Pertama tahu nama dia, saat kelas 1 SMP. Dia di kelas unggul, aku kelas sebelahnya.
Masih di tahun yang sama. Ketika nemenin mama, aku bertemu dia dengan mamanya jg. Ternyata mama kami saling mengenal dan ada hubungan saudara antara papaku dan papanya. Ternyata dunia itu sempit.
Kelas 2 SMP kita mulai satu kelas. Tapi beda geng, tetep saling tegur sapa.
Pas SMA kebetulan sekolah kita sama lagi. Aku diajak main ke rumahnya, makan bakso, bercerita dan meledek orang di mobil pick up yang kebetulan lewat. Sambil berteriak (niatnya bercanda kok). Orang-orang di mobil pick up itu yang memulai. Impas. Tidak ada dendam diantara kita.
Selain itu dia mengajak ke mesjid sebelah rumahnya yang cukup bersejarah, sambil menceritakan apa saja yang dia dengar mengenai peninggalan sejarah itu.
O ya, alm. Yani ini menurutku sangat pintar. Beberapa kali mengikuti lomba fisika mewakili sekolah. Aku lupa dia pernah mendapat juara berapa aja waktu itu.
Suatu hari saat pelaksanaa ujian, kebetulan kita satu ruangan.
Aku tau banget masalah apa yg dia hadapi di luar sekolah pada saat itu.
Di tengah ujian sekolah berlangsung, aku mengamati dia. Selalu terlihat serius mengerjakan soal, sesekali pandangannya kosong. Ketika ada teman yg pinjem sesuatu tetap dia ladeni dengan ramah. Saat dia sadar sedang aku amati, dia melihatku dan tersenyum. MasyaAllah, dia masih bisa tersenyum.
Beberapa bulan sebelum meninggal. Dia bercandaain aku.
“Cie yg habis jalan-jalan ke xxxxx, mana nih oleh-olehnya?” (aku gak tau dia dapat info dari mana, aku belum posting apa-apa di sosmed. Gak kasih tau teman-teman yg lain juga aku liburan kemana. Mungkin dia ketemu papaku pas lagi ngambilin raporku).
Waktu itu aku jawab dengan senyum doang.
Pas nyampe rumah, aku memilih oleh-oleh buat dia, tapi belum sempat kukasih sampai sekarang, insyaAllah aku ganti dengan doa terbaik.
Gempa 2009 menyebabkan dia meninggal dunia karena tertimpa bangunan. Aku, mama, dan papa datang melayat ke rumahnya. Dari cerita mamanya, alm. Yani mengalami perubahan yang sangat baik. InsyaAllah husnul khatimah ya saudariku.
Jujur, pas dapat kabar dari papa, aku sedih banget. Banyak pelajaran berharga yang mungkin tidak dia sadari membawa pengaruh positif dalam hidupku.
Alm. Beberapa kali datang ke mimpiku, alhamdulillah sedikit banyak bisa mengobati rindu.
Semoga di tahun yang baru, kita semua menjadi pribadi yang lebih baik dan saling membawa pengaruh ke arah yang lebih baik. Aamiin.
Tiba-tiba teringat Alm. Afrah Hayani, teman sekaligus saudaraku.
Alfatihah