Mama, papa, ketika aku menemui kegagalan. Tahukah kalian apa
hal pertama yang membuatku menangis? Aku teringat wajah kalian, dan meratapi
kenapa aku mengalami kegagalan dan mengecewakan. Ma, pa, sungguh, tak ada niat
sekalipun untuk itu. Kadang Tuhan mengujiku dengan hal-hal kecil yang kuanggap
besar. Tuhan menguji kedewasaanku Ma, Pa. Tuhan ingin melihat seberapa mampu
aku menyelesaikan masalah.
Ma, Pa, maaf. Hingga detik ini, setiap menemui kebuntuan aku
selalu mengadu pada kalian. Pernah kucoba untuk menahan diri dan berpura-pura
tegar, tapi aku tidak kuat. Terasa ada sesuatu menghantam. Aku masih
belum cukup dewasa ternyata. Bahkan ketika sakit, aku pernah mencoba untuk
tidak memberitahu, alhasil demamku berkepanjangan. Pada akhirnya pun kalian
tahu, di saat kalian menelpon, setiap minggu. Terdengar suara yang berbeda. Kemudian
kalian bertanya apa aku baik-baik saja? Aku jawab,ya. Ah, aku bohong dan pasti
kalian tahu.
Padahal aku sengaja untuk menutup-nutupi agar kalian tidak kepikiran.
Maaf ma, pa, aku terlalu sering membebani.
Mama, papa,ketika aku menemui kesuksesan. Tahukah kalian apa
hal pertama yang membuatku tersenyum? Aku teringat wajah kalian, dan mensyukuri
anugrah Tuhan yang bertubi-tubi ini.
Sampai kapan pun ma, pa, aku selalu ingin setiap langkahku
membuahkan senyum merekah di bibir mama dan papa. I love u, Mom and I love u, Dad. Engkaulah alasan yang terbaik bagiku.