Formulir Kontak

 

Review Karakter

Selamat malam!
Hari ini aku akan me-review salah seorang sahabatku, her name: Indah Budiyanti.
Aku ingin menuliskan 10 fakta tentang dia, here we go:
1. Orangnya baik, aku repotin sepertinya gak pernah komplain. Apa belum memperlihatkan kekomplainan kali ya. Haha. Dikumpulin dulu, terus tiba-tiba meledak. Bisa jadi.
2. Mau berkorban
Kasus pertama: suatu hariiii, pas aku ngantuk berat, dia menyuruh aku tidur (karena disuruh aku akhirnya tidur), tapi dia tidak tidur. Beberapa waktu kemudian dia bercerita ke teman yang lain, "tadi aku ngantuk banget pengen tidur, tapi mbak Tri juga ngantuk, aku jagain (aku lupa kalimat persisnya gimana, tapi intinya seperti itu).
Aku kebetulan denger dan nyeletuk. "Seriusan kamu tadi ngantuk? Kenapa gak ikutan tidur?"
Habisnya di luar banyak cowok, jadinya aku jagain mbak tri
(Ini antara "terharu" sama merasa "bersalah" porsinya sama besar). Makasi banyak loh. Hari itu aku yang awalnya cuek mulai berpikir, "kok baiknya sama seperti sahabat-sahabatku ya?"
Kasus kedua:
Waktu gerimis kita lagi jalan. Jaketku anti hujan sih, tapi gak terlalu nutupin dan gak ada pelindung kepala. Kemudian dia nawarin jaketnya "pake jaket aku aja" (aku kira basa-basi doang ya), isenglah aku ngetes dia. "Iya, boleh", kataku.
Trus dia lepasin jaket dong. Eh beneran ternyata dia niat minjemin. Tapi gak jadi aku pake. Aku bilang"Aku cuma ngetes doang. Ternyata kamu baik"
Sepertinya dia kezel. Wkwkw
3. Daya ingatnya tinggi
Kadang aku cerita antara niat dan gak niat, e taunya dia nangkep dan ingat. Kan aku jadi mikir, perasaan aku ceritanya  lagi gak fokus deh. Berarti dia menunjukkan bentuk menghargai dengan cara mengingat setiap apa yang diceritakan. Meskipun situasinya lagi rame sekalipun, pas aku panggil biasanya dia mengerjakan urusannya dulu, selang beberapa detik/menit kemudian dia nanya ulang, buat mastiin aku tadi nanya/lagi butuh apa? Well, I appreciate u!
4. Suka ngamatin. Hahah. Kadang agak kesel, cara ngamatinnya kayak ibu ngawasin anaknya dan suka curigaan. Aku gak selalu bercanda atau jahil loh btw.
5. Pendengar yang baik. Sesibuk apapun dia selalu punya waktu untuk mendengar cerita yang kadang gak penting.
6. Emosi yang kadang tidak terkontrol. Kalo udah banyak masalah dan ditanya, kepancing langsung nangis. Alhasil aku gak berani nanya banyak. Beberapa jam/hari kemudian aku baru berani nanya, why and why? Bukan berarti aku gak suka atau gak senang liat dia nangis. Tapi aku tahu, setiap orang butuh waktu bersama dirinya sendiri. Kecuali dia memanggil dan butuh di waktu itu juga, I always be there for ya!
7. Gak neko-neko. Kadang lagi dandan ya dandan, lagi enggak ya enggak. Gak banyak mau ini itu, dll.
8. Gak mau merepotkan orang kecuali kalo udah kenal banget. Percayalah, orang yang peduli kepadamu tidak akan pernah merasa direpotkan. Aku salah seorang yang senang bisa meringankan dan membantu jika dibutuhkan.
9. Lucu, menggemaskan dan menyebalkan, terutama ketika bercerita atau menirukan gaya orang lain.
10. I love her so much, dia salah satu di deretan nama sahabat terbaikku dan aku beruntung mengenal karakter sebaik dia. Aku jadi belajar untuk mengambil sifat-sifat baiknya. Thank you, ya Ndah. Tetaplah menjadi Indah yang paling baik.

(Doc: dari kiri ke kanan, Indah (Byudy) and me)

Total comment

Author

Triana Irsyad

Seberapa Pentingkah Investasi Bagimu?

Selamat siang.
Dari judul postingan ini, sebagian besar mungkin ada yang menjawab "biasa aja", penting ga penting" atau ada juga yang jawab "sangat penting".
Semua kembali ke individu masing-masing.
Pertanyaan berikutnya, apakah kamu sudah mulai berinvestasi? Seberapa besar? Dan dalam bentuk apa saja?
Jawaban dari kalian akan sangat beragam tentunya. Maka dari itu saya akan berbagi di sini untuk memberi gambaran dan semoga termotivasi dalam menjawab pertanyaan di atas.

Dari kecil saya sudah diarahkan untuk berinvestasi. Orangtua saya berkata, "Nak, jika nanti kamu punya uang, sisihkanlah untuk ditabung dalam bentuk emas atau tanah. Berhubung tanah memiliki harga yang cukup tinggi, mulailah dari hal kecil yaitu emas. Yang sewaktu-waktu jika kamu butuh uang dalam jumlah tertentu, kamu bisa menjualnya kembali".
Dari nasehat itu sedikit demi sedikit saya belajar untuk menyisihkan sebagian uang jajan saya dan menambahnya dengan uang THR yang saya dapatkan dari kerabat di hari lebaran. Uang tersebut akhirnya bisa mencukupi untuk pembelian emas. Kebiasaan itu berlanjut hingga SMP. Tidak rutin setiap tahun, namun bisa terkumpul beberapa saja karena sebagian uang saya gunakan untuk membeli mainan yang memiliki harga cukup tinggi (salah satu bentuk investasi juga sepertinya, investasi kebahagiaan, hehe).
Sewaktu SMA uang saya lebih cendrung saya gunakan untuk membeli pajangan. Sedangkan sewaktu kuliah, saya lebih cendrung menggunakan uang tabungan saya untuk membeli buku (ini termasuk investasi ilmu, hehe).
Sewaktu bekerja, lima bulan pertama gaji yang saya dapatkan selalu habis. Melihat angka di rekening ATM, tangan saya merasa "gatal" untuk menarik semua isinya dan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Tekad saya untuk berinvestasi belum ada, dan berfikir "nanti saja, kan saya masih muda."

Namun, saya tertegun ketika melihat realita langsung kehidupan orang yang ada di sekitar saya. Salah satunya adalah bapak Yanuar (nama samaran). Ia memiliki anak perempuan 3 orang, istrinya bekerja sebagai penjual kue, dan hingga saat ini masih tinggal di rumah kontrakan. Awalnya saya mengira beliau bercanda dan mengarang cerita tentang rumah kontrakan. Sebab di mata saya, dari background pekerjaan yang ia ceritakan dan melihat posisi jabatan yang ia emban, mustahil rasanya belum memiliki rumah pribadi. Akhirnya cerita itu saya anggap angin lalu.
Beberapa bulan kemudian beliau mengajak saya dan beberapa kawan saya untuk berkunjung ke rumahnya. Alangkah terkejutnya saya, ternyata apa yang ia cerita itu benar. Beliau tinggal di rumah kontrakan. Mungkin bagi sebagian orang ini hal biasa mengingat rumah di kota besar memiliki harga berkali-kali lipat dibandingkan harga rumah di pedesaan.
Saya menulis ini bukan berarti di mata saya, orang yang saya ceritakan ini sangat buruk kehidupannya dan terhina keluarganya, sama sekali bukan. Dari sini saya jadi banyak belajar dan bertekad, saya akan kembali berinvestasi dari sejak dini sebab tidak ada yang menjamin kehidupan finansial kita 2-5 tahun atau bahkan 10 tahun mendatang (memang benar Tuhan tentu akan menjamin, namun tergantung seberapa besar usaha dan doa kita dalam mendapatkannya). Setidaknya memiliki rumah pribadi adalah bentuk pencapaian yang patut direncanakan jauh-jauh hari.

Dari situ saya pun membaca banyak referensi, apa saja yang termasuk investasi. Ternyata investasi itu ada yang jangka pendek maupun jangka panjang.
Bentuk jangka pendek sebagai berikut:
1. Tabungan Bank
2. Deposito
3. Nabung saham
Bentuk jangka panjang diantaranya:
1. Emas
2. Properti (rumah, tanah, dll)
3. Asuransi
4. Reksa dana.
Untuk penjabarannya bisa dibaca di sini
Ok, segitu dulu ya tulisan saya. Semoga teman-teman semakin bersemangat untuk berinvestasi.
O ya sedikit lagi, meskipun berinvestasi, jangan lupa untuk yang bagian di bawah ini.
Dari ceramah ustadz yang saya dengar, rezeki itu ada dalam 3 bentuk:
1. Apa yang kita makan.
2. Apa yang kita gunakan.
3. Apa yang kita sedekahkan.
Dari tiga poin diatas saya memberi istilah investasi di setiap bagiannya.
1. Apa yang kita makan (saya menyebutnya investasi untuk kesehatan, tentunya ini bisa diwujudkan dengan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan dan dalam kapasitas wajar)
2. Apa yang kita gunakan (saya menyebutnya investasi kenyamanan)
3. Apa yang kita sedekahkan (saya menyebutnya investasi akhirat)
Ok sekian sekian dulu ya, sampai jumpa ditulisan berikutnya. :)

Total comment

Author

Triana Irsyad

Refleksi Diri

Dear, good people!
Pernahkah kalian bertanya bagaimana kehidupan kalian dilihat dari sisi kacamata orang lain? Atau bagaimana kehidupan kalian dari sudut pandang kalian sendiri?

Jujur aku pribadi, ketika melihat bagaimana oranglain menjalani kehidupannya dengan perjalanan yang mungkin agak asing, muncul pertanyaan "apakah jalan hidup seperti itu yang lebih baik?"

Begitu seterusnya setiap kali melihat orang yang memiliki cara lain dalam menjalani kehidupan yang sekiranya berbeda dengan caraku, aku selalu penasaran, "apakah itu yang paling menyenangkan?"

Dengan alasan itulah, satu tahun terakhir aku mencoba masuk dalam kehidupan yang mungkin agak asing bagiku dan belum pernah kutemui sebelumnya.
Mencoba menikmati setiap alur ceritanya, namun tetap berpegang teguh pada hal-hal yang berlandaskan tanggung jawab atas setiap keputusan yang kuperbuat.

Mulailah aku mencoba hal-hal baru, ada yang menyenangkan, dan ada bagian-bagian yang menimbulkan pergolakan bathin. Jikalau tidak sesuai dengan idealismeku, aku mencoba menengok ke dalam dan membentengi diri untuk tidak terbawa suasana. Bahkan secara jujur aku ungkapkan kepada orang-orang yang terlibat dalam ruang lingkup cerita tersebut bahwa aku tidak nyaman. Dan beruntung mereka memaklumi. Seandainya mereka tidak maklum, aku akan memberanikan diri untuk tidak lagi masuk ke zona mereka.

Banyak hal-hal yang tak terduga yang kualami, banyak pelajaran berharga, dan rasa syukur yang teramat dalam. Aku menyadari ternyata aku diberikan kehidupan yang teramat patut untuk disyukuri, memiliki keluarga dan sahabat yang tidak putus-putusnya mendoakan, memberi perhatian, dan menasehati tanpa bosan.
Meluruskan praduga bahwa aku memiliki orangtua dan kakak-kakak yang agak protektif mengawasi setiap kegiatanku ternyata bertujuan ke arah yang baik dan beralasan.

Setelah melalui alur cerita orang lain, dan bagaimana kehidupan orang lain berjalan (bukan berarti mencoba mengubah jati diri), pada akhirnya aku memutuskan untuk kembali kepada apa yang pernah kujalani dan kupilih untuk langkah berikutnya.

Bukannya sombong dan membanggakan diri dengan cara yang kujalani, namun setiap manusia memiliki jalan hidup sesuai pilihan masing-masing. Jikalau ada hal-hal yang baik kutemui setelah bergaul dengan mereka, akan kuadopsi untuk perjalanan yang berikutnya.

Aku merasa beruntung dan bersyukur pada apa yang telah Tuhan berikan padaku. Aku akan terus belajar untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi siapapun.

Jakarta, 03 Juni 2018

Total comment

Author

Triana Irsyad

Ada Kekhawatiran

Menjalani kehidupan yang tidak sesuai dengan harapan orangtua dalam artian bukan berada di zona aman (menurut mereka) ada kalanya membuatku merasakan kekhawatiran. Apakah ke depannya ini akan menjadi baik atau sewaktu-waktu kembali jatuh. Aku takut berada di lobang keterpurukan itu (lagi). Aku tidak kuat. Tidak tau juga kepada siapa kan mengadu. Bahkan ketika berada jatuh saat itu, ada kekesalan kepada Tuhan. Merasakan ketidakadilan. Padahal ibadah rasanya cukup dilakukan. Pada akhirnya aku menyimpulkan, imanku belum cukup kuat menerima cobaan. Imanku masih sangat perlu dipertebal.

Aku takut, ketika dalam keadaan jatuh itu semua mata kembali melirik sebelah. Aku malu, aku takut dan hancur.
Aku tidak terlalu terbuka untuk bercerita kegagalan. Takut ditertawakan dan dicemooh. Takut dikatakan "makanya mimpi jangan ketinggian!" (mereka-mereka yang hanya peduli akan hasilnya saja).
Aku takut aku membenci Tuhan dan melupakan kebaikanNya. Aku khawatir akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai norma sebagai bentuk perlawanan atau pergolakan. Aku khawatir tidak sehebat orang di luar sana dalam menghadapi permasalahan hidup yang begitu rumit. Tuhan, jangan ajak aku kembali ke dalam kegagalan dan keterpurukan. Aku akan bersyukur dengan kehidupan sekarang dan akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari ke hari.

Total comment

Author

Triana Irsyad

Rata-rata aku memiliki sahabat yang memiliki karakter penyabar (banget).
Dengan kebawelan yang kumiliki, aku kira tingkat kesabaran mereka memang luar biasa.
Sebagai contoh:
Ketika aku ingin mengetahui tentang "X", atau ingin mendapatkan informasi lebih banyak mengenai "xyz"
Atau menanyakan rute perjalanan.
Mereka dengan detail menjelaskan.
Sempat aku bertanya, "kamu keren tau rute kemanapun. Udah hafal ya?"
"Enggak kok, aku googling." Jawabnya
"Loh iya?"
"Iya"
"Kenapa gak langsung nyuruh aku googling?" Tanyaku lagi
"Kamu kan nanya ke aku, ya aku coba cari"
Dengan mata berbinar-binar aku menatap ekspresi dia yang santai banget...
Unch, unch, aku gak salah pilih sahabat deh (suara hati)

Dan aku mencoba menanyakan hal serupa ke beberapa orang, ketika dia gak tau dia langsung nyuruh "googling aja sih kan udah zaman now"

Perbedaannya nampak kan?

Bukan berarti yang nyuruh aku googling gak jadi sahabat aku. Setidaknya ada poin plus dari mereka yang menyempatkan meluangkan waktu untuk kita bukan? Makin sayang deh.

Total comment

Author

Triana Irsyad

Aku menghargai persahabatan, karena kutau tidak butuh waktu yang sebentar dalam membangun yang demikian.

Hai, selamat malam.
Aku ingin bercerita, kudoakan dahulu semoga kamu dalam keadaan bahagia.

Aku paling senang menanyakan bagaimana pendapat orang-orang yang baru kukenal terhadap diriku.
Ada banyak pendapat. Yang selalu sama kudengar dari mulut mereka adalah aku terlihat tidak terlalu peduli dengan orang yang pertama kukenal.
Peduli padahal, namun mungkin belum terlalu peduli. Sebab aku belum mengenal dan tidak tau bagaimana menunjukkan kepedulian terhadap mereka, takut dibilang sok care.

Ada juga yang bilang, aku agak pemilih dalam berteman, dalam artian terkadang menghindar ketika didekati, atau terlihat tidak peka, atau juga mencari-cari alasan untuk tidak bertemu.
Percayalah, aku bisa merasakan bagaimana tatapan orang ketika berbicara denganku. Salah satunya terlihat ketika ia ingin menjadi bagian terpenting dalam hidupku (sahabat).
Bukannya terlalu pemilih, tapi menyeleksi dalam rentang waktu yang tidak sebentar adalah caraku untuk bisa mengetahui karakter mereka yang sesuai denganku.
Kalau ada yang bertanya mungkin aku gak akan sedetail ini menjawab, tapi kucoba menjelaskan beberapa alasannya di sini:
1. Aku pernah dikecewakan oleh seseorang yang pernah kuanggap sahabat.
Mungkin dia tidak menganggapku sahabat (ok, aku kepedean).
Aku menceritakan hal-hal personalku ke dia, pun sebaliknya. Tapi tiba-tiba dia menjauhiku, menghindar, dan memblokir sosial mediaku tanpa kutau penyebabnya.
Ketika bertemu terlihat biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa (sebelum aku sadar bahwa aku diblokir). Pernah aku menanyakan kenapa aku diblokir? Pesanku hanya dibaca tapi tidak di balas. Setidaknya memberi penjelasan adalah salah satu cara menyelesaikan permasalahan. Dan efeknya aku jadi agak was-was jika berteman dengan seseorang yang berasal dari daerah yang sama dengannya. Maaf, jika aku terlalu naif.
Pada akhirnya aku tau, dia mendekatiku hanya karena penelitiannya agar berjalan lancar. Ok fix. Wassalam

2. Beberapa orang mendekatiku karena alasan jabatan orangtuaku.
Sebenarnya gak masalah (mungkin aku dianggap lebay). Tapi aku tidak merasakan ketulusan jika faktanya demikian.

3. Ada juga karena kondisi finansialku (lagi-lagi faktor orangtua). Aku tidak merasakan ketulusan (2)

4. Karena prestasiku.
Prestasiku belum terlalu banyak, jadi please jangan jadikan alasan untuk mendekatiku. Haha

Tapi aku percaya bahwa setiap manusia pada dasarnya baik dan benar kata temanku, tidak ada salahnya untuk membuka diri terhadap siapa pun. Pada akhirnya yang baik akan bertahan dan yang kurang baik akan mundur teratur.

Terima kasih atas masukannya, semoga kedepannya aku menjadi pribadi yang lebih baik dan akan lebih terbuka untuk menjalin persahabatan dengan siapa pun jua.

*Terkadang alasanku menulis adalah karena tidak bisa menceritakannya langsung secara lisan. Terlalu menyita waktu, terlalu ke-aku-an, dan terlalu melibatkan banyak orang.

Sekian... :)

Total comment

Author

Triana Irsyad

Triana Irsyad menulis di Storial.co

Hallo semua, sudah tau dengan Storial.co? Sebagian besar teman-teman mungkin sudah ada yang tau ya. Buat yang belum tau, aku jelasin dikit. Storial.co adalah Sebuah platform bagi penulis untuk mengunggah ceritanya dalam format buku. Fitur pada Storial memungkinkan penulis untuk menuliskan ceritanya bab per bab. Buat teman-teman yang hobi menulis, fitur ini sangat mudah digunakan dan bagi yang lebih senang membaca juga sama. Pokoknya gak ribetlah. Nah, berhubung searang aku sudah aktif lagi menulis di storial.co, teman-teman bisa mampir untuk membaca tulisan-tulisanku di sana. So, jangan sampe ketinggalan cerita, let's check it out. :)

Berikut adalah link profil Triana Irsyad  di storial.co : https://www.storial.co/profile/tree

Terima kasih sudah berkunjung :)

Total comment

Author

Triana Irsyad

Ruang Terbaikmu, lagu ke-4 Triana Irsyad

Lagu ke-4 berbeda dengan tema lagu sebelumnya yang lebih bernuansa perjuangan, persahabatan, dan keilmuan. Kali ini saya menciptakan lagu berjudul Ruang Terbaikmu, lagu ini menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta dan berharap pasangannya akan menjadi pilihan terakhir dalam hidupnya, sama-sama berjuang untuk masa depan.

Berikut lirik lagu Ruang Terbaikmu:
Wahai cinta
Engkau kebanggaan jiwa
Buatku selalu terpesona
Melihat dirimu begitu sempurna

Cara sikapmu buatku tersipu
Menyadarkan aku tentang rindu
Memberikan ruang terbaikmu

Reff:
Aku ingin menjalani 
Sgala mimpi-mimpi yang terpatri
Hanya kamu
Bersamamu
Kita jalani semua resolusi

Back intro 2
Cara sikapmu buatku tersipu
Menyadarkan aku tentang rindu
Memperlakukanku seperti ratumu
Memberikan ruang terbaikmu

Reff.

Download lagu Ruang Terbaikmu

Total comment

Author

Triana Irsyad

Terima Kasih Sahabat

Selamat siang, sahabat bagiku memiliki peranan yang cukup penting. Aku melihat bagaimana mereka berinteraksi denganku dan bagaimana mereka memberi ruang untukku. Tidak sekedar nyaman dalam perjalanan atau menghabiskan waktu bersama, namun memahami satu sama lain dan pandai menempatkan diri dalam kondisi apapun. Saling mendukung dan mempengaruhi ke arah yang lebih baik. Saling mengingatkan jika ada yang salah melangkah dan memperbaiki diri ke arah positif lainnya.
Terima kasih sahabat, perjuanganku tidak hanya untuk keluargaku, tapi untuk kalian. Sebab aku ingin menjadi sahabat terbaik, membanggakan kalian, dan turut memberi impact pada kalian. Aku mencintai kalian dan mungkin caraku kadang tidak terlihat dan bisa jadi mengecewakan atau membosankan. Tapi percayalah, aku memperhatikan kalian dengan cara-cara terbaik yang kumiliki. Jika aku salah, maafkan ya :)

Selain sahabat aku punya beberapa teman dekat. Gak aku tulis di sini bukan berarti aku gak mencintai kalian. Teman dekatku lebih banyak dari pada sahabat. Perbedaannya mungkin, intensitas waktu berceritaku lebih banyak kepada sahabat. 

Aku tulis lirik lagu yang bisa mewakili suara hatiku, aku mencintai kalian karena Allah.

Lirik lagu Aldi CJR (Terima Kasih Sahabat):

Download lagu
Hariku slalu ada hadirmu
Suka dan duka sudah kita jalani
Tapi waktu berkata kita harus berpisah
Takkan kulupakan kisah kita untuk selamanya

Trima kasih sahabat
Karna kau sahabat terbaik
Ku ingin kita kan bertemu di suatu hari nanti
Simpanlah aku dalam hati

Jangan pernah lupakan aku
Ku ingin kau sehat selalu
Sampai kita kan bertemu lagi

"Sahabat,perpisahan memang tidak dapat kita duga.
Tapi yang perlu kamu tahu, hal terindah yang kau bawa pergi adalah kita pernah bersama, dan  menjadi yang terhebat. Terima kasih  sahabat, selamat menjalani kehidupan yang baru.  Jangan pernah lupakan aku."

Trima kasih sahabat
Karna kau sahabat terbaik
Ku ingin kita kan bertemu di suatu hari nanti
Simpanlah aku dalam hati

Jangan pernah lupakan aku
Ku ingin kau sehat selalu
Sampai kita kan bertemu lagi

Trima kasih sahabat
Karna kau sahabat terbaik
Ku ingin kita kan bertemu di suatu hari nanti
Simpanlah aku dalam hati

Jangan pernah lupakan aku
Ku ingin kau sehat selalu
Sampai kita kan bertemu lagi

Sampai kita kan bertemu lagi

Total comment

Author

Triana Irsyad

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”

Mudah-mudahan kita menjadi hamba Allah yang bisa menjaga hubungan baik, membantu, dan saling mendoakan satu sama lain.
Semoga segala niat baik kita bukan mengharapkan penghargaan, penilaian, dan pandangan dari manusia. Sungguh, jika itu berlaku maka terasa lelah sendiri diri ini.
Perhitungan manusia terlalu logika perhitungan Allah tak terbatas ujungnya. Jangan khawatir hidupmu akan berkekurangan, Allah maha baik. Engkau akan selalu dilebihkan dalam hal yang tak pernah kau bayangkan. Untuk itulah ikhlas harus selalu kita jalankan.

Total comment

Author

Triana Irsyad

Ada sepasang burung saling mencinta
Tidak butuh lama membangun rasa
Namun sang betina terbang entah kemana
Meninggalkan kenangan yang tak terlupa
Ia sempat berpamitan tapi hanya sedikit cerita
Ada yang disembunyikan
Hari-hari lengang
Hingga sang jantan merasa bosan
Membuat-buat cerita agar betina kembali menyapa
Namun entah apa yang betina pikirkan
Tulisan jantan tidak diendapkan
Jantan akhirnya berang
Ia paksa-paksakan menemukan pengganti,
Betina senang
Berpikir akhirnya jantan bisa melupakan
Padahal yang dilakukan betina itu, tidak termaafkan
Jantan selalu setia mengharapkan
Wahai betina, cobalah sedikit peka
Kau tidak tau apa?
Jika jantan pernah jatuh cinta
Ia akan mati-matian menjaga rasa

Total comment

Author

Triana Irsyad

Dapat kiriman. Foto di bawah ini. Thank youuuu. Haha. Setidaknya jadi refleksi diri yang di kala merasa turun banget semangatnya, ternyata ada figura lama yang mengingatkan bahwa setiap diri manusia memiliki kemampuan. Terima kasih FEMA IPB, terima kasih juga sahabat-sahabat kesayangan. Kadang aku tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri. Tapi kalian selalu menguatkan. Dan ini adalah bonus dari lelah-lelah semasa kuliah. Terima kasih Tuhan.

Ps: ini adalah dokumentasi apresiasi FEMA IPB atas prestasi di bidang penelitian gizi dan bidang kepenulisan (puisi)

Total comment

Author

Triana Irsyad

Hallo, assalamualaikum, selamat siang.
Aku ingin bercerita pengalaman kenapa aku bisa mengikuti IPB ART CONTEST.
Sebelumnya aku tidak berniat mengikuti perlombaan ini walaupun pernah melihat pengumuman mengenai lomba ini sebelumnya. Alasanku waktu itu, "hmm se-IPB ya? Banyak penulis dari fakultas lain yang berbakat melebihiku (minder duluan). Tapi beberapa saat menjelang deadline aku dihubungi oleh BEM FEMA (FAkultas Ekologi MAnusia) untuk kesediaan menjadi kontingen FEMA dalam ajang ini. Awalnya aku agak was-was menerima telp dari nomor yang tidak dikenal, berhubung pada masa itu sedang marak penipuan mengatas namakan kampus, dll. Namun, setelah percakapan dan mendengar suara yang menelpon, aku yakin ini bukan penipuan, yang menghubungi benar-benar dari pihak BEM. Aku pun menerima tawaran untuk menjadi kontingen FEMA dalam kategori tulis puisi dan tulis cerpen dan biaya pendaftaran dibiayai (hehe). Well, kenapa enggak. Bersyukur dikasih amanah untuk mewakili fakultas.
Akhirnya waktu yang ditentukan datang juga, waktu itu aku mengumpulkan lebih cepat, bukan karena kepedean dan yakin mengerjakan dengan baik, namun di hari yang bersamaan aku harus berangkat ke puncak karena ditugaskan menjadi panitia acara makrab teman-teman jurusan Ilmu Gizi. Alhamdulillah saat itu aku gak berangkat sendirian, karena ada sahabat setia yang mau menunggu untuk keberangkatan (Nurzakiah Ulfah namanya).
Beberapa hari kemudian aku sempet liat update twitter BEM KM IPB, dan alhamdulillah namaku terpilih menjadi 3 diantara kandidat pemenang untuk kategori tulis puisi. Untuk tulis cerpen namaku tidak masuk (hehe). Gak terlalu berharap jadi pemenang utama sih, masuk 3 besar pun sudah bersyukur, tapi rencana Allah lebih indah, alhamdulillah update-an terbaru puisiku terpilih menjadi pemenang pertama.
Untuk malam pengumuman, aku gak bisa hadir karena 3 hari berturut-turut aku berada di Jakarta untuk mengikuti seminar internasional Pergizi Pangan. Meskipun sempat ke kampus beberapa jam (untuk bertemu dengan bapak pengirim bahan kimia yang tim PKM kami butuhkan), tapi sorenya langsung balik ke Jakarta dan nginap di apartemen Celline selama 3 hari. Makasi Celline sudah berbaik hati.
Akhirnya penyerahan minta diwakilkan. Terima kasih BEM FEMA IPB. O ya, selain itu, pas bulan puasa ada undangan kepada para pemenang dari bapak Arif Satria selaku Dekan Fema (sekarang menjabat sebagai Rektor IPB), untuk berbuka puasa di rumah beliau. Namun, lagi-lagi tidak bisa datang dikarenakan aku sedang berada di Padang. Padahal ingin sekali bersilaturrahmi ke rumah deosen panutanku ini, hehe.
O ya, mungkin teman-teman ingin tau kenapa aku bisa terpilih menjadi kontingen FEMA. well, karena aku pernah memenangkan lomba puisi dan tulis cerpen yang diadakan FEMA beberapa bulan sebelumnya. Waktu itu aku terpilih menjadi pemenang pertama penulisan puisi, dan pemenang kedua penulisan cerpen. Nah, atas pertimbangan itu, mungkin pihak BEM merekomendasikan aku menjadi kontingen mereka. So, bagi teman-teman yang hobi menulis, jangan biarkan kesibukan menjadi alasan untuk membatasi diri berekspresi. InsyaAllah meluruskan niat, bukan untuk dipuji, bukan untuk pembuktian diri. Semata-mata mengharap keridhaan ilahi rabbi.
Salam pulpen!

Total comment

Author

Triana Irsyad

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum
Apakabar kamu?
Masih menjaga hati?
Aku percaya
Pun aku di sini
Rindu ingin bertemu?
Kamu yang menjawabnya
Tapi aku iya
Aku ingin di tahun ini kamu menjemputku
Apa kau sudah siap?
Aku insyaAllah sudah

Aku ingin menjadi rumahmu
Tempat kau pulang di saat kakimu telah jauh dan lelah melangkah
Aku ingin menjadi bidadari surgamu
Peneduh mata dan jiwamu
Aku ingin menjadi setia dan tempat kesetiaanmu
Aku ingin menjadi penyempurna dirimu
Aku ingin kita sama-sama berjalan menuju surganya Allah
Aku ingin kebersamaan kita diridhoi
Bagaimana?
InsyaAllah


Total comment

Author

Triana Irsyad

Aku Ingin Bercerita Puisi Triana Irsyad

Hallo, aku ingin bercerita sesuatu
Ada banyak alasan untuk aku bahagia
Berada disampingmu salah satunya
Ada satu alasan untukku tak bicara
Kau menjauh dan tinggalkanku

