Formulir Kontak

 

Review Karakter

Selamat malam!
Hari ini aku akan me-review salah seorang sahabatku, her name: Indah Budiyanti.
Aku ingin menuliskan 10 fakta tentang dia, here we go:
1. Orangnya baik, aku repotin sepertinya gak pernah komplain. Apa belum memperlihatkan kekomplainan kali ya. Haha. Dikumpulin dulu, terus tiba-tiba meledak. Bisa jadi.
2. Mau berkorban
Kasus pertama: suatu hariiii, pas aku ngantuk berat, dia menyuruh aku tidur (karena disuruh aku akhirnya tidur), tapi dia tidak tidur. Beberapa waktu kemudian dia bercerita ke teman yang lain, "tadi aku ngantuk banget pengen tidur, tapi mbak Tri juga ngantuk, aku jagain (aku lupa kalimat persisnya gimana, tapi intinya seperti itu).
Aku kebetulan denger dan nyeletuk. "Seriusan kamu tadi ngantuk? Kenapa gak ikutan tidur?"
Habisnya di luar banyak cowok, jadinya aku jagain mbak tri
(Ini antara "terharu" sama merasa "bersalah" porsinya sama besar). Makasi banyak loh. Hari itu aku yang awalnya cuek mulai berpikir, "kok baiknya sama seperti sahabat-sahabatku ya?"
Kasus kedua:
Waktu gerimis kita lagi jalan. Jaketku anti hujan sih, tapi gak terlalu nutupin dan gak ada pelindung kepala. Kemudian dia nawarin jaketnya "pake jaket aku aja" (aku kira basa-basi doang ya), isenglah aku ngetes dia. "Iya, boleh", kataku.
Trus dia lepasin jaket dong. Eh beneran ternyata dia niat minjemin. Tapi gak jadi aku pake. Aku bilang"Aku cuma ngetes doang. Ternyata kamu baik"
Sepertinya dia kezel. Wkwkw
3. Daya ingatnya tinggi
Kadang aku cerita antara niat dan gak niat, e taunya dia nangkep dan ingat. Kan aku jadi mikir, perasaan aku ceritanya  lagi gak fokus deh. Berarti dia menunjukkan bentuk menghargai dengan cara mengingat setiap apa yang diceritakan. Meskipun situasinya lagi rame sekalipun, pas aku panggil biasanya dia mengerjakan urusannya dulu, selang beberapa detik/menit kemudian dia nanya ulang, buat mastiin aku tadi nanya/lagi butuh apa? Well, I appreciate u!
4. Suka ngamatin. Hahah. Kadang agak kesel, cara ngamatinnya kayak ibu ngawasin anaknya dan suka curigaan. Aku gak selalu bercanda atau jahil loh btw.
5. Pendengar yang baik. Sesibuk apapun dia selalu punya waktu untuk mendengar cerita yang kadang gak penting.
6. Emosi yang kadang tidak terkontrol. Kalo udah banyak masalah dan ditanya, kepancing langsung nangis. Alhasil aku gak berani nanya banyak. Beberapa jam/hari kemudian aku baru berani nanya, why and why? Bukan berarti aku gak suka atau gak senang liat dia nangis. Tapi aku tahu, setiap orang butuh waktu bersama dirinya sendiri. Kecuali dia memanggil dan butuh di waktu itu juga, I always be there for ya!
7. Gak neko-neko. Kadang lagi dandan ya dandan, lagi enggak ya enggak. Gak banyak mau ini itu, dll.
8. Gak mau merepotkan orang kecuali kalo udah kenal banget. Percayalah, orang yang peduli kepadamu tidak akan pernah merasa direpotkan. Aku salah seorang yang senang bisa meringankan dan membantu jika dibutuhkan.
9. Lucu, menggemaskan dan menyebalkan, terutama ketika bercerita atau menirukan gaya orang lain.
10. I love her so much, dia salah satu di deretan nama sahabat terbaikku dan aku beruntung mengenal karakter sebaik dia. Aku jadi belajar untuk mengambil sifat-sifat baiknya. Thank you, ya Ndah. Tetaplah menjadi Indah yang paling baik.

(Doc: dari kiri ke kanan, Indah (Byudy) and me)

Total comment

Author

Triana Irsyad

Seberapa Pentingkah Investasi Bagimu?

Selamat siang.
Dari judul postingan ini, sebagian besar mungkin ada yang menjawab "biasa aja", penting ga penting" atau ada juga yang jawab "sangat penting".
Semua kembali ke individu masing-masing.
Pertanyaan berikutnya, apakah kamu sudah mulai berinvestasi? Seberapa besar? Dan dalam bentuk apa saja?
Jawaban dari kalian akan sangat beragam tentunya. Maka dari itu saya akan berbagi di sini untuk memberi gambaran dan semoga termotivasi dalam menjawab pertanyaan di atas.

Dari kecil saya sudah diarahkan untuk berinvestasi. Orangtua saya berkata, "Nak, jika nanti kamu punya uang, sisihkanlah untuk ditabung dalam bentuk emas atau tanah. Berhubung tanah memiliki harga yang cukup tinggi, mulailah dari hal kecil yaitu emas. Yang sewaktu-waktu jika kamu butuh uang dalam jumlah tertentu, kamu bisa menjualnya kembali".
Dari nasehat itu sedikit demi sedikit saya belajar untuk menyisihkan sebagian uang jajan saya dan menambahnya dengan uang THR yang saya dapatkan dari kerabat di hari lebaran. Uang tersebut akhirnya bisa mencukupi untuk pembelian emas. Kebiasaan itu berlanjut hingga SMP. Tidak rutin setiap tahun, namun bisa terkumpul beberapa saja karena sebagian uang saya gunakan untuk membeli mainan yang memiliki harga cukup tinggi (salah satu bentuk investasi juga sepertinya, investasi kebahagiaan, hehe).
Sewaktu SMA uang saya lebih cendrung saya gunakan untuk membeli pajangan. Sedangkan sewaktu kuliah, saya lebih cendrung menggunakan uang tabungan saya untuk membeli buku (ini termasuk investasi ilmu, hehe).
Sewaktu bekerja, lima bulan pertama gaji yang saya dapatkan selalu habis. Melihat angka di rekening ATM, tangan saya merasa "gatal" untuk menarik semua isinya dan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Tekad saya untuk berinvestasi belum ada, dan berfikir "nanti saja, kan saya masih muda."

Namun, saya tertegun ketika melihat realita langsung kehidupan orang yang ada di sekitar saya. Salah satunya adalah bapak Yanuar (nama samaran). Ia memiliki anak perempuan 3 orang, istrinya bekerja sebagai penjual kue, dan hingga saat ini masih tinggal di rumah kontrakan. Awalnya saya mengira beliau bercanda dan mengarang cerita tentang rumah kontrakan. Sebab di mata saya, dari background pekerjaan yang ia ceritakan dan melihat posisi jabatan yang ia emban, mustahil rasanya belum memiliki rumah pribadi. Akhirnya cerita itu saya anggap angin lalu.
Beberapa bulan kemudian beliau mengajak saya dan beberapa kawan saya untuk berkunjung ke rumahnya. Alangkah terkejutnya saya, ternyata apa yang ia cerita itu benar. Beliau tinggal di rumah kontrakan. Mungkin bagi sebagian orang ini hal biasa mengingat rumah di kota besar memiliki harga berkali-kali lipat dibandingkan harga rumah di pedesaan.
Saya menulis ini bukan berarti di mata saya, orang yang saya ceritakan ini sangat buruk kehidupannya dan terhina keluarganya, sama sekali bukan. Dari sini saya jadi banyak belajar dan bertekad, saya akan kembali berinvestasi dari sejak dini sebab tidak ada yang menjamin kehidupan finansial kita 2-5 tahun atau bahkan 10 tahun mendatang (memang benar Tuhan tentu akan menjamin, namun tergantung seberapa besar usaha dan doa kita dalam mendapatkannya). Setidaknya memiliki rumah pribadi adalah bentuk pencapaian yang patut direncanakan jauh-jauh hari.

Dari situ saya pun membaca banyak referensi, apa saja yang termasuk investasi. Ternyata investasi itu ada yang jangka pendek maupun jangka panjang.
Bentuk jangka pendek sebagai berikut:
1. Tabungan Bank
2. Deposito
3. Nabung saham
Bentuk jangka panjang diantaranya:
1. Emas
2. Properti (rumah, tanah, dll)
3. Asuransi
4. Reksa dana.
Untuk penjabarannya bisa dibaca di sini
Ok, segitu dulu ya tulisan saya. Semoga teman-teman semakin bersemangat untuk berinvestasi.
O ya sedikit lagi, meskipun berinvestasi, jangan lupa untuk yang bagian di bawah ini.
Dari ceramah ustadz yang saya dengar, rezeki itu ada dalam 3 bentuk:
1. Apa yang kita makan.
2. Apa yang kita gunakan.
3. Apa yang kita sedekahkan.
Dari tiga poin diatas saya memberi istilah investasi di setiap bagiannya.
1. Apa yang kita makan (saya menyebutnya investasi untuk kesehatan, tentunya ini bisa diwujudkan dengan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan dan dalam kapasitas wajar)
2. Apa yang kita gunakan (saya menyebutnya investasi kenyamanan)
3. Apa yang kita sedekahkan (saya menyebutnya investasi akhirat)
Ok sekian sekian dulu ya, sampai jumpa ditulisan berikutnya. :)

Total comment

Author

Triana Irsyad