Di Batas
Berikan
sisa batang yang pernah hidup dan menghidupkan kita
Pada
air yang kemarin masih mencari-cari kekasih sejati
Adapun
katak bercengkrama dengan angin melepas penat dan duka
Melipat
lelah yang mendekap
Berdirilah
lautku menyapamu siang itu
sepasang
mata saling mendelik, serupa angsa siang kemarin
Di
remah-remah itu ditemukan daun-daun layu
Di
lubuk harapan, sisa-sisa remah senja
yang
mengubur mimpinya di tengah pemakaman terbuka
Hujan
entah kapan menyapa kemaraumu
Ada
pun waktu selalu datang mengejutkanmu tiada bosan-bosannya
Datanglah
siang itu menjemput pagimu
Mengantar
kabar yang belum siap kau jumpai
Lalu?
Di
batas waktu, jalan dan ruang
Semuanya
akan datang mengadu
Bogor, 25 Februari 2015
Puisi
dan Lupa
aku takut, kelak ketika tuaku datang
mendadak aku lupa cara berpuisi
takut lupaku merenggut kataku
lupa cara menulis tentang angin yang bersahaja
bagaimana menangis bersamanya
takut jiwaku merenggang padanya
lupa aku pada rupa kata
bagaimana tersenyum dan menyembunyikan segalanya
aku khawatir, ketika tuaku datang...
aku menulis
sebelum lupa datang menjemput tuaku
sebelum lupa tak sanggup lagi kulawan
dan sebelum lupa menenggelamkan ingatanku padanya
puisi ajarkan aku bergelut dengan semesta dan hidup
sepanjang masa
Bogor, 26 Februari 2015