Dulu sewaktu masih Sekolah Dasar aku
sering melihat tumpukan surat yang diterima kakakku. Awalnya sedikit bingung
surat itu datang darimana? Dan ternyata surat itu berasal dari teman-teman
kakakku. Ada juga istilahnya ‘sahabat pena’. Dulu penah kepikiran juga buat
berkirim surat dan pengen punya sahabat pena. Karena belum mengerti apa-apa
cara menulis surat, keinginan itu aku
simpan dulu. Di pikaranku waktu itu, pas udah dewasa aku bakal ngirim surat
juga seperti kakakku.
Nah ketika udah beranjak dewasa, apa
yang terjadi? Keinginan sudah ada, caranya udah tau, tapi kegiatan seperti itu
sudah tidak trend lagi karena surat-menyurat sudah mulai tergantikan oleh
e-mail. Keinginan sewaktu SD dulu masih
aku realisasikan dengan cara yang sedikit berbeda. Yap, aku mengirim e-mail— kepada
teman-teman bahkan beberapa teman yang di luar sana. Tapi lebih sering dengan
teman yang di luar sih. Kenapa? Karena selain bertukar kabar aku sekalian ingin
mengasah kemampuan bahasa inggrisku. Yang paling sering aku kirim e-mail adalah
Nour Nadoria dan Imene—keduanya
sama-sama berasal dari Aljazair. Karena sering sharing, mereka berdua udah aku
anggap sahabat. Selain bahasa Inggris mereka juga mengajariku bahasa Jerman.
Kenapa aku berminat juga dengan bahasa Jerman, karena aku pernah mempelajarinya
semasa SMA. Itu ceritaku, kalo mau share ceritamu silahkan kirim melalui e-mail
trioktiana@yahoo.co.id