Indonesia dengan Potongan Sajak
Oleh:
Tri Oktiana Irsyad
Bagiku, langit tak pernah diam mengamati. Bagiku, angin tak
pernah berhenti bernyanyi.
Bagiku tanah tak pernah berlari. Bagiku air tak pernah sepi
Bagiku Indonesia adalah kerajaan bumi
dan sekalipun tak
pernah ‘kubenci’.
Sepotong
bahkan berlembar-lembar sajak mungkin
tidak pernah bisa mewakili perasaan kita sebagai anak bangsa betapa bangga dan
bahagianya kita memiliki negeri yang kaya. Kaya akan pertanian, perkebunan, kehutanan,
kaya akan hasil tambang dan kaya akan hasil laut serta banyak lagi yang
lainnya.
Sepotong
bahkan berlembar-lembar sajak mungkin
tidak pernah bisa mewakili perasaan kita sebagai anak bangsa betapa beruntung
dan bersyukurnya kita memiliki negeri yang setiap waktu kita bisa terpesona
padanya. Terpesona pada keajaiban setiap lekuk di permukaannya.
Ketika ada yang bertanya kenapa kau tumbuh dan lahir di sana
(Indonesia)?
Maka bukan takdir jawabannya.
'Kan kujawab, “Tuhan memberikan tempat terbaik untuk kita
bertumbuh dan dewasa”.
Negeri kita memiliki budaya dan kekayaan seni yang
tak terduga. Batik salah satunya. Hasil karya ini sudah diakui UNESCO menjadi
warisan budaya dunia. Betapa bangganya kita sebagai generasi muda untuk
melanjutkan perjuangan mempertahankan kebudayaan kita hingga diturunkan kepada
penerus di kemudian hari.
Kulantunkan nada-nada
kebanggaan padamu, oh negaraku.
Kucerita juga sesosok
pertiwi yang bersahaja pada generasiku.
Kelak negeriku lebih bertumbuh
pada dekade dan dimensi-dimensi baru.
Pun kulibatkan doa
tentang sebuah tempo dulu, dan itulah dirimu.
Hampir setiap tahunnya Negara kita
selalu mengalami peningkatan dalam kunjungan wisata asing. Itu menunjukkan
bahwa Negara ini terbukti indah, bukan hanya indah di mata penduduk aslinya
tapi juga indah di mata dunia.
Dahulunya negaraku
bagai permata yang berkilau sendiri
kecantikannya bisa
dinikmati mata-mata jeli.
Tetap saja Indonesiaku
sepenuhnya untuk anak negeri.
Ranting yang pernah
menyaksi, menguar aroma sejuk tiada henti.
Negeriku surga
duniawi.
Di Indonesia tersimpan aneka biota
laut, khususnya ikan yang cantik dan indah dengan berbagai macam jenis maupun
ukuran menghiasi laut. Inilah potensi negeri kita. Dengan pemanfaatan dan
pengelolaan yang optimal maka laut Indonesia akan membantu meningkatkan
kemakmuran pada penduduknya.
Akuarium raksasa
menjelma menjadi surga, penghuni berjuta di dalamnya.
Kini negeriku dikenal
hingga belahan dunia.
Terdapat ribuan pulau yang mengelilingi alam
Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai
kekayaan alam yang sangat besar. Maka semakin berbanggalah menjadi warga Negara
Indonesia.
Tiap waktu selalu kujejaki
tanahmu yang subur dan tak pernah putus aku bersyukur.
Kelak akan kuharumkan
namamu melalui bahasa ilmu termasyur.
Seperti yang banyak ditulis pada
artikel, buku ataupun media lainnya, pegunungan Indonesia banyak menyimpan kekayaan
mineral. Pegunungan yang terbentang dari sabang hingga merauke. Oleh sebab itu,
tekstur bumi Indonesia dengan banyak pegunungan berkontribusi akan kekayaan
alam yang sangat melimpah, khususnya kekayaan mineral.
Negaraku memiliku
perut telaga, berisi jutaan benda berkerlip megah.
Oh, negaraku begitu
gagah.
Berdoa aku, agar tak
rebah.
Pernah dulu sekali,
negaraku terjajah, bukan mengibar bendera kalah.
Negeriku tak pernah
menyerah, hingga tetes darah.
Indonesia memiliki hasil tambang yang begitu besar
jumlahnya. Beberapa diantaranya adalah minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang
lainnya. Jumlahnya
sangat terbatas. Jika hasil tambang kita
pergunakan secara berlebihan maka akan memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk
kembali terbentuk. Minyak bumi
dan gas alam berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun
lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan. Itulah sebabnya
kenapa kita harus ‘pintar’ dalam mengelolanya.
Kubaca prosa dulu,
alkisah sebuah permata tidak dibentuk pesulap tiba-tiba.
Berjuta tahun perut
bumi mengandung lamanya.
Hingga terbentuk janin
berupa emas, minyak bumi dan saudaranya.
Terpesona aku pada
kesabaran pertiwi, ia telah melahirkan bayi suci.
Ada beberapa cara agar sumber daya alam dapat terus
kita nikmati bahkan oleh para penerus bangsa selanjutnya, seperti: memanfaatkan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien misalnya: air, udara
dan tanah. Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup
dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Angin mampu menghasilkan energi
dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih
dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang
penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai
sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup
Tiap pagi kuhirup
udara segar, aku kira pertabungnya aku membayar. Tapi Tuhan tidak menagih bayaran.
Tiap pagi aku meneguk
air mengalir, aku kira pergelasnya aku membayar. Tapi Tuhan tidak menagih
bayaran.
Tiap pagi aku jejaki
tanah lapang, aku kira permeternya aku membayar. Tapi Tuhan tidak menagih
bayaran.
Tuhan hanya ingin aku bersyukur dan
berpintar-pintar.
Cara
selanjutnya adalah menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi
(campuran), mengembangkan metode
penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang, dan melaksanakan etika
lingkungan dengan menjaga kelestarian alam. Dalam kegiatan eksplorasi
kekayaan alam baik sumber daya alam hayati maupun non hayati tidak boleh
mengakibatkan kerusakan lingkungan. Sebagai contoh dalam menangkap ikan di laut
tidak boleh menggunakan bom peledak karena tidak hanya merusak lingkungannya,
namun juga akan merusak biota laut lainnya. Oleh karena itu, dalam
mengeksplorasi harus menjaga lingkungan demi kelestarian sumber daya alam.
Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada
daerah tropis yang
memiliki curah hujan yang tinggi
sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
Kusaksikan jutaan pohon
menghujam ke tanah, dengan perakaran yang tiada goyah.
Menjulang ke langit
tiada irit. Disitulah kutemukan potret alam nan megah.
Hutanku berkobar
menjadi paru-paru penelan lelah.
Tingkat biodiversitas Indonesia dikenal cukup tinggi, hal itu
ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang
dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari
jenis terumbu karang, dan 25%
dari hewan laut.
Bunga mekar tersenyum,
memecah warna di pelupuk mata.
Terpesona aku padanya.
Terbuai dan dimanja.
Kucing dan singa
saling mengaca, tak peduli siapa kuat.
Dan menyadari mereka
berkerabat.
Melompat sang bunglon
bermain warna.
Dari sanalah tersirat
bangga. Aku punya warna Negara.
Kawanan merak berdansa
seribu bahasa, menarikan tradisi Indonesia.
Kupotret dengan cinta
gerakannya.
Lautku berlagu lagu
rindu, seorang kawan bertanya padaku.
Banggakah kau memiliki
seorang ibu (pertiwi). Aku jawab, “ Tentu!”
Negara
kita juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa
sawit, cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Ketika kutemani ibu
memasak, ada setumpuk harta karun di lemari dapur.
Senyum ibu mengepul.
Aku tau, ibuku tengah mencari-cari sejarah pada zaman leluhur.
Memasak untuk memadamkan
kelaparan yang terlanjur.
Indonesia juga memiliki tanah yang subur
dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Tanaman merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui
proses fotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai
makanan.
Yang kutau dulunya hanya makan.
Ibu menerangkan, kita adalah rantai makanan.
Jangan sekali-kali meludahi tanaman.
Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan
kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan
yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan
berakibat punahnya konsumen tingkat di
atasnya. Betapa
besar dampak yang akan ditimbulkan kedepannya.
Dulu pernah terdengar suara elang, sambil terbang ia
melayang. Tak tau arah jalan pulang.
Pun ular bersuara, jika aku mati, tentu juga kau malang dan
cepat pulang.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk
Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok
tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta hektar yang telah siap
tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa.
Oh, Indonesiaku. Tanahmu subur. Berayun-ayun dahan dan
ranting bersyukur.
Deru gelombang angin kian lenyap gugur, semangat juang kian
mencucur.
Setiap waktu menjadi penghibur. Indonesiaku, aku mujur!
Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi
ekspor, diantaranya
adalah padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.
Di kala sore kujatuhkan diri di kursi, kusibak sebuah
misteri.
Tentang kedelai, padi dan ubi.
Ia tengah mengurai mimpi, untuk berlabuh di menara sepi.
Bukan kisah klasik ratu salju bahkan para peri. Sebuah kisah
panjang menyentuh hati tentang komoditi. Itulah kamu wahai pertiwi.
Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara
lain karet (bahan baku
ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau (bahan baku
obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan
minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
Cerita klasik tentang kapas memintal, kopi yang menguar, tebu
yang mengkristal dan karet yang mengental. Selalu tercium hidup hingga kini dan
kekal.
Karena elemen ini, Indonesia memiliki permadani untuk dikenal.
Terbang dan terus terbang hingga berakhir perjalanan sakral.
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia,
seperti kerbau dan kuda atau sebagai
sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan
ex situ terkadang harus dilaksanakan. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.
Kekayaan alam yang sangat berlimpah adalah anugerah
dari Allah SWT yang diamanahkan untuk kita, rakyat Indonesia. Sebagai manusia
yang dibekali akal dan pikiran, amanah tersebut seharusnya dijaga dan
dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya demi kemakmuran, dan
berkelanjutan.
Kesyukuran yang tiada
putus mengucap bait-bait, bertumbuh bumiku.
Baktiku untukmu,
senyumku untukmu, darahku untukmu, ragaku untukmu.
Sebaik-baiknya aku
perjuangkan sebuah cahaya pabila gulita berkelana.
Kutersipu menjadi anak
Indonesia.
Banyak
cara menjalankan amanah tersebut. Antara lain dengan cara mengelola kekayaan
alam dengan benar dan tidak merusak lingkungan. Masih banyak cara lain dalam
mengelola kekayaan alam tersebut dan yang lebih utama, kekayaan alam tersebut
jangan hanya dieksplorasi besar - besaran oleh pihak yang hanya ingin
memanfaatkan dan tidak bertanggung jawab akan lingkungan, tetapi dalam kegiatan
eksplorasi harus juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan dari kerusakan
dan polusi demi generasi penerus bangsa berikutnya.