“Seperti
cornetto disk chocolate yang menyegarkan tenggorokan kering tersiram mentari.
Kamu menyegarkan kehidupanku.” Ucapnya halus.
Tapi semua perjalanan tentang aku
dan dia bagai terbakar ketika aku melihatnya membawa seorang cewek ke sebuah
toko bunga, begitu akrab dan sangat dekat. Aku menangis dalam hati. Mungkin
akan mudah memaafkan jika Steefan lupa dengan ulang tahunku hari ini. Tapi akan
sulit aku memaafkan bila Steefan jalan
dengan cewek lain.
Aku duduk di kursi taman yang
menjadi saksi pertemuanku selama ini dan membenamkan wajah di kedua tangan, menumpahkan
rasa sesak dalam sebentuk air mata.
Seseorang datang menghampiri. Aku mengangkat wajah. Senyuman
tulus yang selalu menghiasi bibirnya. Tak tau apa maksud dari kedatangannya.
Aku mengelap airmata yang sudah terlanjur jatuh dan membisu.
“Aku minta maaf. Aku gak bermaksud
bikin kamu sedih, ” ia berucap.
Setelah dua kali ia berkata maaf, aku
mengangkat wajah ke arahnya lagi, dan dia memberikan sesuatu yang membuatku
luluh. Sekuntum cornetto disk chocolate (cornetto
yang sengaja disusun dalam plastik pebungkus bunga). Tangisan yang masih
tersisa menjadi terlihat aneh dengan senyuman yang muncul di bibirku.
Kecemburuanku yang berlebihan adalah
sebuah kesalahan. Steefan membuat kejutan dengan meminta tolong kepada
sepupunya untuk memilihkan wadah bunga yang tampak elegan ketika dipadukan
dengan cornetto disk chocolate. I
love him!