♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Berbisik dengan Hati
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
di sekujur waktu aku terus menatap
senyuman syahdu
yang beradab
hingga peluh yang
menitik terabaikan oleh sebuah kisah
dengan lagu senyuman dipagi hari
“jika
engkau yakin akan gelombangnya
biarkan
ia kembali
tapi
kalau kau ragu, lepaskanlah
bila
kau tersenyum
kepalkan dengan erat
bila
kau tersentuh, peluklah
bila
iba, lupakanlah
takkan
tersimpan
bila terjatuh”
pada wangi yang terhirup
urat saraf
ketahuilah, di sini
Padang, 02 Juli 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Beri Petunjuk-Mu
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
kala dunia ini tak
lagi ada kejujuran
aku meratap
aku menangis
akankah ini
kembali putih?
disaat aku
merenung
membayangkan akhir
dunia ini
aku sedih
aku kecewa
akankah ini
kembali putih?
Pariaman, 2008
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Berkas Rindu
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
cinta, kurindukan
berkas-berkasmu
selera
rindu yang pernah rapuh, kurajut kembali
di kesederhanaan bantalan
jarum jam yang masih berdetak
penyempurna dirimu
dalam keharmonisan
lagu yang bergelayut
terangkai seluruh
rasa yang merekah
dengarkan bisikan melodi pada alam
membisu
setiap aksara
yang terucap adalah menghirup
imajinasi kala dulu
kuharap ini bukan kabar gundah
kenangan jiwa-jiwa yang layu kini tengah mekar
pesonamu bagai matahari berkilau
kucucurkan senyum
santun di suratku
tak sanggup aku
menghapus warna-warni yang berlalu
Padang, 05 Juli 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bila Esok
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
bila esok aku tak hadir
kemana pikirmu
melayang?
bila esok aku berlari
kemana kau akan
kejar?
bila esok aku terlupa
kemana kau akan
mengingatkan?
bila esok aku tertinggal
kemana kau akan
menjemput?
bila esok aku terjatuh
kemana kau
akan cari?
bila esok aku merangkak
kemana kau
akan bimbing?
bila esok aku bimbang
kemana kau
akan sandarkan?
bila esok aku letih
kemana kau akan
papah?
Tapi bila
esok aku
tak melihatmu
Berikan aku isyarat
Padang, 09 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bingkisan untuk Papa
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
sembilan belas
lima tujuh adalah awal saksi bumi mendengar suaramu
sekarang sudah dua
ribu dua belas
lima puluh lima
tahun waktu mengiring perubahan
bukan waktu
singkat
dengan butiran
keringat, Papa
engkau bekerja
tanpa lelah
gurat-gurat usia
banyak bercerita tentangmu
potretmu
adalah sosok yang bijaksana bagiku
untuk hari depan, aku tanamkan semangatmu dalam
jiwaku
senyumanmu dalam
hariku
nasehatmu tiap
langkahku
Papa, semoga
panjang umur dan sehat selalu
Pariaman, 23 Agustus 2012
(Selamat ulang
tahun ke-55 Papa. Untuk papa
Irsyad, papa juara satu di dunia)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bintang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
berjalan menghitung bintang-bintang,
di garis edar
ada bau kesejukan di perut dermaga
sesaat kupejam mata untuk merasakan
milyaran bintang berkelip menjatuhkan cahaya
melingkupi bagai atmosfer cinta
senantiasa memancarkan sejuta tawa
layar penuh warna
aku menari bersama bintang
dari segala penjuru langit
maukah mampir satu saja di derap langkahku?
Agar jalanku semakin berwarna
Petaku masih hambar
Atau mungkin aku masih dalam khayal
Padang, 21 Agustus 2010
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bisik Ilalang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
lekuk rimbun meliuk di belaian angin
tumbuh homogen dalam
koloni
hijau menguning
subur tersentuh air yang berlari kecipak
di sini aku bisa bersemayam sejenak
berdil bambu tak kuasa menyibak tentara ilalang
jeruji menjulang takkan malang, hanya akan terpental
siapa sembunyi dia aman
lagi-lagi terdengar tembakan
merayap dan
semakin mendekat
tak seorangpun penjajah
menembus celah anyaman
sekarang
katak-katak besar menjulurkan tangan,
aku memilih
keluar, sebelum aku kembali
“kita akan aman,” bisik ilalang
dan layupun
datang, tinggal
aku seorang
Padang, 27 Februari 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Boneka Barbie Untuk Obi
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
“Kak,aku ingin
boneka Barbie itu,” kalimatnya
selalu
mendatangi kesendirianku
jarum jam sudah
begitu sering berbisik
360 derajat
dan bunga mawar
melatipun kini sudah
layu
tapi belum jua aku
bisa menidurkan barbie itu
disampingmu, Obi
di perjalanan aku berdendang menampung beberapa receh uang
untuk
barbie yang berharap
akan kubawa pulang
tapi tidak semudah
membalikkan telapak tangan
recehan itu
kusisihkan untuk barbie-mu, Obi
kugendong barbie itu dengan kasih
bahkan kuajak dia
berlari untuk menemuimu segera
tapi kamu tidak
berkutik ketika aku membawanya
Obi, aku ingin
sekali kau
tersenyum kepada
boneka ini
dan bercengkrama
hingga malam tiba
tapi kau hanya diam dan tertidur pulas.
barbie itu masih di bantalan
kapas dan dia
menanti suaramu
ia
mulai kumal dan tidak terurus
Obi, kini kutidurkan barbie ini dipundakmu untuk selamanya
Padang, 18 Agustus 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Buah Tangan
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
aku si musafir
datang untuk berkenalan denganmu
besok aku mulai
menjejaki jalanan
baru datang
dari negeri seberang
ajari aku tentang
kotamu, kawan
linglung aku tanpa
pemandu
dalam tunggangan bersahabat
aku
bersinggah di
mall SKA, PT Indofood dan pengasapan
ikan
warna
asing dan menakjubkan
keramahan yang
datang adalah sekalian ucapan selamat jalan
tak lupa buah
tangan:
nenas dan keripik nenas
terima kasih Pekan Baru, di sini aku bisa menimba ilmu
Pekan
Baru, Juni 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bujang*)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
dulu ‘kau
dendangkan satu kisah merdu di pangkuan ibu
irama yang kau
pilih syahdu
mengubah hati yang
tadi lara jadi lagu
kau hibur bathin
yang kadang sepi, sendiri
sejak kehadiranmu
dalam kelembutan bahasa tubuh
menyempurnakan
kebahagiaan pada lembayung senja
kau berikan
senyuman santun di setiap sikapmu
karena itu
ada yang rindu, ibumu
kau tinggalkan satu
lembar saputangan
kotak-kotak
kini ia hirup
wangi kenanga yang mulai mengering
giliran ibu
lantunkan syair indah dalam bahasa rindu,
menetes airmata
ikhlas bathinnya, tapi masih tergetar
dengan kehadiranmu
bujang, dalam
setiap doa tak pernah lupa namamu disebut
bersenandung
hatinya mengingat hadirmu dulu
hingga waktu mengubur kedua matamu
ia merangkulku,
berharap bus yang kau tumpangi kembali dari rantau
Bujang, kami merindumu
Padang, 17 Juli 2012
*Sebutan untuk anak laki-laki
Padang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bukittinggi, Ambo di siko*)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
sering aku ke sini, tapi tak
pernah mampir memicingkan mata semalam
sekarang ada waktu
berbulan-bulan
Bukittinggi, ambo di siko
melewati Pasa Ateh, Pasa Lereng, Pasa Bawah
ramai orang
tiap senen aku bersinggah ke
Pasa Ateh
dari Bukik Apik naik angkot
kuning tak bernomor
banyak betul jajanan di sana,
ada dadiah** pula
ada turis mencuci mata di
pemandangan Pasa Ateh
amboi, souvenir di Pasa Ateh
memanggil-manggil, tak enak rasanya membeli satu saja
kulinernya luar biasa: rakik, sanjai, karupuak balado, karak
kaliang***
rendang ayam yang lamak bana (enak sekali), nasi kapau apa
lagi
melabuhkan hati di tanah
kelahiran bapak ekonomi pembangunan, Ir. Mohammad Hatta
Bukittinggi, ambo di siko
Bukittinggi,
Juli 2012
*Di sini
**Susu
fermentasi
***
Cemilan khas Bukittinggi
*) Puisi berjudul Bukittinggi Ambo di Siko tergabung dalam buku antologi bersama “Bikittinggi
Ambo di Siko” dan terpilih sebagai judul cover.
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bumi Kekasihku
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
cintaku membiru di jagad raya
bercak-bercak putih
menutupi wajah
lugunya
indah tak abadi yang
membentang
sayangku menghijau di perbukitan
bersemayam
diantara ranting-ranting aroma kecoklatan
jangan gugur, aku
butuh bertumbuh
kekasihku berkilau
di tepian pantai
sekali-kali ombak
menari bersama
berlari kaki-kaki kecil bermandikan lembayung
oh bumi, kau jadikan aku kekasihmu?
Padang, 14 Agustus 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bunga Bengkuang Masih Berembun
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
oh, akan selalu
kukenang zona itu
dengan kerlip
jalanan yang berangsur membentang
kebudayaan seni
dan cinta
aku mengenalmu
sejak belia
di tengah
kehidupan yang berjalan
di sekitar jalanan yang tidak lagi
sepi
banyak klakson oto
bergantian
padangku sayang,
aku masih rasa bermimpi
sewaktu kecil, ayah sering membawa pulang
bengkuang
dulu dikenal legenda “Malin Kundang” hingga sekarang
dan sudah
ada sedikit jalan
layang, sayang
bila senja datang
menghampiri
malam
cahaya mentari
mengintip
di bawah selimut langit kemerahan
lembayung
senja melambung hilang
dan karpet
bermotif berlian bertaburan di kota Padang
Padangku sayang, bilamana datang goncangan maka
ikutlah bergoyang
jika melawan,
puing-puing itu akan berjatuhan
sayang, sekalipun
jangan pernah menangis
tapi menangislah
bila ada saatnya
aku selalu
ingin melihatmu,
tersenyum
Padang, 23 Maret 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Cahaya Hati
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
ada cahaya di matamu
tapi di
hati dan jantungmu cahaya
itu lebih indah
Ibu, kau adalah
wanita yang sempurna
masih terekam
jelas pada syaraf-syaraf hidupku
menumpang di rahimmu beberapa
waktu.
Ibu, kau
adalah wanita yang tangguh
mencintai dengan
penuh kasih
pengorbanan yang
tiada henti engkau berikan
cintamu bagai
lingkaran pasti
di kakimulah terlukis
surga
nan abadi
Ibu, dalam doaku
selalu kurangkai
namamu
dan kuyakin,
bahkan sebelum aku terlahir
doamu senantiasa
membalut jiwaku
terima kasihku untukmu, Ibu
‘kau
lah cintaku
Padang, 15 Mei 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Cerita di sore
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
hujan lagi soreku,
mengguyur
dan gelap pada
langit
petir membahana
berucap lantang di gendang telinga
berkali-kali tak
bosan berdendang
di langit sore kini tercipta goresan
gerigi horizontal
kilat itu mulai
menyambar
satu persatu terbakar
pohon yang tadi sore tegap
tak cukup lama aku
mendengar gemuruh berdendang lantang
aku duduk saja di
kursi
menunggu kembali
matahari
Padang, 01 Juni 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Berbisik dengan Hati
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
di sekujur waktu aku terus menatap
senyuman syahdu
yang beradab
hingga peluh yang
menitik terabaikan oleh sebuah kisah
dengan lagu senyuman dipagi hari
“jika
engkau yakin akan gelombangnya
biarkan
ia kembali
tapi
kalau kau ragu, lepaskanlah
bila
kau tersenyum
kepalkan dengan erat
bila
kau tersentuh, peluklah
bila
iba, lupakanlah
takkan
tersimpan
bila terjatuh”
pada wangi yang terhirup
urat saraf
ketahuilah, di sini
Padang, 02 Juli 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Beri Petunjuk-Mu
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
kala dunia ini tak
lagi ada kejujuran
aku meratap
aku menangis
akankah ini
kembali putih?
disaat aku
merenung
membayangkan akhir
dunia ini
aku sedih
aku kecewa
akankah ini
kembali putih?
Pariaman, 2008
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Berkas Rindu
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
cinta, kurindukan
berkas-berkasmu
selera
rindu yang pernah rapuh, kurajut kembali
di kesederhanaan bantalan
jarum jam yang masih berdetak
penyempurna dirimu
dalam keharmonisan
lagu yang bergelayut
terangkai seluruh
rasa yang merekah
dengarkan bisikan melodi pada alam
membisu
setiap aksara
yang terucap adalah menghirup
imajinasi kala dulu
kuharap ini bukan kabar gundah
kenangan jiwa-jiwa yang layu kini tengah mekar
pesonamu bagai matahari berkilau
kucucurkan senyum
santun di suratku
tak sanggup aku
menghapus warna-warni yang berlalu
Padang, 05 Juli 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bila Esok
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
bila esok aku tak hadir
kemana pikirmu
melayang?
bila esok aku berlari
kemana kau akan
kejar?
bila esok aku terlupa
kemana kau akan
mengingatkan?
bila esok aku tertinggal
kemana kau akan
menjemput?
bila esok aku terjatuh
kemana kau
akan cari?
bila esok aku merangkak
kemana kau
akan bimbing?
bila esok aku bimbang
kemana kau
akan sandarkan?
bila esok aku letih
kemana kau akan
papah?
Tapi bila
esok aku
tak melihatmu
Berikan aku isyarat
Padang, 09 April 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bingkisan untuk Papa
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
sembilan belas
lima tujuh adalah awal saksi bumi mendengar suaramu
sekarang sudah dua
ribu dua belas
lima puluh lima
tahun waktu mengiring perubahan
bukan waktu
singkat
dengan butiran
keringat, Papa
engkau bekerja
tanpa lelah
gurat-gurat usia
banyak bercerita tentangmu
potretmu
adalah sosok yang bijaksana bagiku
untuk hari depan, aku tanamkan semangatmu dalam
jiwaku
senyumanmu dalam
hariku
nasehatmu tiap
langkahku
Papa, semoga
panjang umur dan sehat selalu
Pariaman, 23 Agustus 2012
(Selamat ulang
tahun ke-55 Papa. Untuk papa
Irsyad, papa juara satu di dunia)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bintang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
berjalan menghitung bintang-bintang,
di garis edar
ada bau kesejukan di perut dermaga
sesaat kupejam mata untuk merasakan
milyaran bintang berkelip menjatuhkan cahaya
melingkupi bagai atmosfer cinta
senantiasa memancarkan sejuta tawa
layar penuh warna
aku menari bersama bintang
dari segala penjuru langit
maukah mampir satu saja di derap langkahku?
Agar jalanku semakin berwarna
Petaku masih hambar
Atau mungkin aku masih dalam khayal
Padang, 21 Agustus 2010
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bisik Ilalang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
lekuk rimbun meliuk di belaian angin
tumbuh homogen dalam
koloni
hijau menguning
subur tersentuh air yang berlari kecipak
di sini aku bisa bersemayam sejenak
berdil bambu tak kuasa menyibak tentara ilalang
jeruji menjulang takkan malang, hanya akan terpental
siapa sembunyi dia aman
lagi-lagi terdengar tembakan
merayap dan
semakin mendekat
tak seorangpun penjajah
menembus celah anyaman
sekarang
katak-katak besar menjulurkan tangan,
aku memilih
keluar, sebelum aku kembali
“kita akan aman,” bisik ilalang
dan layupun
datang, tinggal
aku seorang
Padang, 27 Februari 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Boneka Barbie Untuk Obi
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
“Kak,aku ingin
boneka Barbie itu,” kalimatnya
selalu
mendatangi kesendirianku
jarum jam sudah
begitu sering berbisik
360 derajat
dan bunga mawar
melatipun kini sudah
layu
tapi belum jua aku
bisa menidurkan barbie itu
disampingmu, Obi
di perjalanan aku berdendang menampung beberapa receh uang
untuk
barbie yang berharap
akan kubawa pulang
tapi tidak semudah
membalikkan telapak tangan
recehan itu
kusisihkan untuk barbie-mu, Obi
kugendong barbie itu dengan kasih
bahkan kuajak dia
berlari untuk menemuimu segera
tapi kamu tidak
berkutik ketika aku membawanya
Obi, aku ingin
sekali kau
tersenyum kepada
boneka ini
dan bercengkrama
hingga malam tiba
tapi kau hanya diam dan tertidur pulas.
barbie itu masih di bantalan
kapas dan dia
menanti suaramu
ia
mulai kumal dan tidak terurus
Obi, kini kutidurkan barbie ini dipundakmu untuk selamanya
Padang, 18 Agustus 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Buah Tangan
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
aku si musafir
datang untuk berkenalan denganmu
besok aku mulai
menjejaki jalanan
baru datang
dari negeri seberang
ajari aku tentang
kotamu, kawan
linglung aku tanpa
pemandu
dalam tunggangan bersahabat
aku
bersinggah di
mall SKA, PT Indofood dan pengasapan
ikan
warna
asing dan menakjubkan
keramahan yang
datang adalah sekalian ucapan selamat jalan
tak lupa buah
tangan:
nenas dan keripik nenas
terima kasih Pekan Baru, di sini aku bisa menimba ilmu
Pekan
Baru, Juni 2011
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bujang*)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
dulu ‘kau
dendangkan satu kisah merdu di pangkuan ibu
irama yang kau
pilih syahdu
mengubah hati yang
tadi lara jadi lagu
kau hibur bathin
yang kadang sepi, sendiri
sejak kehadiranmu
dalam kelembutan bahasa tubuh
menyempurnakan
kebahagiaan pada lembayung senja
kau berikan
senyuman santun di setiap sikapmu
karena itu
ada yang rindu, ibumu
kau tinggalkan satu
lembar saputangan
kotak-kotak
kini ia hirup
wangi kenanga yang mulai mengering
giliran ibu
lantunkan syair indah dalam bahasa rindu,
menetes airmata
ikhlas bathinnya, tapi masih tergetar
dengan kehadiranmu
bujang, dalam
setiap doa tak pernah lupa namamu disebut
bersenandung
hatinya mengingat hadirmu dulu
hingga waktu mengubur kedua matamu
ia merangkulku,
berharap bus yang kau tumpangi kembali dari rantau
Bujang, kami merindumu
Padang, 17 Juli 2012
*Sebutan untuk anak laki-laki
Padang
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bukittinggi, Ambo di siko*)
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
sering aku ke sini, tapi tak
pernah mampir memicingkan mata semalam
sekarang ada waktu
berbulan-bulan
Bukittinggi, ambo di siko
melewati Pasa Ateh, Pasa Lereng, Pasa Bawah
ramai orang
tiap senen aku bersinggah ke
Pasa Ateh
dari Bukik Apik naik angkot
kuning tak bernomor
banyak betul jajanan di sana,
ada dadiah** pula
ada turis mencuci mata di
pemandangan Pasa Ateh
amboi, souvenir di Pasa Ateh
memanggil-manggil, tak enak rasanya membeli satu saja
kulinernya luar biasa: rakik, sanjai, karupuak balado, karak
kaliang***
rendang ayam yang lamak bana (enak sekali), nasi kapau apa
lagi
melabuhkan hati di tanah
kelahiran bapak ekonomi pembangunan, Ir. Mohammad Hatta
Bukittinggi, ambo di siko
Bukittinggi,
Juli 2012
*Di sini
**Susu
fermentasi
***
Cemilan khas Bukittinggi
*) Puisi berjudul Bukittinggi Ambo di Siko tergabung dalam buku antologi bersama “Bikittinggi
Ambo di Siko” dan terpilih sebagai judul cover.
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bumi Kekasihku
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
cintaku membiru di jagad raya
bercak-bercak putih
menutupi wajah
lugunya
indah tak abadi yang
membentang
sayangku menghijau di perbukitan
bersemayam
diantara ranting-ranting aroma kecoklatan
jangan gugur, aku
butuh bertumbuh
kekasihku berkilau
di tepian pantai
sekali-kali ombak
menari bersama
berlari kaki-kaki kecil bermandikan lembayung
oh bumi, kau jadikan aku kekasihmu?
Padang, 14 Agustus 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Bunga Bengkuang Masih Berembun
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
oh, akan selalu
kukenang zona itu
dengan kerlip
jalanan yang berangsur membentang
kebudayaan seni
dan cinta
aku mengenalmu
sejak belia
di tengah
kehidupan yang berjalan
di sekitar jalanan yang tidak lagi
sepi
banyak klakson oto
bergantian
padangku sayang,
aku masih rasa bermimpi
sewaktu kecil, ayah sering membawa pulang
bengkuang
dulu dikenal legenda “Malin Kundang” hingga sekarang
dan sudah
ada sedikit jalan
layang, sayang
bila senja datang
menghampiri
malam
cahaya mentari
mengintip
di bawah selimut langit kemerahan
lembayung
senja melambung hilang
dan karpet
bermotif berlian bertaburan di kota Padang
Padangku sayang, bilamana datang goncangan maka
ikutlah bergoyang
jika melawan,
puing-puing itu akan berjatuhan
sayang, sekalipun
jangan pernah menangis
tapi menangislah
bila ada saatnya
aku selalu
ingin melihatmu,
tersenyum
Padang, 23 Maret 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Cahaya Hati
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
ada cahaya di matamu
tapi di
hati dan jantungmu cahaya
itu lebih indah
Ibu, kau adalah
wanita yang sempurna
masih terekam
jelas pada syaraf-syaraf hidupku
menumpang di rahimmu beberapa
waktu.
Ibu, kau
adalah wanita yang tangguh
mencintai dengan
penuh kasih
pengorbanan yang
tiada henti engkau berikan
cintamu bagai
lingkaran pasti
di kakimulah terlukis
surga
nan abadi
Ibu, dalam doaku
selalu kurangkai
namamu
dan kuyakin,
bahkan sebelum aku terlahir
doamu senantiasa
membalut jiwaku
terima kasihku untukmu, Ibu
‘kau
lah cintaku
Padang, 15 Mei 2012
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
Cerita di sore
♣¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤♣
hujan lagi soreku,
mengguyur
dan gelap pada
langit
petir membahana
berucap lantang di gendang telinga
berkali-kali tak
bosan berdendang
di langit sore kini tercipta goresan
gerigi horizontal
kilat itu mulai
menyambar
satu persatu terbakar
pohon yang tadi sore tegap
tak cukup lama aku
mendengar gemuruh berdendang lantang
aku duduk saja di
kursi
menunggu kembali
matahari
Padang, 01 Juni 2012