Jangan buat aku terbiasa kehilangan
Aku khawatir menimbulkan rindu
Jika aku tak tahan, aku jadi kebal
Jika aku terlalu lama menahan, aku takut lupa perasaan

Ada cara untuk menunjukkan kita bercengkrama
Bisa bersua dan tatap muka
Atau melalui dengar suara
Atau bisa juga hanya melihat potret lama
Tapi hal yang paling kunanti adalah bersua meski tanpa suara
Aku ingin selamanya seperti itu
Tapi kata orang, jika tidak kehilangan kau takkan merasakan pernah memiliki
Terima kasih kehilangan, kau ajarkan aku menghargai kehadiran

Total comment

Author

Triana Irsyad

Profil Singkat Triana Irsyad

Hallo, selamat malam.
Perkenalkan saya Triana Irsyad atau mungkin jika pernah beli buku saya sebelumnya saya menulis nama lengkap saya Tri Oktiana Irsyad.
Sedikit bercerita, saya alumni Institut Pertanian Bogor, jurusan Ilmu Gizi (S1).
Sekarang saya bekerja di salah satu perusahaan makanan dan minuman (alhamdulillah cita-cita saya saat kuliah untuk bekerja di perusahaan f&b tercapai).
Untuk detailnya mungkin tidak saya jabarkan disini, yang pasti kesempatan untuk belajar, meraup ilmu, berkontribusi dan menciptakan inovasi sangat terbuka lebar di perusahaan ini.
Selain kerja senin-sabtu (untuk sabtu setengah hari), saya membuka usaha fashion diantaranya tas,  topi, baju kaos  dengan brand sendiri yaitu TRIOX.CO dan hijab dengan brand Arsyada hijab.
Saya juga menulis buku novel, puisi dan lagu. Tahun 2018 ini insyaAllah saya meluncurkan buku dan lagu baru lagi. Untuk lagu kali ini akan saya bawakan sendiri (biasanya dinyanyikan oleh orang lain). Untuk tema kali ini juga berbeda. Apa temanya?? Kita liat nanti insyaAllah bulan Februari ini dipublikasikan. Hehe.
Untuk buku, rencananya buku puisi berkolaborasi dengan sahabat saya, dan satu lagi novel insyaAllah deadline pertengahan tahun ini.
Kegiatan terbaru saya di sosial media adalah membuat vlog. Kontennya adalah tentang perjalanan, musik,  kepenulisan, dan bisnis. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi orang lain yang melihatnya. Ok, itu saja dulu. O ya, rencana saya yang lainnya adalah ingin membuka usaha kue. Mudah-mudahan Allah memberi jalan. Mungkin jika ada teman-teman yang berminat kita bisa bekerja-sama. Hehe
Bisa hubungi saya lewat email trioktiana@yahoo.co.id
Ditunggu ya, ok selamat malam  bye
Assalamualaikum

Total comment

Author

Triana Irsyad

Selamat siang, Langit
Kali ini aku ingin menyampaikan
Bahwa sejak tadi pagi aku mulai jatuh cinta
Dengan lelaki yang terjaga imannya
Jujur perkataannya
Tampan rupanya

Selamat siang, Langit
Ingin kuceritakan sedikit
Tampan rupanya
Tadi ia mengajakku bicara

Dalam relung-relung doa

Aku tidak merasakan biasa

Siang langit
Sebetulnya aku sudah tidak jatuh cinta sejak lama
Namun, lama aku perhatikannya
Ternyata diam-diam aku menilainya
Dan sekarang padanya aku jatuh cinta

Total comment

Author

Triana Irsyad

Tulisan Lama Triana Irsyad

Aku menemukan tulisan ini di ruang kataku. Aku lupa menulis ini kapan. Ketika membacanya aku geli sendiri. Masa lalu oh masa lalu. Berikut coretan kataku:

Aku sayang sama kamu, melebihi diriku sendiri. Kenapa rasa cinta ini berlebih-lebihan? Terkadang aku malas untuk jatuh cinta, sebab rasa sakit akibat jatuh itu membuatku lemah. Aku takut jatuh cinta, sebab aku tak ingin merasa kecewa dalam bentuk yang sama. Tapi ketika aku jatuh cinta semua perasaanku menjadi hidup. Bisa tertawa sendiri dan bahagia tanpa mesti kau ada di sini. Tapi ketika hal sebaliknya terjadi, aku merasa tak ingin menjumpaimu lagi. Tapi tetap, cinta itu takkan bisa pergi secepat datangnya rasa yang pernah kau tinggali, di saat pertemuan itu terjadi. Kamu tau aku jatuh cinta kepada siapa? Dia? Bukan, tentu bukan dia. Tapi kamu cinta. Kamu yang telah berhasil membuatku jatuh cinta berkali-kali, jatuh, bangkit lagi, jatuh bangkit lagi. Begitu terus-menerus. Tapi aku tidak pernah kapok. Dan sekarang aku merasa bodoh. Bodoh, tetapi tetap jatuh cinta dengan orang yang telah berhasil membuatku bodoh. I love you cinta

Total comment

Author

Triana Irsyad

Kamu akan pergi?
Kemana?
Jangan jauh-jauh
Karena jarak akan melahirkan rindu
Waktu melahirkan gulana
Tak berjumpa melahirkan nestapa
Aku khawatir kamu tidak akan kuat
Pun aku.

Kamu akan pergi?
Kapan akan kembali?
Lama pergi menjadi tidak akan baik lagi
Pulanglah cepat
Aku tidak kuat
Walau menunggu hanya sesaat

Total comment

Author

Triana Irsyad

Dongeng Kita oleh Triana Irsyad

Selamat malam
Adakah yang mau mendongeng untukku?
Sebelum tidur aku ingin mengkhayal dulu
Jika tidak aku memperbanyak doa,
Biar Tuhan yang bercerita

Adakah yang ingin kudongengkan?
Belum ada?
Baiklah, aku coba dahulu
Biar kelak kau datang
Aku fasih untuk melagukan
Sebab Tuhan telah tunjukkan cara terpendam

Adakah yang ingin berdongeng bersama?
Belum datang?
Aku siap belajar bersama
Biar jika nanti kita berdua
Sama-sama bercerita tentang tua

Adakah dongeng terbaik diantara semua?Dongeng yang pernah kita baca berdua
Apa tentang kita?
Cerita mana?
Bagian pertama
Sisi manis perjalanan kita
Dan penutup hingga senja

Jakarta, 06 Februari 2018
Malam dimana aku sudah sangat merindukanmu

Total comment

Author

Triana Irsyad

Puisi Berjalan Triana Irsyad

Sepagi ini aku berlari
Kokok ayam belum terdengar
Aku jelajah bumi
Seperti mentari yang berkelik tak bosan berlayar
Sebab hidupku sebuah pergerakan

Tersungkur dan berdiri tak ada beda
Asal sampai semua tak terasa
Mataku terbangun atau terpejam
Selalu bicara, bahwa ada sorak gembira di seberang sana

Ada hal baru
Menanti kedatangan bayang
Dan jelmaan suara bahagia dari atap sana
Memanggil
Seakan mimpimu mimpiku, tak pernah padam sekali pun

Berjalanlah, seakan jalan ini mulus tak bertepi
Berlarilah seakan bangun tidurmu ada siaga dan tawa
Melompatlah, seakan sepatu baru selalu kaupunyai

Tertawa dan cerialah menyambut pagi yang baru

Total comment

Author

Triana Irsyad

Aku menemukan tulisan ini di ruang kataku. Aku lupa menulis ini kapan. Ketika membacanya aku geli sendiri. Masa lalu oh masa lalu. Berikut coretan kataku:

Aku sayang sama kamu, melebihi diriku sendiri. Kenapa rasa cinta ini berlebih-lebihan? Terkadang aku malas untuk jatuh cinta, sebab rasa sakit akibat jatuh itu membuatku lemah. Aku takut jatuh cinta, sebab aku tak ingin merasa kecewa dalam bentuk yang sama. Tapi ketika aku jatuh cinta semua perasaanku menjadi hidup. Bisa tertawa sendiri dan bahagia tanpa mesti kau ada di sini. Tapi ketika hal sebaliknya terjadi, aku merasa tak ingin menjumpaimu lagi. Tapi tetap, cinta itu takkan bisa pergi secepat datangnya rasa yang pernah kau tinggali, di saat pertemuan itu terjadi. Kamu tau aku jatuh cinta kepada siapa? Dia? Bukan, tentu bukan dia. Tapi kamu cinta. Kamu yang telah berhasil membuatku jatuh cinta berkali-kali, jatuh, bangkit lagi, jatuh bangkit lagi. Begitu terus-menerus. Tapi aku tidak pernah kapok. Dan sekarang aku merasa bodoh. Bodoh, tetapi tetap jatuh cinta dengan orang yang telah berhasil membuatku bodoh. I love you cinta

Total comment

Author

Triana Irsyad

Mungkin telah ribuan kali aku ke sini (agak lebay memang, wkwk)
Menjumpai seakan menjadi pertemuan pertama
Selalu begitu
Terus-menerus
Bahkan hingga waktu terasa tak lagi terurus
Sampai aku kurus (oke, part ini harus dihilangkan)

Yang kujumpai adalah ketiadaan, tapi terasa bahwa kau nyata
Sebab suara angin menjadi saksi bisunya
Kali pertama kutemukan sepaket surat kaleng
diantara batu karang yang bergandeng
(Aku gak bakal ngelanjutin dengan kata-kata “nasi padang pake dendeng” kok, tenang)

Aku melihat pesanmu terhempas
Yang berbicara tentang masa yang takkan terlepas
Masa dimana kita tertawa bebas
Dengan jemari yang terlingkar emas
Ombak selalu berhasil membuatku jatuh cinta berkali-kali
Apa kau melakukan hal serupa nanti?

Surga Dunia, 02 Februari 2018

Thankyuuuh sudah meluangkan waktu untuk membaca monolog lelebay-an ini

Total comment

Author

Triana Irsyad

Kenapa harus ada pertemuan jika pada akhirnya akan ada perpisahan?

Aku tidak ingin menjadi orang yang pergi atau orang yang ditinggalkan. Jika dipaksa memilih, aku ingin menjadi bagian yang pergi. Seperti daun kering yang lebih dahulu jatuh, pergi meninggalkan dedaunan lainnya.

Kenapa semakin ke sini aku dituntut untuk terbiasa berpisah? Lama-lama ada kekhawatiran, rasa kehilangan tidak akan muncul lagi karena sudah terbiasa ditinggal dan meninggalkan.

Perpisahan adalah momok yang menakutkan. Apalagi bagi dua manusia yang mencinta, mengasihi sebagai saudara, maupun pasangan jiwa.

Ah, aku membenci perpisahan. Karena begitu menyakitkan dan berpura-pura tegar padahal rapuh dan tak sanggup menahan.

Aku betul-betul membenci pertemuan jika pada akhirnya ketika aku mulai jatuh cinta, yang ada hanya kenangan dalam bentuk cerita lama. Apa aku jatuh cinta? Dan tak ingin siapa-siapa merusaknya? Termasuk perpisahan itu sendiri?

Cinta adalah saat aku lupa duniaku. Yang terpikir adalah bahagia bersamanya dan membangun mimpiku untuknya. Aku melupakan hobi, keanehan yang kumiliki. Dan ketika saat itu datang, perpisahan mengantarkanku kembali kepada kesendirian. Aku jatuh cinta lagi pada hobi dan khayalan. Aku mulai sibuk kembali dengan duniaku. Ah, dunia seakan dua jalan. Bahagia dengan pertemuan atau bahagia dengan keanehan dan kesendirian.

Aku lebih baik memilih poin kedua.

Total comment

Author

Triana Irsyad

Ada beragam warna  di masa lalu

Merah, hitam, putih, dan pelangi

Kuhitung warna yang pernah terlewati

Tapi baru beberapa yang bernostalgia

Aku mendekapnya

Benar-benar dalam dan menikmati setiap kedekatannya

Rindu ini datang mengetuk

Setiap waktu ia menyebrangi jalananku

Mengacak waktuku dalam melaju

Keberadaan sementara

Dan membuat lupa

Aku rindu masa lalu

Terutama waktu yang pernah kulewati

Bersama kamu

Jakarta, 24 November 2017

Total comment

Author

Triana Irsyad

Setiap yang kucintai adalah pertemuan
Ia ajarkan bagaimana rasa menyatu di kemudian
Dalam rentang yang berjalan
Terkadang tak bisa tersadari apakah masih menginginkan atau sudah ingin tinggalkan

Setiap pertemuan adalah kekhawatiran
Sepanjang apakah jalan kita di perputaran waktu
Apa kau pernah bertanya?
Terkadang aku tak menampakkan
Tetapi aku merasakan

Ada jarak yang ternyata dekat, di wajah kita ada mata, mulut dan hati
Ketiganya selalu menuturkan prasangka yang tak terduga
Mengenai seberapa lama kah saling lihat, sapa, dan bercengkramanya hati kita

Terkadang aku senang menyalahkan waktu, menyalahkan tempat
Padahal tanpa keduanya takkan ada rasa kehadiran dan menghargai setiap pertemuan yang pernah terlahir
Terima kasih waktu, terima kasih tempat
Kau selalu menjadi alasan kenapa aku menduga bahwa aku dan mereka tak pernah selalu bersama

Jakarta, 26 Januari 2018

Total comment

Author

Triana Irsyad

Apakah tempat bisa memastikan kesuksesan sesorang?
Hingga sekarang aku masih saja galau mengenai tempat yang akan aku tinggali dalam waktu lama. Apakah Padang dan sekitarnya, atau Jabodetabek? Belahan Indonesia yang mana?
Apakah tempat bisa menentukan kesempatan yang kita dapatkan ?
Lebih besar mana kesempatan di Padang atau di Jakarta?
Sepengetahuanku, Jakarta dan sekitarnya memberikan kesempatan lebih. Aku bisa menemukan otang-orang yang aku butuhkan di sini, untuk menjadi sahabat, kawan dan relasi, bahkan juga seorang guru.
Apakah tempat bisa menentukan akan kayakah seseorang atau tidak?
Seperti teori berbanding lurus, jika kesempatan yang didapatkan lebih besar insyaAllah upaya untuk meningkatkan perekonomian juga akan terealisasi.
Apakah tempat bisa menentukan keluasan wawasan seseorang?
Bisa jadi. Di Jakarta ini akses transportasi sangat mendukung. Kita akan bisa sampai ke tempat yang dituju tanpa mesti memiliki kendaraan pribadi. Ada banyak tempat penunjang untuk meningkatkan wawasan kita. Jika di Padang mungkin juga ada, tapi bisa dikatakan sedikit. Lebih banyak sarana untuk menghibur diri. Namun seiring perkembangnya zaman, sebenarnya dengan internet kita bisa pergi kemana saja yang kita suka. Tapi apakah ketidaknyataan lebih menggembirakan daripada sebaliknya?

Baik, kenapa muncul pertanyaan seperti ini?
Berawal dari kekhawatiran orangtua. Khawatir, apakah anaknya kelak akan mendapatkan fasilitas yang baik? Minimal seperti apa yang pernah mereka berikan. Apakah anaknya bisa terjamin perekonomiannya? Apakah anaknya bisa beradaptasi dengan lingkungan yang sangat beragam? Apakah anaknya mampu berkompetisi dengan yang lain? Apakah anaknya bisa makan? Apakah anaknya bisa berhasil?

Dipikiran orangtuaku yang aku tangkap dari nasehat mereka adalah, lebih baik di kampung halaman, jikapun tidak bekerja nanti akan ada cadangan yang bisa digunakan untuk makan. Akan ada yang bisa dikelola (sawah keluarga misalnya).
Aku sangat menghargai pemikiran mereka. Sekarang aku menilai dari sisi pandangku. Aku percaya, dimana pun berada, Tuhan selalu sama. Namun untuk kesempatan tentu akan berbeda.
Aku percaya, setiap anak memiliki kemampuan terbaik dari dalam diri mereka. Dia mampu beradaptasi dan berkompetisi.
Aku menggambarkan diriku seperti air.
Aku memposisikan kampung halamanku adalah gelas, sedang sungai adalah adalah jakarta dan sekitarnya.
Jika air berada dalam gelas terlalu lama maka ia akan berlumut. Namun jika air itu bergerak melakukan perjalanan di sepanjang sungai, maka ia takkan berlumut. Hal ini analogi dari bentuk diri kita. Jika bergerak, akan banyak yang terlewati, tantangan dan pelajaran berharga, namun jika tidak mendapat tantangan, pikiran kita tidak terpancing untuk menjadi kreatif, dan lama-lama akan kaku.
Di Jakarta hidup tidak semudah seperti kampung halaman. Kita tidak hanya dituntut untuk berpikir cerdas, tapi juga harus kreatif dan inovatif. Saingan kita sangat banyak. Yang berdiam di tempat akan tertinggal jauh. Sedang mereka yang terbaik akan mengerjakan apapun dengan sungguh-sungguh. Bukan karena faktor ingin mendapat penghargaan, tapi budayalah yang membentuk karakter kepribadian mereka seperti itu, dan secara tidak langsung akan membuat kita mendorong melakukan hal serupa agar tidak menjadi manusia yang biasa dan tertinggal. Sehingga akan menjadikan diri kita terbiasa mengasah kemampuan yang diberikan Tuhan untuk kita.
Kita dituntut untuk bertahan dalam kondisi apapun. Dan aku pernah mendapat motivasi, jika kita berada di keluarga kurang mapan, dan kita mencoba untuk keluar dari tempat itu ada dua kemungkinan:
1. Kita akan sukses
2. Jika gagal kembali ke keadaan kurang mapan.
Jika kita berada di keluarga yang cukup mapan maka ada dua kemungkinan juga
1. Kita bisa sukses melebihi kemapanan keluarga kita
2. Jika gagal kita bisa balik ke posisi aman kita.
Jadi karena merasa tertantang, aku mencoba keluar dari zona nyaman. Mudah-mudah dengan niat yang baik untuk membahagiakan dan membuat bangga orangtua, keluarga, dan sahabat, insyaAllah apa yang aku impikan segera menjadi kenyataan. Aamiin.
O ya, setiap orang berbeda persepsinya. Tulisan ini pendapatku pribadi berdasarkan pengalaman yang masih dangkal dan pengetahuan yang masih terbatas. Bisa jadi setahun, dua tahun, atau beberapa tahun kemudian persepsiku menjadi sebaliknya.
Untuk teman-teman, referensi bisa ditambah darimana pun. Selamat menempuh perjalanan masing-masing dan bermimpi besarlah!

Total comment

Author

Triana Irsyad