telah Terbit! Buku kumpulan puisi Tri Oktiana Judul: Bingkisan Perjalanan Penulis: Tri Oktiana Penerbit : Pustaka Jingga ISBN: ...
-
Maudy menghirup nafas dalam-dalam, aroma daun yang ia cintai. Membentang luas. Sejenak dia memejamkan mata dan merasakan semilir angin ...
-
TELAH TERBIT!!! Judul : Sejuta Wajah di Balik Debu Genre: Antologi Puisi dan Flash Fiction Penulis : Widia Aslima, Yuphe Himura, dk...
-
Allah, terima kasih engkau telah memanjakan kami dengan pesona alammu. Minggu 14 desember 2014 adalah hari dadakan dan superrrr buru-...
-
Keterangan: · Cara mencari jumlah makanan sesuai kebutuhan : · Pada nasi : 5x (m...
-
Hallo, assalamualaikum, selamat siang. Aku ingin bercerita pengalaman kenapa aku bisa mengikuti IPB ART CONTEST. Sebelumnya aku tidak bern...
About Me
Total Pageviews
Category List
Tri Oktiana. Diberdayakan oleh Blogger.
Text Widget
Follow me on facebook
Featured Posts
Contact Us
Labels
Pages
Popular Posts
-
Puisi bertema: “Bukittinggi, The Dreamland of Sumatera dalam Kenangan, Kesan, Impian dan Harapan”. Oleh: Tri Oktiana, IDFAM1225U, P...
-
Pesan Air Oleh: Tri Oktiana air yang membasahkan, menenggelamkan entah menyuburkan berdirilah kau, bersama dinginnya di sana ...
-
Muda, cerdas, semangat! Mungkin itu adalah sebagian kata yang mengungkapkan seorang Maudy Ayunda. Gadis 18 tahun berprofesi sebagai ...
-
Ulasan Puisi "Ragaku" Karya Tri Oktiana (FAMili Sumbar) Puisi ini cukup unik. Pemilihan diksi yang sederhana tidak membu...
-
Telah Terbit! Buku kumpulan puisi Tri Oktiana Judul: Bingkisan Perjalanan Penulis: Tri Oktiana Penerbit : Pustaka Jingga ISBN: ...
-
Maudy menghirup nafas dalam-dalam, aroma daun yang ia cintai. Membentang luas. Sejenak dia memejamkan mata dan merasakan semilir angin ...
-
TELAH TERBIT!!! Judul : Sejuta Wajah di Balik Debu Genre: Antologi Puisi dan Flash Fiction Penulis : Widia Aslima, Yuphe Himura, dk...
-
Allah, terima kasih engkau telah memanjakan kami dengan pesona alammu. Minggu 14 desember 2014 adalah hari dadakan dan superrrr buru-...
-
Keterangan: · Cara mencari jumlah makanan sesuai kebutuhan : · Pada nasi : 5x (m...
-
Hallo, assalamualaikum, selamat siang. Aku ingin bercerita pengalaman kenapa aku bisa mengikuti IPB ART CONTEST. Sebelumnya aku tidak bern...
Pages
Recent Reactions
Subscribe Us
Follow us on Facebook
Like us
Follow us on FaceBook
Author