Formulir Kontak

 

Puisi-Puisi Tri Oktiana dalam buku Bingkisan Perjalanan (part 5)



¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Jejak Merlion Park
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


bertahun sudah kubaringkan khayalku di sini
dalam hembusan nafas-nafas kejutan dan kenyataan
pada iring-iringan tawa dan perjumpaan
sungguh indah untuk sebuah bingkisan perjalanan
bahagiaku kini terasa bukan abstrak
aku hadir Merlion Park,
aku nyata mendampingimu

di setiap sudut aku membenamkan sejuta tawa
ketemukan wajah-wajah baru
dengan berita-berita asing
tatapan kosong salam penyambutan
ribut seperti yang kurasakan
aku sudah di sini sedari tadi
tersenyum untuk sebuah bingkisan
bingkai mendatang yang ingin terulang

Singapura, Desember 2008





¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Jerami Tua
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


jerami tua terbakar
menghilang dari pandangan
lekas terkias
tersimpan dalam coretan

diolesi cairan bening
menambah bukti,
jerami tua menarik inspirasi

lengan menggapai
tertoreh merah saga
sekilat petir diasingkan
agar jadi kenangan

Pariaman, 2008








¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Jogjakarta Akankah Terulang?
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


udara baru, membelaiku
canggung aku di sebuah kota
harmoni terasa berbeda adanya
hiruk pikuk kota bergeming di sudut mata
inilah Jogja, Jogjakarta
banyak tersimpan cerita di balik figura lama

ingat aku akan tempat bernuansa: Malioboro, Borobudur, Keraton, Rumah Sakit Sardjito
juga becak romantis yang kutunggangi berkeliling di bangunan tua
Jogjakarta, aku rasakan damai di hamparan cindera mata
lamaku terbilang sebentar
esok kukecup dinding selamat tinggal, di sejenak perjumpaan
Jogjakarta, akankah terulang?

Jogjakarta, 22 November 2011





¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Kami Bersaudara Satu Jiwa
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


sembilan belas delapan enam,
ruh yang ditiupkan memasuki usia 4 bulan
telah turun ke dunia baru masuk bulan kesembilan
mengeak di sebuah pondokan sederhana
dua bibir keturunan adam dan hawa tersenyum bahagia,
nenek, kakek, juga mamak* dan ante-ante**
ia diayun kehangatan keluarga

setahun sudah, berlalu
Nailul Husna dianugrahi adik kecil
Rifka Laina yang sama lucu dan cantiknya
dan berselang waktu empat tahun
tiba saatnya aku dibelai nyata
sudah bertiga kami ada,
hampir sama intervalnya
empat tahun lagi aku akan bermain bersama adik kecil
di hari kemerdekaan Indonesia emas
kami sekeluarga dan Indonesia merayakan ulang tahun
Ulthri Aurora, Ulthri Ulang TaHun Republik Indonesia
Kami bersaudara satu jiwa

Pariaman, 2012
*Paman    **Tante

¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Kebersamaan di Tengah Api Unggun
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
:Mengenang Malam Kemah Bakti Masyarakat 2011


menjelang datangnya shubuh yang sejuk
aku menggigil diselimuti angin malam
beralaskan tikar dan atap segitiga
kita menyusun diri bak kemasan
ransel kita menyatu pada ruang kecil ini
esok kembali dengan segenap aktivitas menanti
dan malamnya kita bernyanyi
berpegangan tangan di gundukan api yang menyapa
saling cerita masa indah
sekali-kali tepuk tangan gemuruh,  ada juga tepukan marah pada nyamuk
mereka kira kita onggokan darah segar
tapi abaikan saja, kebersamaan kita yang utama
sebuah kemesraan yang esok akan kita kenang
malam ini kita berdamai dengan perut
minum kopi panas dan tubuh berbalut jaket lembut
kita berdendang, syair malam pada kunang-kunang

Padang, 07 April 2012




¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Kerikil
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


oh,  Tuhan
kenapa tiap kali melangkah
batu kerikil terhampar di tengah jalan
lumpur yang tercecer seakan menenggelamkan
bintang-bintang yang hendak kutaburkan,
menghilang ditengah kegelapan malam
oh, Tuhan
apakah ini pertanda adanya keputus asaan?
Tuhan
berilah aku secercah harapan
untuk menggapai cahaya yang pernah hilang

Pariaman, 2008










¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Ketika Aku Jatuh Cinta
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


ketika aku jatuh cinta,

terdengar energi-energi menjalar tak beraturan
berani atau tidak menahan lidah untuk berucap
gemetar keping-keping kerinduan untuk berlagu
selepas hujan bukan lagi sepi, semangat menyambut datang pelangi
menerawang mata bundarku entah kemana
embun di pagi buta kukumpulkan untuk menyegarkan dunia pagi
kicauan burung seolah mendengar ‘kau bersajak
dan ia sampaikan salam padaku

Padang, 27 Februari 2012









¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Ketika
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


ketika seseorang menghampiri
aku bertanya siapa dia
ketika dia bertindak
aku bertanya sedang apa dia
ketika dia bertingkah
aku bertanya mengapa dia
ketika dia berlalu pergi
aku bertanya kemana dia
ketika dia tak terlihat
aku bertanya kapan dia kembali
dia yang hadir
dan pergi sesuka hati

Pariaman, 2006









¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Kisah-Kasih
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


saat kau merenta, pesakitan
aku takkan tinggal diam
saat matamu berkaca-kaca
hatiku merangkul kesedihan
butuh ia kesabaran, akan berbuah abadi
tak lekang karena hempasan
indahnya harapan
lentera datang
hapus lembaran demi lembaran
dan bila mentariku datang menjelma
kasihkupun mulai bergema

Pariaman, 2008










¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Kunang-Kunang Pengobat Rindu
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


puisi rinduku, mengantarkan kesepian malam ini
dingin menghampiri dan mulai menggelitik
ramainya klakson oto tidak merubah kesunyianku
aku merasa sendiri, di tengah malam yang dingin
andaikan saja, beribu kunang -kunang
datang menemani, memainkan nada-nada kebersamaan
mengundang senyum dan kehangatan
kerlip anggun sang kunang-kunang
mengobati sendiri, tidak sunyi

Pariaman, 31 Maret 2012












¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Langkah Kecil
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


pagi ini kuhirup perjalanan singkat
matahari-Mu menjadi saksi
aku bersyukur bisa menghisap panas pagi

langkah kecilku,
esok menjadi alur perjalanan
semoga langkah-langkah ini
mengantar ke jalanan besar

matahari semakin tegak di pelataran langit
hingga saat ini masih berdiri aku
bersyukur, langkah kecil ini semakin berarti

Poltekkes Kemenkes, Juli 2012









¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Langkah
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


lubang hitam menghampiriku
ruang kelam tanpa batas
aku tertarik tanpa kusadari
kuterawang dengan tatapan mata tajam
sulit untuk kupahami maksud dari semua ini
aku meniti perjalanan
tanpa arah dan tujuan
aku bingung
kapan dapat kugapai titik terang
lama waktu berjalan
aku masih melakukan perjalanan
lelahpun perlahan datang
kucoba menghampiri sebuah peristirahatan
namun tak jua datang

Padang,  2006







¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤
Layu Berganti Mekar
¤═════¤۩ஜஜ۩¤═════¤


adanya penyesalan
membuang bunga-bunga harapan
layu di tengah padang
berhujan di tengah malam

jarum jam menyadarkan
akan berguru pada waktu
menanam benih-benih kehidupan
menyiram dengan pupuk harapan

dengan tak ada waktu yang terbuang
iapun berjalan
tiba di suatu pemberhentian
untuk memetik bunga-bunga yang mekar

Padang,  2008


Total comment

Author

Triana Irsyad

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply