Formulir Kontak

 

Pemimpi atau Perealisasi? Refleksi Triana Irsyad

Bismillah. Happy weekend everyone!!
Di minggu pagi ini aku ingin berbagi tulisan mengenai mimpi-mimpiku. Jujur aku punya banyak sekali mimpi. Terkadang aku agak bingung mana yang harus didahulukan, dan aku harus memilih mana yang prioritas terlebih dahulu.
Bisa dikatakan mimpiku itu cukup besar, tidak mudah untuk diwujudkan. Namun, aku percaya pada kutipan "bermimpilah setinggi bintang di langit kalau pun kau jatuh kau masih berada diantara bintang-bintang" (kalimat penyemangat dari Bapak Soekarno).
Naik turunnya kehidupan sudah pernah kualami, tapi mungkin dibandingkan dengan orang lain aku masih merasa permasalahan yang aku hadapi masih standar, meskipun pada masa itu melaluinya terasa berat banget.
Aku bisa menyimpulkan seperti ini karena ketika mengamati dan mendengarkan cerita orang-orang, biasanya aku membandingkan dengan kehidupanku. Luar biasa hebat mereka dalam menghadapi dan mengatasi masalahnya. Dan kadang aku bertanya dalam hati, " jika aku seperti dia apakah aku kuat?".
Tapi aku percaya Allah hanya akan menimpa kita dengan ujian yang sanggup kita lalui dan tidak akan melampaui dari kapasitas kita.
Jadi pada intinya setiap orang itu tentu mendapatkan ujian untuk kenaikan level hidup mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik. So, La Tahzan innallaha ma'ana (jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita) :)
O ya, aku menuliskan mimpi-mimpiku di blog bukan bertujuan untuk pamer (nih, mimpi gue hebat kan, lo punya gak? BIG NO!). InsyaAllah aku GAK se-sombong itu, meskipun kadang agak belagu (maafkan, hehe).

Sisi positif ketika orang-orang tau dengan mimpi kita adalah:
1. Kita tidak bisa menebak tiba-tiba ada orang yang mengajak kita untuk berjalan menggapai mimpi kita.
2. Ada info dari teman-teman dan sahabat untuk berangkat ke ruang mimpi kita
3. Ada support dari orang-orang terkasih.
4. Ada doa diam-diam yang mungkin tidak kita ketahui (makasi banyak semoga doa serupa untuk yang mendoakan, aamiin).
5. Pengingat ketika kita lupa pernah punya mimpi seperti ini.

Mungkin ada sisi negatifnya juga seperti, kita akan:
1. Diledek
2. Dicemooh (apalagi bagi orang yang tidak mampu dalam hal finansial)
3. Semangat kita dipatahkan, terkadang oleh orang yang kita anggap sahabat (berarti dia bukan sahabat, wkwk)
4. Dihalang-halangi atau sengaja dan bisa juga tidak sengaja membuat kita lupa pada mimpi kita, dll.

Menurutku setiap orang punya hak untuk berkomentar, tapi kembali lagi ke diri kita mau ambil sisi yang positif apa negatif? Toh dalam hidup selalu ada komentar-komentar seperti demikian.
Kalo aku secara personal, jika ada komentar negatif terlalu berlebihan diberikan orang lain kepadaku baik itu dari teman atau lingkungan, aku biasanya menjaga jarak atau bisa jadi menjauhi mereka. Bukan berarti memutuskan hubungan silaturrahmi ya. Tapi aku percaya suatu saat mereka akan menyesal karena telah berbuat demikian, semoga mereka segera tersadarkan, hihi.
Kesimpulannya menjauhi yang tidak baik dan mencari orang-orang baru yang lebih baik.
O ya inilah mimpi-mimpiku, semoga segera terealisasi:
1. Ingin kuliah bisnis di luar negeri (Jerman/ Inggris)
2. Ingin punya perusahaan F & B ( food and beverage) dan juga di bidang fashion
3. Umroh bersama orangtua
4. Punya rumah dan mobil dalam waktu dekat
5. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Hehe

Upayaku dalam meraihnya adalah menabung, investasi, belajar dari yang berpengalaman, dari buku, sosial media, belajar memulai (trial and error), ikut komunitas, memperlancar bahasaku, dan berdoa.

Ok, sekian dulu ya. Jangan lupa tuliskan mimpimu juga.
Note: aku selalu punya buku jurnal untuk menuliskan resolusi tahunan dan mimpi jangka panjang (ada sekitar 100 mimpi). So you guys jangan pernah takut untuk memulai mimpi. Justru dengan bermimpi kamu akan mempunyai tujuan hidup di dunia maupun untuk akhirat. Ok! Makasi ya sudah mampir. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

Total comment

Author

Triana Irsyad

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply