Formulir Kontak

 

Gulai Sumpadeh Ayam Mama Yus Menu Sahur Hari Pertama



Ini kali pertamanya aku menyambut awal Bulan Ramadhan jauh dari keluarga. Ternyata begini rasanya, sepi di kota yang ramai. Dulu pada saat awal kuliah, sering aku melihat status teman-teman yang merantau “galau” karena sahur tidak berbarengan dengan keluarga mereka. Kini adalah giliranku merasakan sepi dan kerinduan.
Aku rindu saat di bangunkan ketika sahur. Walaupun aku sedikit bandel dan mama harus berkali-kali kembali ke kamarku untuk membangunkanku. Tapi disini aku harus mempersiapkan bunyi alarm hp agar aku tidak ketiduran.
Menu sahur kali ini adalah sumpadeh ayam buatan mama Yus. Mama Yus adalah seorang warga Sungai Tarab II (Batu Sangka) yang membantu kami mencarikan kos-kosan. Mama Yus berdagang di samping puskesmas tempat kami PKL. Tiap kali istirahat kami sering nongkrong di kedai mama Yus. Mama begitu ramah dan baik kepada kami, mungkin beliau juga merasakan bagaimana anaknya yang jauh dari orangtua. Tidak jarang tiap kali kami belanja diberikan keringanan berupa potongan harga.
“Kalo begini apa mama Yus ada dapat keuntungan penjualan?” ucap kami setelah berlalu dari kedai mama Yus
Tapi cukup sulit menolak pemberian Mama Yus. Karena beliau berkata,” Mama gak suka kalo kalian menolak, anggap saja mama ini mama kalian juga.” Terharu kami mendengarnya.
“ Nanti sore main ke rumah mama ya, ada gulai buat sahur kalian.” Ajak mama
Kami senang dan mengangguk. Kami disini dapat kelompok  yang berjumlah 3 orang yaitu aku, Yessi Nur Adha dan Widya Putri Oktaviany. Tapi berhubung PKL sudah selesai, Yessi nanti sore langsung berangkat pulang ke Bukittinggi. Sedangkan aku besok karena aku numpang dengan Widy yang dijemput orangtuanya. Kebetulan kami dari kota yang sama yaitu Pariaman.
Sore tiba, kami langsung bersiap-siap menuju kediaman mama Yus. Ternyata mama sudah berada di teras rumah. Kami langsung disuruh masuk dan disuguhkan kue serta semangka plus capuccino. Minuman kesukaanku. Kami ngobrol di rumah mama Yus, dan tidak lama setelah itu datang Papa suami Mama Yus. Suasana semakin rame karena celotehan Salsa, putri bungsu mama Yus.
Sudah hampir menjelang magrib, kami minta izin pulang. Mama langsung menuju ke dapur dan membawakan kotak yang di masukkan ke kantong yang kami bawa tadi keruang tamu. Tadi kantong itu berisi beberapa cemilan hasil iyuran kami sebagai kenang-kenangan untuk mama Yus. Kotak yang diserahkan mama Yus itu berisi gulai asam padeh ayam . Kami dapat jatah untuk makan malam ini dan sahur esok. Begitu banyak orang baik di dunia ini. Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan mama Yus

Total comment

Author

Triana Irsyad

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply