Formulir Kontak

 

Cerpen; Kunci dan Kotak Kecil



Malam ini muncul pertanyaan di benak Kevin, remaja berusia tujuh belas tahun ini kembali merasakan kejanggalan yang terjadi. Sebuah kunci yang tergantung di leher cowok berambut cepak yang ia temui tadi siang, membuatnya menjadi penasaran. Apakah itu kunci yang dimaksud oleh Eyang Juno. Tapi ia masih bingung. Kalau memang benar, kenapa kunci itu berada di tangan seorang cowok padahal kunci itu diberikan kepada cucu perempuan Eyang. Tapi ciri-ciri kunci yang disebutkan serta foto yang pernah di berikan Eyang Juno sangat meyakinkan bahwa memang benar kunci itulah yang sedang ia cari.
            “Besok siang aku harus kembali ke toko itu,” gumamnya
            Suara ayam berkokok membuatnya segera bangkit. Kevin bangun dan mengambil jaket serta foto yang diberikan Eyang Juno dua tahun lalu, tidak lupa dengan sebuah kotak kecil yang terkunci dengan gembok tua. Dia mencoba memikirkan bagaimana cara meminjam kalung yang tergantung di leher pegawai toko itu. Setelah berpikir lama sambil menyerut segelas kopi, akhirnya ia menemukan satu cara yang dirasa cukup efektif.
            Kevin berangkat dengan langkah cepat dan ternyata toko itu sudah buka. Ia duduk di salah satu bangku dekat toko sambil menarik nafas panjang.
            “Mas, saya mau nyari benda antik lagi.”
            “Benda seperti apa” tanya si penjaga itu
            “Kunci, boleh saya liat koleksi kunci yang ada disini?”
            “Oh, tunggu sebentar,” pegawai itu mengambil sebuah kotak
            Sambil meneliti kunci satu persatu, kevin dengan sengaja meletakkan kotak bergembok di sampingnya.
            “Ini pake kunci saya” tiba-tiba pegawai itu melepaskan kalung yang ia gantungkan.
            Walau dalam kondisi bingung, Kevin mengambil kunci iu. Dan ternyata di dalam kotak itu ada sebuah foto dua anak kecil. Foto itu adalah foto Kevin dan Clara, saudara Kevin yang sudah lama menghilang.
            “Aku Clara” ucapnya tiba-tiba sambil membuka rambut palsu dan mengelap wajah yang sengaja dirias menyerupai seorang cowok.

Total comment

Author

Triana Irsyad

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply