Formulir Kontak

 

Tak Sekedar Teman, Tapi Saudara


Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawanImam syafi’i

Dulu sebelum pergi merantau aku belum terlalu akrab dengan quote ini. Belum merasakan kali ya. Setelah diberi kesempatan untuk melanjutkan studi dipulau jawa, perlahan-lahan bisa memaknai kalimat di atas.
Di kabupaten bogor, dramaga aku tinggal. Berstatus sebagai mahasiswi gizi Institut Pertanian Bogor. Di sinilah aku merasakan perubahan yang cukup drastis. Dari yang dulunya setiap minggu malas ikut kegiatan dan lebih memilih untuk pulang kampung karena jarak Padang dan Pariaman cukup dekat. Sekarang malah sebaliknya, aku memilih untuk ikut kegiatan agar tidak teringat kampung halaman, karena hanya bisa pulang kampung tiap libur semester.
Bertemu dengan wajah-wajah baru dan  bisa dipastikan memiliki karakter yang berbeda yang dipengaruhi budaya daerahnya, aku perlahan mulai belajar untuk beradaptasi di daerah yang baru. Dari kondisi cuaca yang juga cukup berbeda, karena di bogor hampir tiap hari diguyur hujan.
Awal cerita, sewaktu mendaftar ulang aku bertemu dengan anak-anak diploma IPB yang melanjutkan kuliah di jurusan yang sama denganku. Salah satunya adalah Nurzakiah Ulfah, akrab disapa Zakiah. Seiring berjalannya waktu (ceileh), kami pun menjadi sahabat. Kami sering mengikuti kegiatan di luar bareng-bareng. Kegiatan yang awalnya bareng adalah Uni Konservasi Fauna. Lalu Zakia ngajakin untuk ikut bakti sosial di Penggeleseran, Kabupaten Bogor. Desanya cukup terpencil dan sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat, track-nya lumayan berat.
Nah, siapa sangka, dari perjalanan yang berlangsung selama 2 hari itu membuat aku menemukan keluarga baru selain Zakia. Mereka adalah....trererereng kak Endrik Sugiyanto dan Adam Prabowo. Dari namanya seperti nama orang jawa ya? Eits, Kak Endrik bukan loh, asli Lampung. Hehe
            Dari kegiatan bakti sosial alhamdulillah silaturrahmi kami tetap berjalan sampai sekarang. Awal silaturrahmi setelah baksos adalah kita makan bareng, karaoke-an bareng. Beuh, suara mereka kece-kece. Gak salah berarti kita bikin video buat ngucapin happy birthday ke Zakia sambil membawakan lagu Ten 2 Five “happy birthday”.
            Selain karaoke-an kita juga beberapa kali nonton film, dan bulan kemaren diajakin kak Endrik ke Mesjid Istiqlal, setelah itu nonton Everest. Ceritanya kami tuh berjiwa petualang, makanya nonton yang begituan. Etaunya, film-nya kurang greget. Ya sudahlah ya, yang penting kan kebersamaan, eeeaaa :p
Nah, aku kenalin satu-satu ya karakter mereka menurut pengamatan aku:
Zakia: baiknya luar biasa, gak salah dapat nominasi AJ Award sebagai kategori yang Ter-baik. Awal-awal kenal agak cuek gitu, tapi kalo udah kenal orangnya peduli banget ke sahabatnya. Zakia ini suka banget naik gunung dan kalo dia ngajakin mendaki bareng biasanya aku minta daftar list yang perlu dibawa, soalnya aku jarang naik gunung dan takut lupa barang-barang yang diperlukan. Kalo minta ditemenin langsung bilang OK. Easy going banget. Kadang walau rada padat pun jadwal kuliahnya, selalu disempet-sempetin buat nemenin. Kalo curhat enak banget, keibuan, suka menolong. Suka nyubit aku, gak tau kadang tiba-tiba nyubit. Mungkin aku ngegemesin kali ya, haha. Ngomongnya lembut banget, keliatan sundanya. Dia banyak yang suka (hahah). Ssst. Rahasia.
Kak Endrik : baik, pola pikirnya dewasa, demokratis (kalo pas jalan bareng, mau kemananya suka nanya-nanya pendapat kita dulu), kalo jalan bareng berempat udah berasa kayak jalan sama kakak aja. Jago desain dan buat web, ya iyalah anak Ilkom. Udah gak diragukan lagi. Anak Lampung dan sibungsu. Dududuh, kasian gak punya adik, Hihi. Dulu kak Endrik diplomanya di lampung lalu melanjutkan studi S1 di IPB. Kak Endrik suka ngirim video, info-info serius maupun yg gak, di grup wa. Suka aku repotin buat nanya-nanya tentang web, bikinin desain poster, pin, stiker, banner, lalalalla, maafin ya kak, hehe. Apalagi ya? Itu dulu ding.
Adam: anaknya kalem banget, haha, kirain orangnya serius, ternyata bisa ngelawak juga. Jago ngaji, taunya pas baksos itu. Anak Ilkom juga. Ceritanya junior kak Endrik. Ospek kak, ospek, haha. Suka rekam lagu bareng kak Endrik (waktu itu diputerin lagu cover mereka). Ada 4 lagu kalo gak salah. Tiap mulai nyanyi ada petatah-petihnya dulu, “lagu ini buat kak Zakia dan kak Tri, blablabla,” haha, lucu deh pokoknya. Adam asli Kebumen. Anak bungsu juga. FYI, sekarang adam pake kacamata. Haha, Cuma ngasih tau aja sih. Udah kayak adik sendiri.
Mereka bertiga udah berasa seperti saudara, bentar lagi kita bakal misah-misah. semoga silaturrahmi kita tetap terjaga ya, kak Endrik, Zakia, Adam. Aamiin
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawanImam syafi’i

Total comment

Author

Triana Irsyad

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply