Formulir Kontak

 

Gimana perasaannya berhadapan dengan KTI??



Hai readers, katanya kalo udah jadi mahasiswa tingkat akhir itu rasanya gimanaaaaa gitu, hehe. Katanya lagi stressnya luar biasa banget. Jadi perasaanku mau masuk semester akhir itu belum apa-apa udah takut duluan dikarenakan paradigma buruk yang udah terbungkus di benakku. Setelah melewati masa-masa itu semua perasaan campur aduk.  Senang, cemas, takut, khawatir dan stress bercampur jadi satu. Benar-benar menegangkan. Tapi setelah melewati dengan pengendalian perasaan yang cukup baik maka hal itu insyaallah bisa terlewati dengan hasil yang baik pula.
Hmm, jadi readers apapun yang akan kita hadapi manajemen waktulah yang menjadi poin utama. Waktu untuk membaca buku-buku yang berhubungan dengan topik yang kita angkat, waktu untuk membuat poin-poin yang sesuai dengan ketentuan, waktu untuk  ke perpustakaan menambah referensi kita, waktu untuk menghadapi mata kuliah yang lagi jalan jangan sampai  malah karena fokus sama KTI pelajaran yang seharusnya nilai baik malah anjlok.
Waktu untuk konsultasi sama pembimbing juga harus di perhatikan karena itu akan sangat membantu. Pembimbing itu ibarat apa ya? Kalo menurut aku pembimbing itu ibarat tour guide yang menguasai tempat yang kita kunjungi. Maksudnya pembimbing itu mengarahkan ke mana kita akan melangkah atau tahap-tahap apa yang  akan kita langkahi berikutnya sekaligus memeriksa hasil tulisan kita kalau-kalau isinya belum singkron. Pokoknya pembimbing itu menurut aku peranannya penting banget. Tapi intinya pada diri kita sendiri sih, kalau kita cuek sama KTI kita maka hasilnya gak akan selesai meskipun kita dapat pembimbing yang luar biasa pedulinya terhadap keberhasilan kita. Selain itu menjaga kesehatan juga penting loh readers, tidak sedikit  mahasiswa tingkat akhir sering bergadang dan telat makan. Itu malah akan memicu timbulnya penyakit , kalau sakit masih mampu gak kita berlama-lama di depan buku dan laptop? Gak kan? So, keep your health. Serta berdo’alah, setiap usaha yang dilakukan harus di iringi dengan do’a karena bila tidak hasilnya akan sia-sia. Setuju gak? Ok, sampai disini dulu ya. Tunggu postingan aku yang berikutnya.

Total comment

Author

Triana Irsyad

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply