Aku menghargai persahabatan, karena kutau tidak butuh waktu yang sebentar dalam membangun yang demikian.
Hai, selamat malam.
Aku ingin bercerita, kudoakan dahulu semoga kamu dalam keadaan bahagia.
Aku paling senang menanyakan bagaimana pendapat orang-orang yang baru kukenal terhadap diriku.
Ada banyak pendapat. Yang selalu sama kudengar dari mulut mereka adalah aku terlihat tidak terlalu peduli dengan orang yang pertama kukenal.
Peduli padahal, namun mungkin belum terlalu peduli. Sebab aku belum mengenal dan tidak tau bagaimana menunjukkan kepedulian terhadap mereka, takut dibilang sok care.
Ada juga yang bilang, aku agak pemilih dalam berteman, dalam artian terkadang menghindar ketika didekati, atau terlihat tidak peka, atau juga mencari-cari alasan untuk tidak bertemu.
Percayalah, aku bisa merasakan bagaimana tatapan orang ketika berbicara denganku. Salah satunya terlihat ketika ia ingin menjadi bagian terpenting dalam hidupku (sahabat).
Bukannya terlalu pemilih, tapi menyeleksi dalam rentang waktu yang tidak sebentar adalah caraku untuk bisa mengetahui karakter mereka yang sesuai denganku.
Kalau ada yang bertanya mungkin aku gak akan sedetail ini menjawab, tapi kucoba menjelaskan beberapa alasannya di sini:
1. Aku pernah dikecewakan oleh seseorang yang pernah kuanggap sahabat.
Mungkin dia tidak menganggapku sahabat (ok, aku kepedean).
Aku menceritakan hal-hal personalku ke dia, pun sebaliknya. Tapi tiba-tiba dia menjauhiku, menghindar, dan memblokir sosial mediaku tanpa kutau penyebabnya.
Ketika bertemu terlihat biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa (sebelum aku sadar bahwa aku diblokir). Pernah aku menanyakan kenapa aku diblokir? Pesanku hanya dibaca tapi tidak di balas. Setidaknya memberi penjelasan adalah salah satu cara menyelesaikan permasalahan. Dan efeknya aku jadi agak was-was jika berteman dengan seseorang yang berasal dari daerah yang sama dengannya. Maaf, jika aku terlalu naif.
Pada akhirnya aku tau, dia mendekatiku hanya karena penelitiannya agar berjalan lancar. Ok fix. Wassalam
2. Beberapa orang mendekatiku karena alasan jabatan orangtuaku.
Sebenarnya gak masalah (mungkin aku dianggap lebay). Tapi aku tidak merasakan ketulusan jika faktanya demikian.
3. Ada juga karena kondisi finansialku (lagi-lagi faktor orangtua). Aku tidak merasakan ketulusan (2)
4. Karena prestasiku.
Prestasiku belum terlalu banyak, jadi please jangan jadikan alasan untuk mendekatiku. Haha
Tapi aku percaya bahwa setiap manusia pada dasarnya baik dan benar kata temanku, tidak ada salahnya untuk membuka diri terhadap siapa pun. Pada akhirnya yang baik akan bertahan dan yang kurang baik akan mundur teratur.
Terima kasih atas masukannya, semoga kedepannya aku menjadi pribadi yang lebih baik dan akan lebih terbuka untuk menjalin persahabatan dengan siapa pun jua.
*Terkadang alasanku menulis adalah karena tidak bisa menceritakannya langsung secara lisan. Terlalu menyita waktu, terlalu ke-aku-an, dan terlalu melibatkan banyak orang.
Sekian... :)